Film Biopik Kobe Bryant Tengah Digarap, Soroti Awal Karier sang Legenda NBA

Hayuning Ratri Hapsari | Raysazahra A.M
Film Biopik Kobe Bryant Tengah Digarap, Soroti Awal Karier sang Legenda NBA
Potret Kobe Bryant (Instagram/kobebryant)

Warner Bros. tengah menggarap film biopik sang legenda NBA, Kobe Bryant, yang diberi judul With the 8th Pick. Film ini akan menyoroti kisah awal karier Kobe Bryant khususnya momen ketika ia resmi masuk ke NBA pada tahun 1996.

Proyek ini sempat menjadi rebutan berbagai studio dan layanan streaming sebelum akhirnya resmi jatuh ke tangan Warner Bros.

Proyek film With the 8th Pick untuk saat ini belum memiliki sutradara. Naskah filmnya ditulis oleh Sohn dan Johannsen yang sama-sama bernaung di Verve Talent and Literary Agency.

Laporan awal mengenai proyek ini pertama kali diungkap oleh The InSneider yang juga menyinggung kemungkinan adanya partner produksi. Meski begitu, sejumlah sumber menyebut pembicaraan dengan pihak ketiga masih terlalu dini.

Film ini disebut-sebut akan menggabungkan nuansa dari film Moneyball (Brad Pitt), The Social Network, hingga Air (Ben Affleck). Ceritanya akan menampilkan momen penuh ketegangan yang menjadi titik balik besar dalam sejarah NBA.

Judulnya sendiri merujuk pada John Nash, pemilik hak pick ke-8 saat itu, yang sebenarnya tertarik merekrut Kobe Bryant. Namun karena konflik internal dan organisasi, keputusan itu urung diambil.

Akhirnya, Kobe Bryant justru dipilih oleh Charlotte Hornets di urutan ke-13, sebelum kemudian ditukar ke Los Angeles Lakers dengan Vlade Divac.

Kobe Bryant dikenal sebagai pencetak angka terbanyak sepanjang masa dalam sejarah Los Angeles Lakers sekaligus guard pertama di NBA yang bermain selama 20 musim.

Kobe Bryant tercatat 18 kali tampil di ajang All-Star, serta meraih empat penghargaan NBA All-Star Game MVP Awards. Pada pertengahan 2000-an, ia menjuluki dirinya dengan sebutan Black Mamba, nama yang kemudian melekat erat dan diakui luas oleh publik.

Tak hanya bersinar di NBA, Kobe Bryant juga mempersembahkan medali emas untuk tim Amerika Serikat pada Olimpiade 2008 di Beijing dan Olimpiade 2012 di London.

Kariernya bahkan merambah dunia perfilman, ketika pada 2018 ia meraih Academy Award untuk kategori Best Animated Short Film lewat Dear Basketball (2017).

Film ini menggambarkan perjalanan emosional Kobe Bryant menjelang masa pensiunnya dari NBA. Kisahnya dibuka dengan adegan Bryant melakukan dunk penentu kemenangan untuk Los Angeles Lakers.

Dari situ, ia mengajak penonton bernostalgia ke masa kecilnya saat menggulung kaus kaki ayahnya dan berpura-pura melakukan tembakan kemenangan di Great Western Forum.

Lewat narasi puitis, Kobe Bryant menceritakan bagaimana kecintaannya pada basket membuatnya rela mengorbankan pikiran, tubuh, jiwa, hingga semangatnya.

Awal 2020 menjadi momen kelam dalam dunia olahraga. Kobe Bryant bersama putrinya yang berusia 13 tahun, Gianna, termasuk di antara sembilan korban yang meninggal dalam kecelakaan helikopter di Calabasas, California.

Kepergiannya memicu gelombang penghormatan dan duka dari seluruh dunia. Sebagai bentuk penghargaan, NBA kemudian mengabadikan namanya dengan menjadikan All-Star Game MVP Award sebagai Kobe Bryant MVP Award.

Sebelumnya, sejumlah proyek dokumenter sudah lebih dulu mengangkat kisah Kobe Bryant. Ada miniseries dokumenter Kobe: The Making of Legend yang tayang di Apple TV dan HBO Max.

Proyek ini lebih banyak menelusuri perjalanan Kobe Bryant sejak masa kecilnya di Italia hingga puncak karier atletiknya, sekaligus menampilkan sisi pribadinya setelah pensiun dari NBA sebagai storyteller dan ayah.

Selain itu, film dokumenter terbaru Netflix berjudul The Heart of Black Mamba: A Journey Through the NBA (2025) menyoroti perjalanan Los Angeles Lakers meraih gelar juara NBA 2010, sekaligus menampilkan kepemimpinan Kobe Bryant di lapangan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?