Tayang perdana pada Desember 2024, Carry-On telah berhasil menjadi film terpopuler kedua sepanjang sejarah Netflix dengan total lebih dari 172 juta views.
Posisinya hanya terpaut tipis dari Red Notice yang lebih dulu mencetak rekor. Melihat capaian seperti itu, digarapnya proyek sekuel tentu terlihat seperti keputusan yang tepat.
Namun seperti disinggung sang bintang utama, Taron Egerton, mewujudkan kelanjutan cerita bukan perkara mudah.
Isu soal kemungkinan sekuel Carry-On sebenarnya sudah mulai mencuat tak lama setelah filmnya dirilis. Para pemain dan kru sempat angkat suara soal peluang proyek lanjutan ini.
Taron Egerton tidak menutup kemungkinan untuk kembali. Tapi ia juga menegaskan, sekuel tak boleh dibuat hanya karena sukses komersial semata.
Menurut Taron Egerton, kelanjutan cerita hanya layak digarap jika naskahnya memang menarik dan tidak terkesan dipaksakan.
Ia menyebut proyek seperti ini cukup menantang, terutama dalam konteks Carry-On, seperti yang ia ungkapkan dalam wawancaranya bersama The Hollywood Reporter belum lama ini.
Ia sendiri mengaku masih menjalin komunikasi dengan sang sutradara, Jaume Collet-Serra, namun hingga kini belum ada pembicaraan soal rencana untuk memproduksi sekuel.
“Carry-On 2 bukan proyek yang mudah. Film pertamanya adalah bentuk perayaan Natal sekaligus penghargaan bagi orang-orang yang tetap bekerja saat liburan. Di saat yang sama, harus ada plot besar yang perlu digagalkan, mungkin juga dengan elemen earwig itu,” Taron Egerton, dikutip pada Kamis (7/8/2025)
“Semua unsur itu cukup sulit untuk dirangkai dalam sebuah sekuel tanpa terasa dipaksakan atau terlalu sulit dipercaya. Jadi sejauh ini saya belum mendengar kabar apa pun, tapi siapa tahu hal-hal aneh seperti itu bisa saja terjadi.” ujarnya lebih lanjut.
Netflix kerap menentukan kelanjutan suatu film berdasarkan respons penonton dan tampaknya Carry-On pun tak akan diperlakukan berbeda.
Pendekatan Netflix yang cenderung hati-hati dan menunggu momentum menunjukkan bahwa mereka melihat nilai dari film ini dan berupaya menghindari sekuel yang sekadar jadi proyek untung-untungan tanpa substansi.
Di film ini, Taron Egerton berperan sebagai Ethan Kopek. Sejak lamarannya ditolak oleh LAPD, Ethan merasa hidupnya jalan di tempat. Selama tiga tahun terakhir, ia bekerja sebagai petugas keamanan bandara (TSO) di LAX, tapi belum pernah sekalipun mendapatkan promosi.
Saat pasangannya, Nora (Sofia Carson), mengabarkan bahwa dirinya tengah hamil, Ethan justru dilanda kebingungan.
Nora yang juga bekerja di LAX sebagai manajer salah satu maskapai, terus mendorong Ethan untuk kembali mencoba masuk ke kepolisian.
Di malam Natal, Ethan jelas tidak antusias saat ia dan Nora harus tetap bekerja, yang mana sata itu sudah pasti akan menjadi salah satu hari paling sibuk dan kacau sepanjang tahun.
Dengan bantuan sahabat sekaligus rekan kerjanya, Jason (Sinqua Walls), Ethan berhasil membujuk atasannya, Phil (Dean Norris), untuk memberinya izin mengoperasikan mesin X-ray demi membuktikan kemampuannya.
Awalnya, hari berjalan seperti biasa, hingga seorang penumpang menemukan sepasang earbud asing di antara barang bawaannya.
Ethan sempat berniat memasukkan earbud itu ke kotak barang hilang, sampai akhirnya ia menerima sejumlah pesan dari nomor tak dikenal yang memintanya untuk mengenakan alat tersebut.
Begitu mengenakan earbud itu, Ethan langsung mendengar suara seorang pria dengan nama Traveler (Jason Bateman) dan memberi ultimatum.
Ethan harus membiarkan sebuah koper berisi barang berbahaya lolos dari pemeriksaan atau jika tidak, semua orang yang Ethan cintai akan dibunuh.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS