Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berharga, melebihi harta benda apapun. Oleh karena itu, kesehatan sangatlah penting untuk dijaga agar tetap dalam kondisi yang baik. Menjaga kesehatan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari olahraga, menjaga pola tidur dan pola makan.
Namun, ada kalanya kesehatan kita mengalami penurunan dan tubuh kita menjadi terserang penyakit. Jika sudah dalam kondisi sakit, kita harus melakukan tindakan medis untuk penyembuhan penyakit.
Tidak kalah pentingnya, pada masa pemulihan setelah sakit, kita harus lebih menjaga pola hidup dan pola makan . Sebaiknya tidak sembarangan mengonsumsi makanan agar dapat mempercepat proses pemulihan tubuh setelah sakit.
Merangkum laman Healthline, berikut adalah 9 makanan yang baik dikonsumsi untuk mempercepat proses pemulihan setelah sakit.
1. Ikan Salmon
Berdasarkan hasil penelitian, omega-3 mampu meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi peradangan dan penyembuhan luka. Omega-3 dapat kita temukan pada ikan salmon. Selain omega-3, ikan salmon juga mengandung protein, seng,zat besi, vitamin B, dan selenium.
Selenium memiliki manfaat sebagai penangkal radikal bebas, meningkatkan fungsi tiroid, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi resiko penyakit jantung, serta mengurangi gejala asma. Hanya dengan mengonsumsi 85 gram ikan salmon, dapat memenuhi lebih dari 70% kebutuhan harian selenium.
2. Telur
Protein dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi, pembentukan enzim dan hormon, serta mendukung sistem kekebalan tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan protein, kita dapat mengonsumsi telur. Selain protein, kita akan mendapatkan manfaat dari vitamin A dan B12, selenium, zat besi, serta seng yang baik untuk sistem kekebalan tubuh jika kita mengonsumsi telur.
Kebutuhan protein dalam sehari pada kondisi tubuh normal adalah sebanyak 0,8 gram per kg berat badan. Jadi, jika berat badan kita adalah 70 kg, maka dalam sehari kita membutuhkan 56 gram protein. Namun, berdasarkan rekomendasi dari American Society for Enhanced Recovery, pada saat tubuh dalam kondisi pemulihan setelah sakit, protein yang kita butuhkan meningkat, yaitu sebanyak 1,5 - 2 gram per kg berat badan. Jadi, jika berat badan kita adalah 70 kg, maka protein yang kita butuhkan adalah sebanyak 140 gram.
3. Sayuran berdaun hijau
Mengapa sayuran berdaun hijau baik dikonsumsi saat kita sedang dalam masa pemulihan setelah sakit? Diketahui sayuran berdaun hijau dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan kemampuan penyembuhan luka, mengurangi peradangan, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Manfaat ini didapatkan dari kandungan vitamin C, magnesium, mangan, folat, dan provitamin A yang terkandung dalam sayuran berdaun hijau.
Selain itu, ditemukan juga kandungan antioksidan polifenol pada sayuran berdaun hijau yang berfungsi sebagai anti peradangan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Ada penelitian yang menjelaskan bahwa polifenol tertentu yang terkandung dalam sayuran berdaun hijau mampu menekan produksi protein inflamasi seperti TNF-alpha.
4. Berry
Vitamin C diketahui memiliki manfaat dalam proses penyembuhan luka, yaitu dengan cara merangsang pembentukan kolagen. Salah satu buah sebagai sumber vitamin C yang baik adalah berry. Selain vitamin C, buah berry juga memiliki kandungan anthocyanin yang berfungsi sebagai antiinflamasi, sistem kekebalan tubuh dan antivirus. Untuk diketahui, anthocyanin adalah pigmen yang terdapat pada tumbuhan yang memberikan efek warna cerah pada buah.
5. Unggas
Makanan yang berasal dari unggas seperti ayam dan kalkun memiliki kandungan glutamin dan arginin yang merupakan asam amino dengan fungsi membantu pemulihan dan penyembuhan. Glutamin berperan dalam perlindungan seluler saat masa stres, seperti penyakit dan cedera. Arginin berperan dalam proses pembuatan kolagen dan penyembuhan luka. Saat kita dalam masa pemulihan setelah sakit, glutamin dan arginin menjadi lebih habis sehingga kita lebih membutuhkan banyak glutamin dan arginin. Kebutuhan glutamin dan arginin bisa didapat dengan mengonsumsi unggas.
6. Kacang-kacangan dan biji-bijian
Vitamin E diketahui berperan dalam melindungi kerusakan sel dan sebagai antioksidan. Selain itu, terdapat penelitian yang menjelaskan vitamin E juga mampu meningkatkan kekebalan tubuh, serta melawan infeksi dan penyakit. Salah satu makanan sebagai sumber vitamin E adalah kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti almond, walnut, dan biji bunga matahari. Selain vitamin E, kacang-kacangan dan biji-bijian juga mengandung mangan, seng, magnesium, serta protein nabati yang baik untuk membantu mempercepat pemulihan tubuh setelah sakit.
7. Sayuran silangan
Kangkung, kubis, kembang kol, dan brokoli merupakan sayuran yang masuk dalam keluarga brassicaceae. Sayuran jenis ini dikenal dengan sayuran silangan. Sayuran jenis ini banyak mengandung glucosinolates, yaitu senyawa yang dapat diubah menjadi isothiocyanate. Isothiocyanate memiliki manfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, membunuh sel yang terinfeksi, dan menekan peradangan. Sayuran jenis ini juga ditemukan kandungan vitamin C dan vitamin B yang baik untuk masa pemulihan tubuh setelah sakit.
8. Kerang
Kerang merupakan sumber seng yang sangat baik. Mengonsumsi 6 tiram ukuran sedang, mampu memenuhi 300% dari kebutuhan harian seng. Seng dalam tubuh memiliki peranan dalam mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka. Oleh karena itu, jika kita dalam masa pemulihan tubuh setelah sakit, mengonsumsi kerang mampu mempercepat proses pemulihan tubuh.
9. Ubi jalar
Karbohidrat merupakan salah satu zat yang dibutuhkan tubuh saat masa pemulihan setelah sakit. Karbohidrat memberikan energi bagi sel-sel tubuh selama proses pemulihan. Kekurangan karbohidrat diketahui akan memperlambat proses penyembuhan luka dan pemulihan tubuh. Salah satu makanan yang sangat baik sebagai sumber karbohidrat adalah ubi jalar. Selain karbohidrat, ubi jalar juga mengandung mineral, vitamin, mangan, karotenoid, enzim heksokinase, dan sitrat sintase yang bermanfaat dalam membantu penyembuhan luka.
Itulah 9 makanan yang baik untuk dikonsumsi saat dalam masa pemulihan setelah sakit. Mengonsumsi ini lebih baik jika dibandingkan dengan mengonsumsi suplemen buatan.