5 Mitos dan Fakta Seputar Makanan yang Beredar Luas di Masyarakat

Ayu Nabila | Zahrin Nur Azizah
5 Mitos dan Fakta Seputar Makanan yang Beredar Luas di Masyarakat
Ilustrasi Makanan Sehat (Pexels/ Ella Olsson)

Hidup sehat dimulai dari apa yang kita makan. Makanan yang sehat adalah makanan yang mencukupi semua kebutuhan gizi dalam tubuh seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral dan tentu saja dengan kadar yang seimbang. Namun sayangnya banyak mitos tentang makanan yang telah diyakini masyarakat. Tanpa mengetahui kebenarannya mereka dengan mudah percaya dengan mitos tersebut dan tidak ada yang membuktikannya. Sehingga dapat diketahui bahwa mitos yang beredar dapat mempengaruhi apa yang dimakan oleh banyak orang. Merangkum dari Viva health dan Halodoc, berikut lima fakta dan mitos makanan sehat yang beredar luas di masyarakat.

1. Buah harus dimakan setelah makan

Banyak orang yang memercayai bahwa buah harus dimakan setelah makan. Namun anggapan tadi itu keliru atau bisa dibilang hanyalah mitos. Alasannya adalah sistem pencernaan manusia dapat mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi termasuk buah, baik itu dalam keadaan perut kosong atau sudah terisi. Sehingga buah dapat dikonsumsi kapanpun tanpa menunggu setelah makan berat.

2. Konsumsi karbohidrat harus dikurangi dan jika perlu dihindari

Tentu saja ini adalah anggapan yang keliru, karena tubuh manusia membutuhkan asupan karbohidrat sebagai sumber energi. Ketika tubuh kekurangan karbohidrat maka tubuh akan terasa lemas dan tidak bertenaga. Jadi, jangan takut untuk mengonsumsi karbohidrat dengan catatan secukupnya dan sesuai kebutuhan.

Alasan banyak orang menghindari karbohidrat adalah karena takut gemuk. Padahal yang menyebabkan kegemukan adalah jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak daripada kalori yang keluar. Hal inilah yang membuat karbohidrat dalam tubuh berlebih dan kemudian diubah menjadi lemak.

3. Makan cemilan tidak baik untuk tubuh

Tujuan memakan cemilan adalah untuk menghilangkan lapar. Namun sayangnya makan cemilan atau ngemil bisa merugikan dan menguntungkan. Berdampak menguntungkan apabila yang dimakan sebagai cemilan adalah makanan yang sehat dan berserat seperti apel, kacang kenari, pisang dll.

Nah, sedangkan yang berdampak buruk adalah jika ngemil makanan yang tidak sehat seperti gorengan atau makanan cepat saji. Jadi mitos tentang makan cemilan itu tidak baik bagi tubuh tidak sepenuhnya salah.

4. Makanan asin dapat meningkatkan tekanan darah

Anggapan yang satu ini adalah fakta. Makanan asin merupakan makanan yang mengandung natrium dalam jumlah yang tinggi. Akibatnya jumlah natrium dalam darah meningkat sehingga mengganggu keseimbangan cairan pada tubuh dan mengganggu kerja ginjal untuk mengeluarkan urin. Karena adanya kelebihan cairan pada tubuh dan meningkatnya ketegangan pada pembuluh darah maka menyebabkan tekanan darah menjadi naik atau tinggi.

5. Makanan yang rendah lemak adalah makanan yang terbaik untuk tubuh

Jika kamu menjumpai makanan dengan label “rendah lemak” sebaiknya jangan mudah percaya dan langsung membelinya. Hal ini dikarenakan makanan yang dianggap rendah lemak justru menambahkan zat-zat tertentu secara berlebihan untuk menutupi rasa yang berkurang akibat proses penghilangan lemak. Contoh zat yang ditambahkan pada makanan adalah sodium, gula, atau bahan pengawet lainnya. Jadi, tidak semua makanan dengan label “rendah lemak” pasti lebih sehat.

Itulah 5 fakta dan mitos tentang makanan yang beredar di masyarakat. Jagalah kesehatanmu dengan menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Ketika kamu mendengar lagi mitos seputar makanan maka kamu harus mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak