Masih menjadi salah satu proyek HoneyWorks, Suki ni Naru Sono Shunkan wo. Kohuhaku Jikkou Iinkai merupakan lanjutan Zutto Mae Kara Suki deshita. Kokuhaku Jikkou Iinkai, yang memperlihatkan dari sisi yang berbeda. Namun, anime ini menyoroti tiga karakter yang merupakan pendukung di Zutto Mae Kara Suki deshita. Kokuhaku Jikkou Iinkai menjadi karakter utama. Mulai dari Hina Setoguchi, Kotarou Enomoto, dan Ayase Koyuki.
Jika berbicara tentang kisah yang ditampilkan, Suki ni Naru Sono Shunkan wo. Kohuhaku Jikkou Iinkai masih memiliki fokus utama yang sama dengan Zutto Mae Kara Suki deshita. Kokuhaku Jikkou Iinkai. Anime ini mengusung kegelisahan protagonis dalam menghadapi perasaan suka masing-masing. Seperti film anime sebelumnya, anime ini juga memiliki pesan moral yang berharga, contohnya tiga pesan moral berikut.
1. Jujurlah pada dirimu sendiri
Saat menyapu, Hina dibuat kesal oleh seorang laki-laki kikuk yang menabrak tempat sampah hingga kumpulan sampah berserakan di lantai. Dia pun memarahi laki-laki yang tak dia ketahui namanya itu. Tak lama kemudian, dia disapa oleh Natsuki Enomoto, yang juga menyapa laki-laki itu. Akhirnya, dia mengetahui bahwa laki-laki yang membuatnya kesal itu ternyata seorang kakak kelas, yang sekelas dengan Natsuki.
Terlepas dari kesan pertama yang memalukan dan menjengkelkan baginya, Hina selalu disapa dan diberi senyuman hangat oleh laki-laki kikuk yang ternyata bernama Ayase. Seiring berjalannya waktu, dia senang saat melihat Ayase dan kesal saat Arisa Takamizawa menggoda Ayase. Meskipun sudah sering kali menampik perasaannya, dia tetap tak bisa melenyapkan rasa yang semakin menggebu itu. Akhirnya, dia mulai jujur pada dirinya sendiri.
2. Rasa suka bisa menjadi sebuah motivasi yang kuat
Jika dipahami lebih dalam, rasa suka seperti kutub negatif yang selalu berdampingan dengan positif. Tak hanya mampu menjerumuskan seseorang ke jalan yang buruk, rasa suka bisa menjadi hal positif yang dapat memberikan dorongan melebihi hal apa pun yang biasa dijadikan sebagai motivasi. Begitulah yang dirasakan oleh Hina dan Kotarou.
Sejak jujur pada dirinya sendiri, Hina menerima rasa sukanya yang selalu tertuju pada Ayase. Meskipun perasaannya untuk Ayase merupakan cinta pertama yang sering dianggap sebagai cinta monyet belaka, dia memiliki keinginan yang kuat untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah yang sama dengan Ayase. Meskipun cukup mustahil baginya mengingat SMA Sakuragaoka ialah sekolah unggulan, dia berjuang keras. Bersama Kotarou yang ingin mengikutinya, dia meminta kakaknya, Yu, untuk mengajarinya.
3. Perasaan manusia terus berubah selaras dengan waktu yang berjalan
Kotarou sudah mengetahui bagaimana perasaan Hina dengan sangat baik. Usai mendengar berbagai perkataan orang-orang di sekitarnya, dia menyadari bahwa penyesalan bisa datang ketika ada kata-kata ataupun tindakan yang tak tersampaikan. Meskipun hati Hina tak menjadi miliknya, dia bertekad bahwa dia tak akan berhenti begitu saja.
Usai mengatakan bahwa semua belum berakhir jika dirinya belum menyerah, Kotarou segera berlari menghampiri Hina, yang mengutarakan perasaan ke Ayase. Meskipun perasaannya sakit, dia tak mampu meninggalkan Hina sendirian. Sembari menahan rasa perih yang mendera hatinya, dia menunggu dan mengajak Hina untuk pulang bersama. Pada saat itu pula, dia yang melihat Hina sedang menangis pun menyadari bahwa perasaan gadis itu bisa berubah.
Itulah tiga pesan moral yang dapat kamu temukan jika kamu menonton Suki ni Naru Sono Shunkan wo. Kohuhaku Jikkou Iinkai. Tak hanya mengingatkan bagaimana untuk mengerti orang lain, anime yang memiliki judul lain The Moment You Fall in Love ini juga mengajarkan bahwa diri sendiri juga perlu diperhatikan. Nah, usai membaca tiga pesan moral di atas, manakah yang paling pas denganmu?