Serial anime Bye Bye, Earth season 2 dikonfirmasi setelah episode ke-10 yang sekaligus menjadi penutup season pertama tayang pada hari Jumat lalu.
Tak hanya itu, bahkan mereka juga merilis trailer atau video promosi (PV) dan mencantumkan jadwal tayang yang jatuh di tahun 2025.
Meski cuplikan tersebut hanya berdurasi 20 detik, video itu cukup untuk mengonfirmasi harapan para penggemar akan kehadiran season kedua.
Namun untuk saat ini, belum ada informasi terkait tanggal pasti dirilisnya Bye Bye, Earth season kedua.
Season pertama anime ini tayang dari Juli hingga September tahun ini dengan total sepuluh episode, dan disiarkan di platform WOWOW untuk penonton Jepang serta di Crunchyroll untuk penonton internasional.
Anime Bye Bye, Earth disutradarai oleh Yasuto Nishikata, dengan Sota Yokote sebagai asisten sutradara, Hiroyuki Yoshino sebagai penulis naskah, Hino sebagai desainer karakter, dan Kevin Penkin sebagai komposer musik. Produksi animasinya ditangani oleh LIDENFILMS.
Adaptasi anime ini diangkat dari novel fantasi karya Tow Ubukata yang diilustrasikan oleh Yoshitaka Amano. Novel tersebut pertama kali diterbitkan oleh Kadokawa Shoten pada 25 Desember 2000 dalam dua volume.
Penerbit lalu merilis ulang novel ini dalam empat volume dari 22 September 2007 hingga 28 Februari 2008 di bawah label Kadokawa Bunko, dengan ilustrasi baru karya Kim Hyung Tae.
Banyak yang mengira cerita ini terlalu rumit untuk diadaptasi menjadi anime. Namun, akhirnya, dengan bantuan para kreator terbaik di Jepang, adaptasi anime Bye Bye, Earth siap membawa kisah ini ke layar kaca.
Anime Bye Bye, Earth sendiri mengisahkan tentang seorang gadis bernama Belle Lablac yang terkenal karena kekuatan fisiknya yang luar biasa hingga mampu mengangkat pedang raksasa serta ahli dalam bertarung.
Namun, Belle merasa terasing karena ia satu-satunya manusia murni di dunia, sementara orang-orang di sekitarnya memiliki ciri-ciri fisik seperti hewan.
Sebagian besar petualangan Belle berfokus pada pencariannya untuk menemukan orang lain yang sama sepertinya, sekaligus memahami mengapa ia begitu berbeda dari yang lain.
Ia membawa Runding, pedang raksasa yang setinggi tubuhnya, tanpa mengetahui rintangan apa saja yang akan dihadapinya.