Fajar Marta Santosa dan Jejak Imajinasi di Pertaruhan The Series 3

Sekar Anindyah Lamase | Ancilla Vinta Nugraha
Fajar Marta Santosa dan Jejak Imajinasi di Pertaruhan The Series 3
Potret Fajar Marta Santosa, salah satu sutradara sekaligus creator Pertaruhan The Series 3 (Instagram/fajarmarsan)

Musim ketiga Pertaruhan The Series menjadi ladang imajinasi baru bagi Fajar Martha Santosa. Ia menyebut proyek ini sebagai ruang yang membebaskannya bereksperimen dengan gagasan, kamera, hingga dunia yang tak terbayangkan. 

Fajar Martha Santosa, salah satu sutradara sekaligus creator Pertaruhan The Series 3, bahwa ia kembali menyutradarai Pertaruhan The Series 3 karena proyek ini merupakan karya yang ia ciptakan bersama tim sejak awal. Ia menyebut serial tersebut sebagai arena bermain yang memberinya ruang luas. 

“Cukup bebas untuk main-main soal ide dan gagasan dan penciptaan karakter, teknis kamera, pergerakan kamera, shot, sehingga itu bisa membantu kami untuk menciptakan cerita yang kami bayangkan,” tutur Fajar kepada Yoursay, Senin (1/12/2025).  

Fajar menyebut Pertaruhan The Series 3 sebagai salah satu action series terbesar di Indonesia dalam satu dekade, sehingga proses produksinya menuntut kepercayaan besar pada banyak elemen. Ia menjelaskan bahwa naskah yang rumit dan rangkaian adegan aksi yang kompleks menjadi tantangan utama sejak awal. 

“Untuk memproduksi action series, kami harus mempercayakan banyak hal. Script-nya sendiri itu sudah rumit, kemudian tantangan berikutnya adalah action-nya sendiri,” ujarnya. 

Ia menambahkan bahwa setiap adegan aksi melibatkan banyak kru, koreografi, dan pergerakan rumit yang harus dijaga keamanannya. Ditambah dengan cerita berlapis serta kondisi cuaca yang kerap berubah, seluruh faktor itu membuat tantangan produksi datang bertubi-tubi.

Action-nya harus melibatkan banyak orang, banyak pergerakan yang rumit, yang juga harus dipikirin keselamatannya. Harus berhadapan dengan cerita yang cukup rumit dan cuaca. Semuanya kalau dalam satu situasi tumblek-blek, jadinya tantangan yang nggak habis-habis,” ungkap Fajar. 

Di sisi lain, ia berharap musim terbaru Pertaruhan The Series dapat mengajak penonton membuka kembali imajinasi mereka tentang tempat-tempat di Indonesia. Fajar ingin penonton melihat bahwa ruang-ruang semacam itu benar-benar ada dan dapat dihidupkan lewat cerita. 

“Misalnya kalau teman-teman nonton setelah episode 2, kita akan masuk ke dunia Cikawe dimana kita menempatkannya di bawah tanah dan itu benar-benar ada di Indonesia, perkampungan yang ada di bawah tanah,” tambahnya. 

Ia menjelaskan bahwa salah satu dunia yang hadir di musim ini dihuni oleh kelompok-kelompok marginal yang hidup di wilayah terpencil dan kurang terlihat. Melalui cerita itu, Fajar ingin penonton menyadari bahwa realitas semacam ini ada di sekitar kita meski sering tidak terbayangkan. 

Ia menekankan bahwa inti cerita Pertaruhan juga tetap berkutat pada keluarga dan bagaimana seseorang berjuang mempertahankan orang-orang yang ia sayangi. Fajar berharap penonton dapat merasakan ikatan itu dan melihat refleksinya dalam kehidupan mereka sendiri. 

“Kita semua punya orang-orang yang kita sayangi (keluarga), aku ingin penonton ikut merasakan itu,” jelasnya. 

Sebagai penutup, Fajar memilih kata “tumbuh” untuk menggambarkan Pertaruhan The Series 3 karena cerita dan karakternya terus berkembang sejak musim pertama. Jika dilihat dari sisi konsep, ia menyebut seri terbaru ini juga bisa digambarkan dengan kata “perusuh” atau “gila.”

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak