Bunda yang baru saja melahirkan memiliki perubahan total pada kondisi tubuh. Mulai dari kadar hormon, kelelahan, perubahan fisik, mood yang campur aduk, terkadang senang terkadang sedih dan lain-lain. Bunda tak perlu khawatir sebab bunda tidak sendirian.
Semua wanita yang baru melahirkan akan melewati masa perubahan emosional. Perbedaannya adalah seberapa bahayakah perasaan sedih, cemas, lelah yang dialami bunda apakah berpotensi terserang baby blues atau malah postpartum depression.
Dilansir oleh hallobumil.com, Postpartum depression merupakan depresi pascamelahirkan yang keadaannya lebih parah dibandingkan baby blues. Penyebabnya bermacam-macam. Simak beberapa gejalanya berikut ini sampai selesai!
1. Kerap Menyalahkan Diri Sendiri
Perasaan tak berdaya setelah melahirkan karena perubahan besar pada fisik bunda berpotensi menimbulkan kelelahan. Ditambah mengurus bayi sendiri namun tidak maksimal karena tubuh belum pulih total membuat bunda merasa sedih dan menyalahkan diri sendiri. Ketika buah hati rewel, bunda belum dapat menyusuinya karena ASI tak kunjung lancar, si kecil sakit bunda merasa itu kesalahan bunda yang tidak bisa menjaga si kecil dengan baik.
Jangan terlalu keras pada diri sendiri ya bunda. Sebagai ibu baru meski sudah membekali diri dengan teori-teori seputar perawatan bayi pada prakteknya bisa saja berbeda. Jaga perasaan bunda dengan selalu berpikir positif sejak masa kehamilan.
2. Cemas dan Panik Berlebihan
Cemas, panik, khawatir ketika dihadapkan dengan permasalahan kesehatan yang menimpa si kecil maupun yang bunda alami sendiri adalah hal wajar kecuali perasaan tersebut muncul secara terus menerus hingga mengganggu kualitas tidur, makan, serta menyerang mental bunda hal tersebut perlu di waspadai. Jangan berlarut-larut dalam berpikir buruk. Tenangkan pikiran dengan memperbanyak doa.
3. Merasa Sendirian dan Sering Menangis
Kesedihan bisa datang dengan berbagai sebab. Terima kondisi bunda yang baru saja melahirkan dengan lapang dada. Tulang yang terasa remuk, kulit mengendur dan hitam, sakit yang tak bisa diutarakan dengan kalimat, menangis boleh saja asal jangan berlebihan hingga bunda merasa depresi berat. Bunda tidak sendirian.
BACA JUGA: Bakal Tidur Sendiri, Tasya Kamila Khawatir Kamar Arrasya Jadi Sarang Kipas Angin
Semua wanita yang melalui fase persalinan tentu memiliki hal-hal sedih yang berbeda-beda. Seiring berjalannya waktu tubuh bunda akan kembali bugar.
Fokus pada kepentingan buah hati. Bunda adalah wanita luar biasa yang telah diberikan Tuhan kepercayaan untuk mengemban tugas mulia menjadi seorang ibu.
4. Tidak Merasa Memiliki Ikatan dengan Si Kecil
Makhluk mungil yang sebelumnya tumbuh berkembang dalam rahim bunda, kini berhasil selamat lahir ke dunia berkat perjuangan bunda. Logikanya perasaan lega dan bahagia akan bunda rasakan.
Namun, bagi bunda yang mengalami gejala postpartum depression hadirnya buah hati dapat berubah menjadi hal yang sangat ia benci sehingga bunda kesulitan untuk merasakan ikatan dengan si kecil.
Bunda, sering-seringlah melihat bayi bunda. Rasakan betapa lembut kulitnya, pandang mata kecilnya yang tanpa dosa. Bibirnya terkadang mengeluarkan tangisan, terkadang menyunggingkan senyum meski tertidur. Jangan pernah putus asa ya bunda. Detik dimana ananda menangis untuk pertama kalinya pada saat itu juga bunda kembali terlahir.
5. Tanpa Disadari Muncul Pemikiran Menyakiti Si Kecil
Bunda jangan memendam kegelisahan sendiri tanpa membaginya dengan orang terdekat terutama suami. Suasana hati yang mudah berubah, merasa luar biasa putus asa hingga sulit makan, tidur, merawat si kecil dan diri sendiri perlu segera diatasi.
Pikiran negatif yang merugikan bisa tiba-tiba terlintas apabila bersedih terlalu dalam, sering melamun. Maka keluarga sebaiknya tidak meninggalkan bunda sendirian dengan si kecil.
Segera lakukan penanganan apabila sehabis melahirkan bunda merasakan gejala seperti kelima hal diatas. Untuk keluarga khususnya suami dampingi dan dukung istri selalu agar kondisi fisik dan mentalnya tetap terjaga dengan baik.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS