Serial Netflix 'The 8 Show' berkisah tentang 8 orang terpilih untuk mengikuti permainan yang berhadiah uang. Setiap peserta adalah orang-orang yang merasa terpojok dan putus asa karena sangat membutuhkan uang.
Serial ini memberikan akhir yang cukup memuaskan, namun tak semua penonton sepertinya memahami tentang makna dari akhir serial ini. Hal ini terjadi karena munculnya post credit scene yang membuat penonton bimbang.
Apakah yang selama ini ditonton adalah kepalsuan yang diciptakan oleh peserta Lantai 7? Atau semua ini ditulis berdasarkan pengalaman Lantai 7. Selengkapnya berikut adalah 5 penjelasan mengenai ending serial Netflix 'The 8 Show'.
1. Keserakahan Lantai 1 Membuatnya Celaka
Lantai 1 mendapatkan uang 10 ribu won setiap menitnya. Ini adalah jumlah yang cukup banyak jika dibandingkan dengan pekerjaan hariannya. Namun ternyata Lantai 1 tidak cukup karena menyaksikan pemain lain yang mendapatkan uang lebih banyak.
Tanpa memberi tahu siapapun, tujuannya adalah mengubah lantai kamarnya. Tapi ia harus menggunakan uang dari saldonya sebanyak 1 milyar. Sayangnya ketika ia menggunakan 1 milyarnya untuk mengubah kamar, ternyata 1 milyar tersebut hanya untuk informasi atau daftar harga mengubah kamar.
Tiap lantai seharga puluhan milyar won sesuai dengan nomor lantainya. Lantai 3 seharga 30 milyar won misalnya. Lantai 1 menjadi gila uang dan serakah. Ia segera mengikat peserta lain dan tak ingin pergi dari tempat itu. Padahal beberapa kali Lantai 2 akan memberikan kekurangan uang yang ia butuhkan.
Lantai 1 terus membuat pertunjukan yang ekstem hingga waktu menunjukkan 1000 jam lebih. Peserta lain ikut menajdi penonton dan diikat di sebuah kursi. Pada akhirnya ia terjatuh dari ketinggian dan menyebabkan kebakaran kecil.
Pada akhirnya peserta lantai 1 mengalami luka bakar parah dan menyebabkannya meninggal. Seluruh peserta yang terikat berusaha untuk melepaskan diri untuk menyelamatkannya. Tapi semuanya sudah terlambat.
2. Lantai 3 Menembaki CCTV untuk Mengakhiri Permainan
Lantai 3 merasa lelah dan marah dengan permainan ini. Kematian Lantai 1 membuat waktu mereka di tempat tersebut semakin bertambah. Lantai 3 kemudian berusaha menembaki setiap CCTV agar penderitaan mereka tidak dianggap sebagai pertunjukan oleh penonton.
Tepat ketika semua CCTV tidak berfungsi, waktu menjadi nol dan pintu terbuka yang menandakan permainan berakhir. Semua peserta berhasil keluar dan pergi dari tempat tersebut. Lantai 3 yang pertama keluar mendapati dirinya menghadap kursi pertunjukkan riuh dengan suara tepuk tangan rekaman. Ternyata ruangan tersebut kosong.
Tapi sesuai dengan peraturan, siapa saja yang berusaha menutupi CCTV maka uang hadiah yang terkumpul selama permainan dipotong setengah. lantai 3 masih tidak percaya melalui hal tersebut, namun jumlah yang nyata di rekening miliknya membuatnya sadar bahwa itu adalah kenyataan.
3. Beberapa Peserta Kembali Berkumpul
Lantai 3 merasa perlu membuat upacara pemakaman untuk Lantai 1. Mereka yang tidak pernah tahu nama masing-masing tidak bisa saling menghubungi. Lantai 3 membuat pengumuman besar di billboard untuk mengumumkan upacara pemakaman Lantai 1.
Lantai 2, 3, 4, dan 5 berkumpul bersama untuk saling berbagi informasi. Lantai 3 berkata bahwa ia sempat menemukan keluarga Lantai 1. Yang diketahui keluarganya adalah fakta bahwa Lantai 1 bekerja ke luar negeri.
Tapi seorang pria berusia 30-an menyerahkan buku tabungan yang berisi uang yang dapat digunakan seumur hidup keluarga Lantai 1. Semuanya berpikir bahwa itu adalah Lantai 7. Di pemakaman tersebut Lantai 6 mengirimkan karangan bunga sebagai tanda belasungkawa.
4. Kegilaan Lantai 8 Berlanjut Setelah Keluar dari Game
Kejiwaan Lantai 8 memang terlihat tidak normal sejak dalam permainan. Ia ternyata adalah seorang seniman yang tidak laku lagi. Namanya terungkat ketika media meliputnya. Song Se Ra sebagai artis pertunjukkan menghancurkan gedung kesenian menggunakan ekskavator di malam hari.
Atas perilakunya yang merusak ia dituntut ganti rugi dalam jumlah yang sangat besar hingga uangnya dar hasil hadiah habis. Pada akhirnya ia ditangkap oleh polisi.
5. Lantai 7 Membuat Film yang Berjudul 'The 8 Show'
Setelah pemirsa disuguhkan dengan adegan kemerosotan karier yang dialami oleh Lantai 7. Pada post credit scene adalah titik baliknya. Lantai 7 dinilai tidak bisa membaca pasar pemirsa dalam menghasilkan karya film.
Lantai 7 kemudian membuat kisah tentang 'The 8 Show' dan sedang mendiskusikannya bersama rekan bisnisnya. Ia menjelaskan bahwa semua ini palsu, hanya karangan. Kemudian rekannya mengatakan bahwa ini harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh agar bisa dibuat musim keduanya.
Lalu bagaimana menurut kalian apakah kisah 'The 8 Show' adalah kisah nyata yang terjadi? Atau selama ini kita diajak menyelami kisah yang dibuat oleh Sutradara Yu?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.