Di tengah tuntutan sosial yang kerap membebani seseorang ketika memasuki usia tertentu. Aktor Jourdy Pranata membawa sudut pandang baru yang segar soal konsep pernikahan, nih.
Aktor berusia 31 tahun itu menegaskan bahwa baginya, usia kepala tiga bukanlah alarm untuk segera membangun rumah tangga. Meski mengakui pernah memiliki pola pikir konvensional, kini ia memandang pernikahan sebagai sesuatu yang jauh lebih dalam daripada sekadar kewajiban.
Pernah Anggap Usia 30 Wajib Menikah
![Maxime Bouttier, Enzy Storia dan Jourdy Pranata ditemui di Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 9 September 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/09/63836-maxime-bouttier-enzy-storia-dan-jourdy-pranata.jpg)
Dalam sesi wawancara usai screening film "Yakin Nikah" di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Jourdy blak-blakan soal pandangannya terhadap pernikahan.
"Aku melihat hubungan, apalagi ke pernikahan, tadinya tuh aku adalah orang yang, 'Oh, udah umur 30 nih. Berarti dari usia cowok udah harus menikah, pekerjaan udah ada, kayak harus menikah deh, gitu," ungkap Jourdy, dikutip dari Suara.com pada Jumat (3/10/2025).
Pandangan itu, menurutnya, sempat sangat memengaruhi cara ia menilai hubungan. Namun, seiring waktu, ia menyadari bahwa menikah bukan sekadar soal umur atau pencapaian karier.
Belajar Mengenal Diri Sendiri
Jourdy kini mengubah cara pandangnya. Ia menekankan bahwa pernikahan justru membutuhkan kesiapan penuh, terutama dari segi kedewasaan dan pemahaman terhadap diri sendiri.
"Tapi, tahan dulu, nih. Kayaknya masih ada sesuatu yang harus aku cari tahu lagi, yaitu adalah mengenal diri sendiri," ujarnya.
Pemeran film "Kukira Kau Rumah" itu menegaskan bahwa kesiapan menikah hanya bisa tercapai ketika seseorang sudah benar-benar mengenali dirinya.
"Jadi, aku melihat pernikahan itu adalah bukan sebuah tuntutan, eh, tekanan atau keharusan, tapi adalah sebuah kesiapan," lanjutnya.
Menurut Jourdy, kesiapan itu mencakup banyak hal, mulai dari tujuan hidup hingga gambaran masa depan bersama pasangan.
"Kesiapan itu terjadi ketika kita sudah mengenal diri kita, maunya apa, mau tujuan nanti sampai tuanya itu apa, bersama siapa. Itu tuh, ketika kita sudah mengenal diri kita," jelasnya lebih lanjut.
Banyak Belajar dari Rekan Sejawat
Perubahan paradigma ini tidak datang begitu saja. Jourdy mengaku banyak berdiskusi dengan rekan-rekan sesama artis yang juga membicarakan soal hubungan dan pernikahan.
"Jadi, setelah syuting film ini aku konsultasi soal hubungan sama Enzy, sama Maxime, waktu itu masih belum menikah tuh. Aku banyak banget dapat pelajaran gitu, bagaimana pandangan terhadap pernikahan," tuturnya.
Diskusi tersebut membuka pikirannya bahwa pernikahan bukan sekadar momen besar, melainkan perjalanan panjang yang membutuhkan kesiapan mental dan emosional.
Fokus pada Kesiapan, Bukan Tekanan
Dengan nada mantap, Jourdy menyimpulkan bahwa dirinya tetap memiliki keinginan untuk menikah. Hanya saja, ia menegaskan bahwa semuanya harus dilakukan di waktu yang tepat, ketika ia sudah sepenuhnya siap.
"Jadi, sekarang aku semakin yakin untuk menikah, tapi kenal diri dulu. Yes untuk menikah, tapi nanti," pungkasnya.
Pandangan ini pun menuai banyak perhatian publik, terutama karena banyak orang di usianya yang juga kerap menghadapi tekanan sosial untuk segera menikah. Jourdy memilih untuk tidak terburu-buru, melainkan memastikan dirinya benar-benar siap membangun rumah tangga bersama pasangan yang tepat.