Masuk angin sering digunakan masyarakat Indonesia untuk menggambarkan kondisi badan yang sedang tidak fit disertai dengan beberapa gejala, seperti meriang, perut kembung, pegal atau nyeri otot, sakit kepala, hingga batuk pilek.
Padahal, dalam dunia kedokteran modern tidak mengenal istilah masuk angin. Pegal atau nyeri otot yang sering dianggap sebagai gejala masuk angin adalah gejala myalgia atau istilah medis untuk kondisi tersebut.
Akan tetapi, tidak sedikit orang yang masih menganggap sejumlah gangguan kesehatan serius sebagai masuk angin, sehingga penyakit yang sebenarnya berbahaya tidak ditangani dengan tepat dan berisiko menimbulkan komplikasi yang lebih berat.
Berikut ini 5 penyakit berbahaya yang sering dianggap sebagai gejala masuk angin biasa.
1. Serangan jantung
Masih banyak orang yang menduga gejala serangan jantung sebagai masuk angin atau angin duduk. Sakit yang dialami akibat serangan jantung biasanya terletak di bagian dada sebelah kiri. Selain itu, sakit ini juga bisa menjalar ke lengan dan punggung.
Akan tetapi, ada juga yang merasakan sakit atau tidak nyaman di ulu hati serta keringat dingin atau rasa tercekik di leher.
Serangan jantung terjadi akibat adanya peradangan secara sistemik yang dibuktikan dengan tanda peradangan di pembuluh darah, seperti peningkatan jumlah leukosit dan kehadiran C-reactive protein (CPR).
Peradangan itu membuat orang yang mengalami serangan jantung merasakan sejumlah sensasi tidak nyaman, di antaranya lesu, pusing, tak bertenaga, suhu tubuh meningkat, keluar keringat dingin, mual hingga muntah.
Beberapa gejala itulah yang selama ini dianggap oleh banyak orang sebagai gejala masuk angin. Oleh sebab itu, saat merasakan gejala semacam itu apalagi bagi orang yang berisiko terkena serangan jantung, lebih baik segera konsultasi ke dokter.
2. Sakit maag
Penyakit berbahaya yang sering dianggap masuk angin selanjutnya adalah sakit maag. Padahal, jika tidak segera ditangani, sakit mag bisa berkembang menjadi penyakit gastritis kronis.
Beberapa komplikasi yang berkaitan dengan gastritis kronis, di antaranya seperti penyempitan esofagagus yang menyebabkan sulit menelan dan nyeri dada, peritonitis (dinding lambung robek) yang dapat menimbulkan infeksi serius, termasuk kanker lambung.
Oleh sebab itu, kenali beberapa gejala penyakit mag berikut ini agar tidak menganggapnya sebagai gejala masuk angin. Adapun gejala yang sering dianggap demikian antara lain seperti nyeri ulu hati disertai sensasi terbakar di bagian dada, mual saat atau setelah makan, nafsu makan menurun, asam lambung naik, penurunan berat badan.
Dalam kondisi parah, mual dan muntah terjadi secara terus-menerus, tinja berwarna gelap atau mengandung darah, muntah darah, nyeri perut tiba-tiba, hingga sulit bernapas.
3. Rematik hingga gangguan organ dalam
Salah satu gejala yang sering dianggap masuk angin lainnya adalah sakit punggung. Faktanya, sakit punggung bagian kanan maupun kiri dapat disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti rematik hingga gangguan organ dalam (ginjal, pankreas, usus besar, atau organ dalam lainnya).
Pastikan penyebab sakit punggung tersebut dengan mengidentifikasi gejala lain yang muncul. Penderita rematik biasanya juga akan mengalami sakit di bagian sendi lainnya, seperti pergelangan tangan, pinggang, dan kaki.
Semetara itu, penderita batu ginjal biasanya mengalami nyeri yang menjalar dari punggung bagian samping sampai ke pangkal paha.
Sebelum menjadi sesuatu yang lebih berbahaya, segera konsultasi dengan dokter untuk memastikan penyakit yang diderita saat mengalami gejala yang dianggap masuk angin tersebut.
4. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
ISPA dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Biasanya penyakit ini disertai dengan gejala demam, pilek, dan batuk.
Gejala ISPA biasanya cenderung ringan dan dapat sembuh dengan cepat. Akan tetapi, jika tidak ditangani dengan baik, gejalanya akan semakin berat terutama saat infeksi telah menjalar ke saluran pernapasan bagian bawah.
Komplikasi yang sering terjadi akibat ISPA adalah gagal napas akibat paru-paru berhenti berfungsi, peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, serta gagal jantung.
Oleh sebab itu, jangan anggap remeh suatu masalah kesehatan dengan menyebutnya sebagai masuk angin. Lebih baik, lekas konsultasi dengan dokter jika timbul gejala-gejala di atas.
5. Demam berdarah dengue (DBD)
Sebagai negara tropis, penyakit semacam DBD dan malaria kerap terjadi di Indonesia. Keduanya sama-sama ditularkan lewat gigitan nyamuk.
Sayangnya, masih banyak yang menyangka gejala DBD dan malaria sebagai masuk angin sehingga tidak tertangani dengan baik.
Beberapa gejala DBD dan malaria antara laib demam, nyeri sendi, pegal-pegal, menggigil, dan lemas yang semuanya dianggap sebagai gejala masuk angin.
Padahal, jika penyakit ini tidak segera ditangani dapat menyebabkan kondisi berbahaya bahkan kematian.
Itulah tadi 5 penyakit berbahaya yang sering dianggap hanya penyakit masuk angin biasa. Jika terus-menerus dibiarkan, gejala-gejala penyakit di atas dapat menjadi lebih berbahaya bahkan bisa mengancam nyawa penderitanya. Segera konsultasikan ke dokter, jika dirasa belum juga mereda setelah dilakukan beberapa upaya pengobatan.