Gila sih ini! Benar-benar definisi film perusak kenangan yang saya miliki tentang dongeng fenomenal, Cinderella! Kenapa? Ya, karena atmosfernya amat sangat bertolak belakang dengan kisah Cinderella yang mengisi masa kanak-kanak saya! Yup, emang sih kalau dilihat dari judul, udah ketara jelas perbedaannya. Jika yang satu berjudul Cinderella maka yang satu ini berjudul Cinderella's Curse.
Tapi serius dah apa yang saya saksikan dari film Cinderella's Curse adalah benar-benar apa-apa yang berada di luar ekspektasi saya. Bagi saya Cinderella's Curse adalah another level of horror! Cinderella's Curse tampil berat dengan adegan kesadisan tingkat ektrem, kian meriah dengan tampilan visual yang ciamik, juga semakin memikat dengan perwatakan yang kuat dan dalam. Menurut saya film ini cenderung lebih realistis dibandingkan dongengnya, juga kaya akan plot twist yang super mengejutkan.
Secara alur cerita, kisahnya masih tentang Cinderella, gadis lugu nan jelita yang hari-hari habis disiksa dan diperlakukan bak pelayan oleh ibu dan kakak-kakak tirinya. Suatu hari, ia diundang dalam pesta dansa yang diadakan oleh keluarga kerajaan dalam rangka mencarikan calon isteri bagi sang pangeran mahkota.
Kendati demikian, secara detail, jelas ada banyak belokan cerita yang mencolok di film Cinderella's Curse ini, lho! Dan bagi saya itu adalah pembaruan-pembaruan yang fresh, yang jadi semacam kejutan yang membuat saya tersadar kalau ternyata dongeng Cinderella yang fenomenal tetap menarik walau disajikan dengan gaya yang berbeda.
Sebagaimana genre yang diusungnya. Setidaknya ada 4 perbedaan mencolok yang dapat kamu dapati di film ini. Pertama, Cinderella dalam film Cinderella's Curse tidak dibersamai oleh para hewan menggemaskan, juga peri pengabul keinginan, melainkan para iblis yang dibangkitkan dari buku terkutuk yang tak sengaja ditemukan Cinderella di area halaman.
Kedua, watak pangeran mahkota di film Cinderella's Curse adalah versi kebalikan dari pangeran mahkota dalam dongeng Cinderella. Jika di dongeng anak-anak, pangeran mahkota berhati mulia dan begitu mencintai Cinderella. Maka di Cinderella's Curse ini, ia digambarkan sebagai pangeran yang berperangai buruk, patriarki, dan yang mencolok perbedaannya, ia tidak mencintai Cinderella, tapi melainkan mencintai saudari tirinya.
Ketiga, sepatu kaca yang bila di dongeng hadir sebagai benda yang menghubungkan pangeran dan Cinderella, maka di Cinderella's Curse, sepatu indah tersebut dijadikan Cinderella sebagai senjata untuk membalaskan dendam sakit hatinya. Ia tampil brutal dengan gaun indah berlumur darah, juga dengan sepatu kaca yang bermandikan darah para korbannya.
Keempat, atmosfer film ini sebagian besar adalah pembantaian. Dari awal sampai penghujung cerita semuanya adalah adegan kekerasan dalam tingkatan ektrem. Makanya, yang gak kuat liat darah, yang lemah jantungnya, please ya skip dulu tontonan ini, soalnya saya pastikan adegan-adegan di dalamnya benar-benar super gore dan pastinya bisa bikin jantung serasa mau meledak dibuatnya.
Sebagai informasi tambahan, film ini disutradarai Louisa Warren, yang naskahnya ditulis oleh penulis naskah berbakat, Harry Boxley. Para pemeran yang menghidupkan kisah Cinderella versi horor ini ialah Kelly Rian Sanson, Chrissie Wunna, dan Danielle Scott.
Nah, mungkin segitu dulu ya bocoran dari saya, biar tahu full cerita dan sensasinya, monggo ditonton dalam kondisi prima!