Berbicara tentang penjara dan orang-orang yang dituduh melakukan tindak kejahatan, pada kesempatan kali ini saya akan mengulas sebuah film yang menceritakan tentang kehidupan di penjara beserta salah seorang pria yang dipaksa mendekam di dalamnya.
Penasaran dengan film yang akan saya ulas? Silakan baca artikel ini sampai tuntas!
Film yang akan saya ulas pada kesempatan kali ini ialah sebuah film garapan sutradara sekaligus produser asal Amerika Serikat, Frank Darabont, yang berjudul The Shawshank Redemption. Adapun film ini pertama kali dirilis pada tahun 1994 di Amerika Serikat.
Sebenarnya, film The Shawshank Redemption ini merupakan adaptasi novel karya Stephen King yang diterbitkan pada tahun 1982, dengan judul Rita Hayworth and Shawshank Redemption.
Oleh karena itu, setelah memperoleh hak adaptasi oleh sang penulis buku pada tahun 1987, Frank Darabont segera mengembangkan skenario untuk film The Shawshank Redemption ini.
Namun, ia pun masih perlu waktu selama lima tahun untuk mendalami isi novel karya Stephen King tersebut.
Film The Shawshank Redemption ini bercerita tentang seorang bankir muda yang bernama Andy Dufresne (diperankan oleh Tom Robbins) yang terlibat kasus pembunuhan terhadap istri dan selingkuhannya pada tahun 1947.
Setelah menjalani pengadilan, Andy divonis penjara dua kali seumur hidup dan ditempatkan di sebuah penjara di Negara Bagian Shawshank.
Saat pertama kali tiba di Penjara Shawshank, Andy dikenal sebagai orang yang pendiam dan tak pandai bergaul, hingga akhirnya ia berkenalan dengan seorang narapidana yang bernama Red (diperankan oleh Morgan Freeman), yang merupakan penyelundup barang-barang di penjara.
Oleh karena tinggal di penjara yang memiliki peraturan ketat dan keras, Andy pun diharuskan bekerja sebagaimana narapidana yang lain; dan Andy ditempatkan di bagian penatu (cuci-mencuci) bersama sebagian narapidana lainnya.
Selanjutnya, dua tahun berikutnya, Andy sudah mulai akrab dengan narapidana lainnya. Sebelum itu, ia pun telah meminta tolong kepada Red agar dibelikan barang-barang sesuai permintaannya, yaitu palu batu dan poster Rita Hayworth, dengan alasan ingin membuat pion-pion catur dari batu di sel tahannya.
Pada tahun yang sama, ketika Andy dan teman-temannya sedang bekerja di lapangan, ia mendengar keluhan dari kapten penjaga penjara, yakni Byron Hadley (diperankan oleh Clancy Brown), yang mengeluhkan tentang pajak warisannya.
Merasa dirinya seorang bankir andal, Andy pun menawarkan dirinya untuk membantu kapten penjaga penjara tersebut, meskipun sebelumnya ia diancam untuk dibunuh.
Alhasil, ia pun diberi kepercayaan untuk mengurus keuangan Kapten Hadley, dan kepala penjara yang bernama Samuel Norton (diperankan oleh Bob Gunton) pun mengetahui kepiawaian Andy dan memintanya mengatur keuangan penjara.
Sejak tahun itu dan selama dua puluh tahun berikutnya, Andy dipindahkan ke perpustakaan penjara bersama seorang narapidana tua yang bernama Brooks Hetlen (diperankan oleh James Whitmore). Adapun Andy ditugaskan untuk mencuci uang Kepala Penjara Samuel Norton, yang mengkorupsi dana-dana yang masuk untuk keperluan Penjara Shawshank dari pemerintah.
Akan tetapi, sejak pertama kali bekerja untuk mencuci uang kepada Kepala Penjara Samuel Norton, Andy telah memiliki rencana. Ia dengan piawainya menukar buku yang berisi data-data keuangan penjara dengan buku yang serupa, sehingga dapat mengelabui Kepala Penjara Samuel Norton.
Lalu palu batu dan poster Rita Hayworth yang ia pesan dari Red, ia gunakan untuk menggali lubang di dalam selnya tahap demi tahap dan ia tutupi dengan poster Rita Hayworth, sehingga tindakannya itu dapat mengelabaui para sipir.
Sementara itu, Andy dan kawan-kawannya berkenalan dengan seorang narapidana baru yang bernama Tommy Williams (diperankan oleh Gill Bellows). Adapun Tommy merupakan tahanan remaja yang terlibat kasus perampokan; dan Andy banyak membantu Tommy dalam menghadapi ujian sekolahnya di penjara.
Tak lama setelah itu, Tommy bercerita kepada Andy dan Red bahwasanya di penjara tempatnya ia mendekam dulu, ia pernah bertemu seorang narapidana yang mengaku pernah membunuh sepasang selingkuhan di rumahnya, dengan ciri-ciri bahwa perempuan korbannya tersebut sudah memiliki suami seorang bankir.
Menyadari bahwa dirinya tidak bersalah atas pembunuhan istri dan selingkuhannya, Andy menghadap Kepala Penjara Samuel Norton dan mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah.
Namun, Kepala Penjara Samuel Norton tidak mempercayainya dan malah menahan Andy selama dua bulan di sel yang pengap; sedangkan Tommy dibunuh atas kesaksiannya tersebut.
Menjelang akhir cerita, Andy yang baru saja dibebaskan dari sel yang pengap selama dua bulan itu menceritakan impian-impiannya beserta masa lalunya kepada Red.
Ia mengatakan bahwa dirinya akan pergi ke sebuah tempat di Pesisir Meksiko setelah ia bebas nanti; lalu ia mengatakan bahwa dirinya sangat mencintai istrinya dan tidak terlibat dalam pembunuhan istrinya; tetapi ia tidak mengatakan rencananya untuk kabur dari penjara.
Keesokan harinya, ketika para sipir sedang mengabsen para narapidana untuk melaksanakan kegiatan hari itu, Andy tidak ditemukan berada di dalam selnya.
Kemudian diketahui bahwa ia kabur dari penjara dengan menggali lubang di dalam selnya menggunakan palu batu; dan Andy pun akhirnya melaporkan segala bentuk korupsi yang dilakukan oleh Kepala Penjara Samuel Norton kepada pihak yang berwenang.
Akhirnya, segala kejahatan yang dilakukan oleh aparat penjaga penjara di Shawshank pun terkuak; dan Andy berhasil melarikan diri ke Pesisir Meksiko dan berjumpa kembali dengan Red setelah ia pun dibebaskan.
Berdasarkan sinopsis film The Shawshank Redemption di atas, tentu kita dapat menyimpulkan bahwa film ini ingin menceritakan kepada kita tentang kesewenang-wenangan para sipir yang kerap terjadi di berbagai penjara, khususnya di bidang kekerasan terhadap para tahanan dan korupsi yang dilakukan oleh para atasan.
Selain itu, film The Shawshank Redemption ini pun ingin menceritakan kepada kita bahwa betapa menderitanya para narapidana yang mendekam di penjara, dengan menekankan aspek psikologis para tokoh dalam film ini.
Beberapa kelebihan yang terdapat dalam film ini, menurut saya, antara lain ialah akting para aktornya yang sangat memukau.
Melalui mendalami peran sesuai skenario aslinya, para tokoh dalam film The Shawshank Redemption ini dapat memunculkan kesan psikologis seperti yang dialami oleh para narapidana pada umumnya, sehingga para penonton pun dapat memahami kondisi jiwa para tokoh yang berperan sebagai narapidana.
Selain itu, kelebihan lain yang terdapat dalam film ini, menurut saya, antara lain ialah latar tempat dan suasana yang turut mendukung latar waktu dalam film ini, yakni yang berlatar waktu antara tahun 1947-1965, sehingga tidak terjadi ketimpangan latar cerita dalam film ini.
Menurut saya, film The Shawshank Redemption ini sangat cocok untuk kalian saksikan, karena alur ceritanya yang sangat menegangkan serta isi ceritanya yang bisa memberikan kalian kesadaran akan penderitaan sosial.
Nah, itu tadi merupakan ulasan mengenai sebuah film dengan kisah kehidupan di penjara yang berjudul The Shawshank Redemption. Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi, berdasarkan film tersebut. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian tertarik menonton film tersebut?