Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air setelah aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada 3 Desember 2025.
Kepergian pemeran Kang Mus dalam Preman Pensiun ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan sesama artis, hingga masyarakat yang selama ini mengikuti perjalanan kariernya.
Seiring berita wafatnya Epy tersebar, banyak pula yang mempertanyakan penyakit apa yang sebenarnya diderita sang aktor hingga pada akhirnya menutup usia.
Selama hidupnya, aktor kelahiran 1 Mei 1964 itu bukan hanya sekali dua kali berjuang melawan penyakit berat. Ia berkali-kali menghadapi cobaan kesehatan yang cukup serius, bahkan beberapa di antaranya mengancam nyawanya.
Mengutip laporan dari Suara.com, berikut rangkuman lengkap riwayat penyakit Epy Kusnandar hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Cawang, Jakarta Timur, sekitar pukul 14.24 WIB.
Tumor/Kanker Otak Stadium Akhir (2010–2011)
Salah satu penyakit paling berat yang pernah dialami Epy adalah tumor atau kanker otak stadium akhir pada 2010 hingga 2011. Saat itu dokter memvonis hidupnya hanya tersisa sekitar empat bulan. Vonis tersebut tentu membuat keluarga terpukul.
Namun, Epy memilih menjalani pengobatan alternatif. Berkat upaya panjang dan tekad kuat, ia berhasil pulih dari penyakit yang hampir merenggut nyawanya itu.
Glaukoma (2018)
Setelah terbebas dari tumor otak, Epy kembali menghadapi cobaan pada 2018.
Ia mengalami glaukoma atau gangguan saraf mata yang membuat penglihatannya menurun drastis.
Kondisinya mengharuskannya menjalani operasi pada mata kiri karena kaburnya penglihatan semakin parah dari waktu ke waktu.
Masalah pada penglihatan ini menjadi awal dari perjalanan panjang gangguan kesehatan yang kembali melanda dirinya.
Stroke Ringan (2020)
Dua tahun kemudian, ujian kembali datang. Epy mengalami stroke ringan yang menyerang tubuh bagian kiri.
Dampaknya tidak hanya pada kekuatan tubuh, tetapi juga memperburuk kondisi mata kirinya. Pandangan pada mata tersebut semakin meredup hingga akhirnya mencapai kebutaan.
Meski begitu, Epy tetap berusaha menjalani aktivitasnya dan kembali tampil di beberapa proyek peran.
Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Belakang
Meskipun tumor otaknya telah dinyatakan sembuh bertahun-tahun sebelumnya, Epy sempat merasakan sakit kepala berulang yang awalnya dianggap biasa.
Belakangan, keluhan tersebut ternyata merupakan tanda awal adanya penyumbatan pembuluh darah di otak.
Menurut penuturan putranya, Damar, gejala ini sudah muncul sejak sebulan sebelum kepergiannya.
"Jadi kalau bilang kronologi, mungkin dari bulan sebelumnya, ada keluhan sakit kepala," ungkap Damar, dikutip dari Suara.com.
Sebelum wafat, Epy dilaporkan beberapa kali jatuh pingsan. Namun ia menolak untuk dibawa ke rumah sakit.
Hingga akhirnya suatu hari ia terjatuh dari kasur dan dilarikan ke RSPON dalam kondisi kritis. Ketika tiba, tekanan darahnya sangat tinggi hingga mencapai 200.
Di rumah sakit, dokter menemukan penyumbatan pada pembuluh darah otak bagian belakang. Sayangnya, kondisi Epy yang sudah sangat kritis membuat tindakan operasi tidak dapat dilakukan.
Pada akhirnya, penyumbatan fatal di area batang otak itulah yang menyebabkan Epy Kusnandar mengembuskan napas terakhir.
Kepergian Epy Kusnandar bukan hanya meninggalkan karya yang dikenang, tetapi juga kisah perjuangan panjang melawan berbagai penyakit berat.
Sosoknya akan selalu dikenang sebagai aktor besar yang tetap bekerja dan menginspirasi di tengah kondisi kesehatan yang terus menantangnya.