Kamu Wajib Tahu, 3 Mitos Kafein yang Sering Beredar di Masyarakat

Candra Kartiko | Calvin Vadero
Kamu Wajib Tahu, 3 Mitos Kafein yang Sering Beredar di Masyarakat
Ilustrasi segelas kopi ( Foto : Unsplash.com )

Orang mungkin tidak menganggap kafein sebagai zat pengubah suasana hati yang paling populer di dunia, bahkan mereka yang menggunakannya setiap hari, dengan meminum kopi, teh, soda, atau minuman energi sebagai bagian dari rutinitas mereka.

Namun banyak dari kita bergantung pada zat 1,3,7-trimetilxantin, nama kimia untuk bubuk putih pahit yang dikenal sebagai kafein, untuk membantu membangunkan kita, membuat kita tetap waspada dan membantu kita melewati kesibukan sehari-hari.

Seberapa berbahaya atau bergunakah kafein? Kafein membuat kita terjaga dari pagi hingga larut malam. Kita bangun dan membuat secangkir minuman favorit kami sebelum berangkat kerja. Sepanjang hari kita minum satu atau dua gelas soda. Nanti malam atau di akhir pekan kami memesan sekaleng minuman energi di bar atau klub malam setempat. Tapi tahukah kamu ada beberapa mitos kafein yang sering beredar di masyarakat?

Berikut 3 mitos kafein yang sering beredar di masyarakat:

1.Kafein Tidak Baik untuk Jantung

Meskipun sebagian besar ahli jantung merekomendasikan orang yang menderita penyakit jantung untuk mengecualikan atau mengonsumsi lebih sedikit kopi dan teh kental, belum terbukti bahwa minuman berkafein meningkatkan tekanan darah, menyebabkan kematian, atau irama jantung yang tidak normal.

Sebaliknya, salah satu manfaat minuman berkafein adalah mampu mencegah penyakit jantung yang serius. Disadur dari time.com, persentase terendah orang yang meninggal karena penyakit jantung adalah mereka yang mengonsumsi 3-5 cangkir kopi sehari.

Minum teh tidak kalah bermanfaat karena teh hitam dan hijau mengandung banyak kafein. Namun, susu atau krim tidak boleh ditambahkan karena produk diary ini menetralkan efek antioksidan. 

2. Minuman Berkafein Tidak Berdampak Negatif pada Perilaku Anak

Anak-anak tidak terlalu bersemangat jika mereka mengonsumsi soda dalam jumlah sedang. Anak-anak tidak boleh mengonsumsi lebih dari satu porsi soda, teh, atau kopi per hari. Yang dikhawatirkan dokter adalah jumlah kalori kosong dalam minuman energi dan soda yang disediakan gula.

Disadur dari livescience.com,  akhir-akhir ini telah terbukti bahwa remaja yang didiagnosis dengan ADHD (attention-deficit hyperactivity disorder) dapat menemukan kafein membantu dalam memecahkan masalah terkait karena zat ini mempertajam dan merangsang reaksi dan fokus anak-anak.

3.  Kafein Membuat Ketagihan

Disadur dari wmnlife.com, kafein merangsang tetapi hampir tidak bisa mengubah kita menjadi pecandu. Yang membuat kita ingin membeli minuman yang mengandung kafein hanyalah kebiasaan kita. Setelah Anda melewatkan secangkir kopi, Anda merasa telah melanggar semacam aturan.

Menyingkirkan kebiasaan apa pun akan menyebabkan kegugupan, lekas marah, dan sakit kepala. Orang dewasa tidak disarankan untuk mengonsumsi lebih dari 2-3 cangkir kopi setiap hari.

Itulah mitos kafein yang sering beredar di masyarakat. Sekarang jangan takut untuk mengkonsumsi minuman yg mengandung kafein seperti kopi, soda, dan teh. Asal dengan takaran yang tidak berlebihan maka tidak akan berbahaya untuk tubuh.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak