Dapat dikatakan, film 'Exhuma' merupakan sebuah film yang paling laris di awal tahun 2024. Sejak penayangan perdana pada tanggal 22 Februari di Korea Selatan, film ini mencapai 8 juta penonton kumulatif berdasarkan jaringan komputer terintegrasi Dewan Film Korea, dalam kurun waktu kurang dari 3 pekan.
Di Indonesia, film 'Exhuma' perdana taynag pada 28 Februari, dan saat ini telah mencapai lebih dari 1.5 juta penonton. Film ini memang mengangkat kisah horor yang unik. Dipadukan dengan olkutisme dan sejarah, film ini juga menciptakan misteri dengan narasi yang kuat. Memiliki plot yang padat dna cepat membuat penonton terkadnag bingung dengan misteri dibalik film ini.
Bagi yang masih bingun dengan poin-poin tertentu di film 'Exhuma', yuk simak penjelasan berikut! Peringatan spoiler, ya!
1. Rubah Melukai Pinggang Harimau
Di akhir ajalnya, keturunan dari makam yang dipindahkan mengalami kerasukan. Ia mengucapkan kalimat, "Rubah melukai pinggang harimau," secara berulang-ulang. Ini merupakan kalimat yang membawa petunjuk untuk mengalahkan jendral yang berubah jadi siluman.
Harimau dianalogikan sebagai Semenanjung Korea (nama Korea pada zaman dulu sebelum terpecah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan). Memang jika dilihat, semenanjung korea terlihat seperti harimau yang sedang dalam posisi tertentu.
Sedangkan rubah mengacu pada karakter Gisune. Karakter ini diketahui adalah biksu Jepang yang menanamkan pasak besi di tanah Semenanjung Korea. Dalam bahasa Jepang, 'Kisune' berarti rubah. Penancapan pasak besi yang dilakukan oleh Gisune ternyata telah melukai punggung harimau. Atau menyakiti Korea Selatan.
2. Angka 383417 1283289 Adalah Koordinat
Ketika jiwa Bong Gil ditawan oleh jendral, Bong Gil terus menerus mengatakan deretan angka yang tidak diketahui maknanya. Ternyata angka-angka tersebut merupakan titik koordinat lokasi pasak besi yang ditancapkan.
Lokasi tersebut berada tepat di pinggang harimau jika melihat Semenangjung Korea sebagai sebuah harimau. Itu juga merupakan lokasi makam tempat siluman jendral ditanamkan. Di atas bukit yang bahkan dapat melihat tanah Korea Utara. Memang benar bahwa tempat tersebut adalah mendekati perbatasan dengan Korea Utara.
Inilah yang menjadi petunjuk Kim Sang Deok (Choi Man Sik) untuk menemukan dan mencabut pasak besi untuk dihancurkan. Namun menggali sampai akhir tidak juga menemukannya? Apa yang terjadi?
3. Pasak Besi
Untuk menghilangkan prajurit yang berubah menjadi siluman, Lee Hwa Rim (Kim Go Eun), Kim Sang Deok, dan Go Young Geun (Yoo Hae Jin) harus menemukan pasak besi. Pasak besi tersebut harus dihancurkan agar tidak lagi menancap di bumi Korea Selatan. Agar rubah tidak lagi melukai pinggang harimau.
Namun setelah terus menggali, Kim Sang Deok dan Go Young Geun tidak menemukan pasak besi yang dimaksud. Ternyata pasak besi tersebut ditanamkan dalam jasad seorang jendral Jepang. Melalui berbagai ritual dan menguncinya dalam peti serta dimakamkan dalam posisi vertikal karena sebagai pasak sudah sewajarnya ditancapkan pada tanah.
4. Siluman Jendral Hanya Mengincar Hati
Jendral ini dalam masa hidupnya adalah seorang prajurit yang sangat kuat. Ia telah membunuh lebih dari seribu nyawa dengan tangannya. Hal ini membuatnya telah kehilangan sifat-sifat kemanusiaannya. Mengingat jendral ini memiliki kekuatan jahat, maka ia akan sulit dikalahkan, dan Gisune memanfaatkn itu.
Selain itu Gisune sengaja menanam siluman tersebut di Semenanjung Korea untuk membuat Korea terbelah. Ini terbukti setelah Jepang angkat kaki dari Semenanjung Korea, beberapa tahun kemudian Korea terpecah menjadi Utara dan Selatan.
Ia hanya mengincar hati, baik hati manusia atau hewan. Hal ini bisa dikatikan dengan Gisune yang menciptakan siluman jendral. Gisune yang berarti rubah jika dikaitkan dengan makhluk mitologi Korea, Gumiho (rubah ekor sembilan) hanya mengincar hati manusia untuk dimakan.
5. Bagaimana Siluman Jendral Bisa Kalah?
Jendral yang berubah menjadi siluman menjadi sulit dilawan, itulah yang membuat Hwa Rim tidak merapal mantra apapun ketika berhadapan dengannya. Karena mantra apapun tidak akan bisa mengalahkannya.
Namun Kim Sang Deok yang merupakan seorang ahli feng shui memahami konsep tersebut. Jendral tersebut memiliki elemen api, yaitu berubah jadi api untuk berpindah. Serta elemen logam, yaitu pasak besi yang ditanam dalam dirinya.
Konsepnya elemen api berlawanan dengan air dan elemen besi adalah lawan dari elemen kayu. Untuk mengalahkan jendral tersebut, Kim Sang Seok menggunakan kayu dan darah sebagai pengganti elemen air. Ia menyerang jendral tersebut hingga lenyap tak tersisa.
Setelah melewati serangkaian peristiwa yang paling mencekam di hidup keempat pemeran utama dalam film ini, pada akhirnya mereka melanjutkan aktivitasnya seperti sedia kala. Meskipun demikian, mereka juga masih dibayangi ketakutan pada siluman jendral yang sebenarnya telah binasa.