Pergantian musim sudah mulai terjadi di beberapa wilayah di Indonesia ditambah belum usainya virus corona yang dapat menyebabkan COVID-19 membuat masyarakat menjadi lebih rentan. Perubahan musim ini, membuat sebagian orang tiba-tiba terserang penyakit seperti batuk atau pilek.
Memiliki gejala-gejala yang hampir sama dengan COVID-19. Penyakit ini biasanya menimbulkan rasa sesak di pernapasan. Hal inilah yang biasanya membuat sebagian orang bertanya-tanya apakah yang mereka rasakan itu asma, alergi, flu, pilek, atau bahkan COVID-19.
Dilansir dari Asthma and Allergy Foundation of America, berikut adalah penjelasan lengkap mengenai perbedaan dari penyakit-penyakit tersebut.
1. Gejala asma
Asma adalah penyakit kronis yang menyebabkan saluran udara Anda meradang. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan meminum obat asma, menghindari pemicunya dan mengobati gejala asma sesegera setelah muncul.
Gejala umum penyakit asma biasanya meliputi, batuk mengi (suara siulan, melengking saat Anda bernapas), sesak napas, napas cepat, hingga sesak di dada.
Gejala ini bisa datang secara bertahap, atau bisa datang secara tiba-tiba. Semakin dini Anda mengobati gejala asma, akan semakin baik peluang Anda untuk tidak mengalami asma darurat.
Penyakit asma dapat mengancam jiwa penderitanya, jadi penting untuk mengetahui tanda-tanda darurat asma dan selalu membawa inhaler pereda setiap saat.
2. Gejala COVID-19
Coronavirus adalah penyebab dari penyakit COVID-19 yang mulai merebak pada akhir tahun 2019 lalu di seluruh dunia.
Adapun gejala COVID-19 dapat meliputi, demam, panas dingin, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, merasa lelah dan lemah, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau baru,sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau meler, diare, mual hingga muntah.
COVID-19 juga dapat menyebabkan gejala lain seperti penyakit mata yg menular, lesi berwarna biru atau ungu yang menyakitkan (seperti luka atau memar) pada jari kaki (jari kaki COVID), bahkan gatal-gatal atau ruam.
Gejala-gejala tersebut mungkin belum tercakup seluruhnya, karena seperti yang kita tahu gejala-gejala yang ditimbulkan COVID-19 dapat berubah sewaktu-waktu.
Jika Anda memiliki salah satu dari gejala-gejala di atas atau jika Anda terpapar seseorang, segera hubungi dokter dan hindari kontak dengan orang lain kecuali benar-benar diperlukan.
Jika harus keluar rumah untuk berobat, kenakan masker wajah untuk mencegah penyebaran virus. Pisahkan diri Anda dari orang-orang yang tinggal bersama Anda dan kenakan masker wajah di sekitar mereka bahkan di rumah sekalipun. Bersihkan permukaan yang sering disentuh seperti gagang pintu, saklar lampu, dan ponsel karena dapat menjadi sarang virus.
3. Gejala Flu (Influenza)
Flu adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala dapat dimulai secara tiba-tiba, dan dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat. Penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian pada kasus yang sudah parah.
Gejala flu biasanya ditandai dengan demam (seringkali sangat tinggi, 101°C atau lebih), sakit kepala, kelelahan yang luar biasa, panas dingin, batuk terus menerus, sakit tenggorokan, hidung berair atau tersumbat, nyeri tubuh pada tulang dan/atau otot, diare hingga muntah.
Jika Anda memiliki gejala flu atau terpapar dengan seseorang yang terkena flu, segera hubungi dokter atau segera redakan dengan obat yang telah dianjurkan karena penyakit ini dapat dengan cepat menular.
4. Gejala pilek
Gejala pilek biasanya lebih ringan dibandingkan dengan flu dan COVID-19. Tetapi pilek ringan juga dapat memicu gejala asma, jadi jika Anda masuk angin, Anda harus menganggapnya serius sebelum terjadi hal yang lebih buruk.
Gejala umum pilek meliputi batuk ringan, bersin, hidung berair atau tersumbat, sakit tenggorokan, demam pendek, sakit dan nyeri.
5. Gejala Alergi atau Rinitis (Hidung)
Iritan dan alergen dapat menyebabkan peradangan di hidung Anda. Hal ini disebut dengan rinitis . Ketika gejala muncul bertepatan dengan musim tertentu dalam setahun, hal itu biasa disebut dengan "alergi musim". Alergi ini tetap harus diperhatikan meskipun tidak menyebabkan demam dan dapat dipicu oleh banyak alergen yang berbeda.
Alergen umum yang dapat menyebabkan rinitis diantaranya bulu binatang, tungau debu, jamur dan serbuk sari.
Gejala alergi dapat meliputi gatal di hidung dan mata, bersin, hidung tersumbat (macet), pilek, lendir (dahak) di tenggorokan (postnasal drip). Peradangan di hidung ini dapat menghasilkan cairan yang disebut lendir. Lendir dapat mengalir ke tenggorokan dan masuk ke paru-paru dan menyebabkan gejala asma.
Namun, alergi tidak menular, tidak seperti pilek, flu, dan virus corona. Mereka disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan Anda.
Sumber:
How Can You Tell the Difference Between COVID-19, a Cold, the Flu, Allergies and Asthma?. Asthma and Allergy Foundation of America. Diakses pada 29 Agustus 2021 melalui https://community.aafa.org/blog/how-can-you-tell-the-difference-between-covid-19-a-cold-the-flu-allergies-and-asthma