Sejak beberapa bulan terakhir kegiatan belajar anak-anak di sekolah ditiadakan dan diganti dengan belajar online di rumah masing-masing guna untuk menekan penyebaran Covid-19.
Adanya pandemi Covid-19 seperti saat ini, ada banyak hal yang menjadi perhatian, salah satunya adalah pemenuhan aktivitas fisik bagi anak. Biasanya anak-anak aktif beraktivitas fisik selama di sekolah maupun di taman bermain.
Lalu bagaimana dengan pemenuhan aktivitas fisik bagi anak selama di rumah aja? Tidak sedikit orangtua yang masih bingung untuk memberikan aktivitas yang bisa dilakukan di rumah agar anak tetap aktif beraktivitas fisik. Dilansir dari website resmi Kemenkes.go.id, berikut beberapa aktivitas fisik yang bisa dilakukan di rumah :
1. Bermain Petak Umpet
Dengan bermain petak umpet anak-anak bisa bermain sekaligus berolahraga. Ketika anak-anak berlari atau berjalan mencari tempat bersembunyi, maupun mencari lawan yang sedang bersembunyi, maka anak sekaligus melatih otot dan tulang pada kaki.
2. Bermain Bantal
Permainan ini juga memiliki efek yang baik bagi kesehatan fisik anak. Ketika anak mengangkat bantal kemudian mengayunnya untuk memukul lawan, hal tersebut bisa membantu perkembangan otot tangan pada anak.
3. Membantu Pekerjaan Rumah
Ada banyak sekali pekerjaan rumah yang bisa anak-anak lakukan, seperti menyapu, membantu mencuci kendaraan, memasak dan lainya. Aktivitas tersebut membuat anak aktif untuk bergerak secara fisik.
Orang tua bisa memilih pekerjaan rumah yang sesuai dengan hobi anak-anak. Misalkan anak hobi memasak, maka ajaklah anak-anak untuk membantu ketika sedang memasak dan buat suasana ketika sedang memasak bersama anak-anak lebih menyenangkan, bisa menghias makanan dengan bentuk karakter dan lain sebagainya.
4. Bernyanyi dan Menari
Universitas Frankfurt Jerman melakukan penelitian pada sebuah kelompok paduan suara. Peneliti mengambil sampel darah dan air liur dari masing-masing anggota sebelum dan sesudah satu jam latihan.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kadar S-IgA (Secretory Immunoglobulin A), protein yang berfungsi seperti antibodi dalam sistem kekebalan tubuh. Sedangkan, menari bisa meningkatkan fungsi otak, salah satunya bagian memori otot yang memungkinkan seseorang melakukan tarian dengan benar secara refleks atau tanpa perlu berpikir. Menurut neuroscientist Daniel Glaser, hal tersebut dapat terjadi karena setiap gerakan tari sudah direkam oleh otak.
5. Bermain di Playground
Jurnal penelitian berjudul The Benefits of Playgrounds menunjukkan bahwa playground merupakan suatu tempat penting yang bisa memberikan kesempatan anak-anak untuk meningkatkan perkembangan kognitif, emosi, sosial, motoriknya.
Adanya pandemi Covid-19 seperti saat ini, fasilitas playground yang biasa anak-anak pergi untuk bermain banyak yang tidak beroperasi. Kalaupun ingin membeli playground pribadi yang bisa di letakkan di rumah juga membutuhkan tempat yang luas. Tetapi adanya Growfit Playground dengan bentuk yang minimalis, para orang tua bisa memberikan fasilitas playground pribadi untuk anak-anak di rumah.
Growfit Playground hadir dengan konsep In-room/indoor (dalam kamar) yang bisa diletakkan di dalam ruangan maupun kamar anak yang tidak terlalu besar, karena bentuknya yang tidak terlalu memakan banyak tempat. Growfit Playground dibuat khusus untuk anak-anak usia 2-12 tahun.
Bahannya menggunakan material besi yang berkualitas tinggi dan dilapisi dengan cat yang tidak beracun dan anti baret sehingga aman untuk dimainkan oleh anak-anak. Hal ini terbukti dengan department produksi Growfit Playground yang sudah tersertifikasi TUV NORD (Lembaga Sertifkasi, Supervisi, Inspeksi dan Pengujian terbesar di Indonesia dan di Dunia).