Siapa yang tidak suka dengan musik? Bisa dipastikan hampir semua orang di dunia ini suka dengan musik. Alunan nada dan irama yang harmonis membuat orang bisa berlama-lama mendengarkan musik.
Dalam sebuah penelitian dalam jurnal yang berjudul “The psychological functions of music listening” mengungkapkan bahwa salah satu manfaat paling penting dari musik adalah untuk menciptakan kohesi atau keterhubungan sosial.
Musik bisa menjadi pemersatu sebuah komunitas kecil sampai suatu bangsa, seperti musik berjenis himne, hingga lagu kebangsaan. Musik juga dapat menyatukan sepasang manusia yang sedang memadu kasih, musik tentang cinta misalnya. Dari balita sampai dengan orang dewasa tak jarang menjadikan musik sebagai pengantar tidur mereka.
Di samping itu, musik juga memberi dampak pada kesehatan. Mengutip healthline, berikut ini lima manfaat mendengarkan musik untuk kesehatan:
1. Membantu belajar menjadi lebih baik
Agar otak dapat merangsang lebih baik, disarankan oleh para Dokter di John Hopkins untuk sering mendengarkan musik. Karena orang yang mendengarkan musik, lebih banyak melibatkan kinerja otak.
Dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2019, menemukan bahwa orang yang diberi reward bisa mendengarkan musik, lebih bersemangat untuk belajar.
2. Meningkatkan daya ingat
Musik ternyata juga mampu meningkatkan daya ingat para pendengarnya. Mereka lebih mudah mengingat sembari mendengarkan lagu-lagu.
Dalam sebuah studi berjudul “The cognitive effects of listening to background music on older adults: processing speed improves with upbeat music, while memory seems to benefit from both upbeat and downbeat music”, menceritakan para peneliti yang meminta sebagian orang yang mengikuti percobaan untuk menghafalkan kalimat-kalimat pendek.
Hasilnya, orang-orang yang menghafalkan daftar kalimat pendek tersebut sembari mendengarkan musik lebih baik daya ingatnya, dibandingkan orang yang menghafal dalam kondisi sunyi atau dengan white noise.
3. Membantu mengobati penyakit mental
Otak benar-benar dapat dipengaruhi oleh alunan nada-nada musik. Zat-zat kimia dalam otak yang memiliki peran pada kesehatan mental, dapat dikeluarkan karena mendengarkan musik. Di antaranya:
- Zat kimia atau hormon dopamin, yang terkait dengan kesenangan dan pusat “hadiah”
- Hormon kortisol yang mengendalikan gejala stres
- Hormon serotonin yang mengubah suasana hati jadi menyenangkan
- Hormon oksitosin, hormon kebahagiaan, biasanya dikeluarkan saat merasakan jatuh cinta
Sejauh ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendetail akan manfaatnya musik untuk kesehatan mental. Namun, beberapa studi mengusulkan bahwa musik dapat membantu orang-orang dengan gangguan jiwa, sehingga hidupnya semakin berkualitas.
4. Menurunkan tingkat kecemasan
Terapi musik juga dipercaya dapat membantu mengurangi rasa cemas atau anxiety. Banyak penelitian yang telah membuktikannya.
Studi berjudul “Music as a Therapy to Alleviate Anxiety During Inpatient Rehabilitation for Stroke” menunjukan suasana lebih santai kepada orang-orang yang direhabilitasi akibat struk sesudah mendengarkan musik selama satu jam.
Penelitian lain yang diberi judul, “The Effect of Music on the Human Stress Response” menemukan bahwa terapi musik yang berisi lagu-lagu ditambah suara alam yang alami membantu mengurangi kecemasan bagi para penderita anxiety. Bahan, orang yang sedang kritispun ketika diperdengarkan musik menjadi lebih tenang.
5. Meringankan gejala depresi
Sebuah ulasan pada suatu penelitian berjudul “Reviewing the Effectiveness of Music Interventions in Treating Depression” telah mengungkapkan bahwa terapi musik dapat memberikan efek yang baik bagi orang yang mengalami gejala depresi. Terutama terapi musik tersebut dilakukan bersama seorang ahli atau terapis musik yang sudah besertifikat.
Kekuatan di balik musik memang sungguh luar biasa. Selain membuat suasana menjadi menyenangkan, ternyata memberi dampak positif bagi kesehatan. Ayo, mendengarkan musik kesukaanmu!