Tabola Bale Meledak, Siprianus Raih AMI Award dan Jadi Wajah Musik Timur

Sekar Anindyah Lamase | Thedora Telaubun
Tabola Bale Meledak, Siprianus Raih AMI Award dan Jadi Wajah Musik Timur
Siprianus Bhuka (Instagram/amiawards)

Viralnya lagu “Tabola Bale” bukan sekadar kabar hiburan lewat linimasa TikTok. Siprianus Bhuka, pria di balik lagu yang identik dengan nuansa khas Indonesia Timur itu, resmi meraih penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2025 kategori Pencipta Lagu Pop Terbaik  (19/11/2025). 

Ia tak hanya menang, tetapi juga muncul sebagai wajah baru yang memperkenalkan warna musik Timur ke panggung nasional.

Keberhasilan ini terasa sangat kontras dengan perjalanan Siprianus sebelumnya, yang dalam berbagai wawancara mengaku sempat meragukan apakah karyanya mampu menembus telinga publik yang lebih luas. 

Namun “Tabola Bale” menjadi titik balik. Lagu yang awalnya hanya ia rilis sebagai karya jujur berlatarkan pengalaman masa kecil tentang gadis berambut kepang dua yang suatu hari kembali dengan rambut ombre.

Cerita sederhana itu berubah menjadi fenomena nasional, memancing jutaan unggahan TikTok, hingga berujung panggung penghargaan paling bergengsi di industri musik Indonesia.

"Sangat besar. Dia mengubah semua aspek kehidupan saya. Jadi benar-benar lagu ini 'Tabola Bale', betul-betul saya punya hidup juga tabola bale juga," katanya, dikutip dari Suara.com pada Kamis (20/11/2025).

Setelah viral, ia mendapat undangan tampil dari berbagai kota dan namanya benar-benar dikenal di luar komunitas musik lokalnya. 

Lebih jauh, Tabola Bale membuka simpul penting bahwa musik dari Timur bukan sekadar pelengkap industri, tetapi memiliki identitas kuat yang kini mendapat panggungnya.

Alih-alih mengejar gaya pop arus utama, ia memilih warna musik yang membumi, ritme ringan, narasi dekat dengan keseharian, dan rasa lokal yang tidak dibuat-buat. 

Unsur inilah yang membuat publik cepat melekat pada “Tabola Bale”, musik yang terasa jujur dan apa adanya.

Kemenangan di AMI Awards makin menegaskan perjalanan itu. Ini bukan hanya prestasi personal Siprianus, tapi juga sinyal positif bahwa industri musik Indonesia semakin membuka ruang bagi karya dari daerah-daerah. 

Hal ini menunjukkan bahwa musisi dari Timur bisa berdiri sejajar, membawa bahasa, nuansa, dan akar budaya mereka tanpa perlu mengubah jati diri demi pasar.

Dari panggung AMI Awards, wajah itu kini dikenal sebagai Siprianus Bhuka, kebanggaan baru musik Timur.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak