Berharap pada Timur Salma Salsabil dan Hati yang Menolak Berpaling

Hernawan | Sherly Azizah
Berharap pada Timur Salma Salsabil dan Hati yang Menolak Berpaling
Penyanyi Salma Salsabila [instagram/@salmasalsabil12]

Salma Salsabil kembali menghadirkan lagu yang begitu menyentuh, kali ini lewat "Berharap pada Timur", sebuah tembang yang memancarkan perasaan cinta yang dalam namun penuh keterbatasan.

Lagu ini bukan hanya soal perasaan seseorang yang terjebak dalam hubungan yang harus dirahasiakan, tetapi juga tentang perjuangan, pengorbanan, dan penerimaan terhadap takdir yang tak selalu berpihak. Melalui lirik yang puitis dan melodi yang lembut, Salma berhasil menyampaikan nuansa haru yang akan langsung menusuk hati pendengarnya.

Dari bait pertama, Salma membawa kita ke dalam sebuah kenangan, "Ku masih ingat kala itu, di akhir tahun kita bertemu, dan kamu tinggalkan topi hitam, sisakan helai rambut ikalmu." Ini bukan sekadar pengantar, tetapi sebuah simbol bahwa ada sesuatu yang tertinggal—entah itu rasa, kenangan, atau harapan yang masih tersisa.

Seiring lagu berjalan, semakin jelas bahwa kisah cinta ini terhalang oleh sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang membuat kedua insan harus tetap diam dalam kebersamaan yang tersembunyi.

Salah satu baris paling menyentuh dalam lagu ini adalah "Lama-lama kita terbiasa, saling cinta namun rahasia." Kalimat ini menggambarkan hubungan yang tak bisa diumbar, yang mungkin harus tetap terbungkus dalam diam.

Ada rasa pasrah, tetapi di saat yang sama juga ada kegigihan untuk mempertahankan meskipun dunia berkata sebaliknya. Dalam kehidupan nyata, banyak orang yang bisa merasakan bagaimana rasanya mencintai dalam diam—entah karena perbedaan latar belakang, ketidaksepahaman keluarga, atau karena takdir yang berkata lain.

Dari segi aransemen, "Berharap pada Timur" mengusung komposisi yang simpel tetapi sangat efektif dalam membangun atmosfer lagu. Tidak ada instrumen yang berlebihan, hanya suara dan emosi yang berbicara, menciptakan ruang bagi pendengar untuk benar-benar merasakan setiap kata yang dinyanyikan.

Pada bagian chorus, kita diajak untuk merasakan perjuangan mempertahankan seseorang yang mungkin tidak bisa dimiliki sepenuhnya. "Bila jalanku bukan dirimu, kan ku cari-cari beribu jalan lain, ku jadikan kamu satu-satunya dalam ruang di hatiku." Kalimat ini adalah bentuk kesetiaan tanpa syarat, di mana seseorang tetap bertahan meskipun jalan yang mereka tempuh mungkin tidak akan pernah bertemu di ujung yang sama. Ada rasa sakit, ada kepasrahan, tetapi juga ada harapan yang tak ingin padam begitu saja.

Salah satu daya tarik terbesar dari lagu ini adalah bagaimana Salma berhasil menyanyikan sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan nyata. Banyak orang pernah berada dalam posisi mencintai seseorang yang tidak bisa sepenuhnya mereka miliki, entah karena perbedaan status, restu, atau situasi lain yang tidak bisa dikendalikan.

Lagu ini adalah representasi dari perasaan mereka yang masih berusaha berharap, meskipun mereka tahu jalan yang harus ditempuh tidak akan mudah.

"Berharap pada Timur" bukan sekadar lagu cinta biasa. Ini adalah lagu tentang ketidakpastian, pengorbanan, dan harapan yang terus menyala meskipun tak ada jaminan kepastian.

Salma Salsabil membawakannya dengan ketulusan yang nyata, menyampaikan perasaan yang mungkin tak bisa diungkapkan banyak orang dalam kata-kata. Lagu ini mengingatkan kita bahwa dalam cinta, terkadang yang bisa kita lakukan hanyalah berharap, meskipun pada akhirnya, kita mungkin hanya bisa menerima takdir yang telah digariskan.

Jika kamu sedang berada dalam hubungan yang penuh pertanyaan, lagu ini bisa menjadi teman terbaik untuk menemani perasaanmu. Apakah kamu juga sedang berharap pada sesuatu yang tak pasti? 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak