Bintang serial Bridgerton 3, Nicola Coughlan, kembali ajak penggemar bela kemerdekaan Palestina. Ia terlihat memposting sebuah unggahan berisi ajakan donasi untuk Rafah, Palestina, tepat setelah Bridgerton 3 rilis di Netflix.
Donasi tersebut sudah dimulai sejak awal Mei 2024, tetapi Coughlan kembali menyerukan dukungannya usai serial yang dibintanginya rilis secara global.
"Sangat bersemangat hari ini dan berbagi dengan kalian semua yang telah menunggu musim 3, tetapi begitu besar bagian dalam hati saya bersama dengan mereka yang ada di Rafah," tutur Nicola Coughlan lewat Instagram Story pada Kamis (16/5).
"Jika kalian mau berdonasi atau berbagi, itu akan sangat luar biasa #ceasefirenow," lanjutnya dengan emoji hati merah dan tangkapan layar berisi donasi.
Link donasi tersebut sudah diunggahnya sejak 6 Mei. Tautan itu pun berisi lengkap terkait informasi invasi Israel ke Rafah yang mengancam nyawa lebih dari satu juta penduduk.
Donasi tersebut bekerja sama dengan Medical Aid for Palestina, lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada peningkatan kesehatan dan martabat penduduk Palestina baik yang hidup sebagai penduduk atau pun pengungsi.
Momen tersebut bukanlah yang pertama bagi sang aktris. Pemeran Penelope Featherington itu sebelumnya sudah kerapkali menyerukan dukungannya untuk Palestina.
Ia bahkan sempat menyebut untuk menggunakan media sosialnya agar dapat menarik perhatian publik dengan krisis kemanusiaan yang tengah terjadi di Palestina.
Nicola Coughlan rela melakukan hal tersebut meski banyak artis Hollywood yang terancam kariernya setelah menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Palestina.
Ia bahkan sering tertangkap memakai pin Artists4Ceasefire di beberapa acara. Tindakannya itu berhasil menginspirasi penggemar Bridgerton untuk meluncurkan kelompok Polin x Care for Gaza.
Kelompok tersebut berhasil mengumpulkan donasi untuk organisasi Care for Gaza dalam membantu para keluarga Palestina yang harus kehilangan tempat tinggal imbas peperangan yang terjadi.
"Jika Anda dapat membantu suara siapa pun di dunia yang tengah mengalami masa-masa sulit, saya berpikir, 'Kenapa kita tidak segera melakukan hal itu?'" ungkap Nicola Coughlan.
Sementara itu, dilansir dari informasi Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat (17/5), tercatat ada 35.313 warga Palestina yang menjadi korban sejak Israel membalas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.