Lesti Kejora terlihat sedang menekuni hobi baru yaitu berkuda. Akan tetapi, yang menjadi sorotan adalah berat badannya yang kurus. Seperti yang terlihat dalam unggahan Instagramnya pada Selasa, (24/1/2023).
Warganet menyoroti tubuh Lesti yang terlihat semakin kurus. Apalagi ia mengenakan pakaian yang ketat yang memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kecil. Nah, kenapa sih kurus selalu diidentikkan dengan kekurangan gizi atau penyakit? Dalam artikel ini kamu akan menemukan jawabannya.
BACA JUGA: Lesti Kejora Dianggap Terlalu Kurus, Ini 5 Cara Mendapatkan Berat Badan Ideal
Kapan Seseorang Tepatnya Disebut Kurus?
Dilansir dari laman situs Medical News Today, apabila Body Mass Index (BMI) di bawah 18,5, maka ia dinyatakan kurus. Untuk mengecek apakah tubuhmu sudah mencapai berat badan ideal, kamu bisa gunakan kalkulator BMI untuk menghitungnya.
Perhitungan BMI dianggap sebagai ukuran yang tepat karena ia membandingkan berat badan dengan tinggi badan. Misalnya, seseorang dengan berat badan 170 pon bisa dikatakan gemuk dan kurus bergantung dari tinggi badan mereka.
Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kisaran BMI yang tepat adalah:
- Berat badan kurang: kurang dari 18,5
- Berat badan normal/sehat: 18,5 hingga 24,9
- Kegemukan: 25,0 hingga 29,9
- Obesitas: 30 atau lebih tinggi
Akan tetapi, perhitungan ini tidak tepat diterapkan pada mereka yang berprofesi sebagai atlet sebab tubuhnya memiliki banyak otot. Hal ini disebabkan karena otot lebih berat dibandingkan dengan lemak.
BACA JUGA: Jangan Sampai Salah! Begini Cara Mengukur Berat Badan Ideal yang Benar
Berbagai Risiko yang Timbul Karena Kekurangan Berat Badan
Kurangnya berat badan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, begitu pula kelebihan berat badan. Risiko kesehatan yang berhubungan dengan berat badan tak ideal ini misalnya:
- Osteoporosis. Menurut sebuah studi tahun 2016, kekurangan berat badan dapat menyebabkan potensi mengalami osteoporosis meningkat, terutama pada wanita. Tulang menjadi rentan patah dan rapuh.
- Timbul masalah pada kulit, gigi, dan rambut. Hal ini terjadi karena tidak tercukupinya nutrisi dalam tubuh. Gejala yang bisa terlihat, seperti kulit menipis, kulit kering, gigi rusak, rambut rontok dan kering.
- Sering sakit. Mereka yang tubuhnya kurus tidak mendapatkan cukup nutrisi sehingga sel dalam tubuh tidak kuat melawan infeksi. Hal ini menyebabkan sering mengalami sakit seperti pilek dan demam yang berlangsung lebih lama dari orang yang mempunyai berat badan ideal.
- Lelah sepanjang waktu. Orang dengan berat badan tak ideal tak memiliki cukup kalori, padahal kalori dibutuhkan untuk menghasilkan energi agar bisa beraktivitas. Itu sebanya mereka akan merasa lelah sepanjang waktu.
- Anemia. Orang kurus cenderung memiliki jumlah darah rendah sehingga menyebabkan sakit kepala, pusing, dan mudah lelah.
- Siklus haid tidak teratur. Saat kurus, risiko tak teraturnya siklus haid lebih besar. Pada remaja, kemungkinan siklusnya terhenti atau tidak sama sekali. Hal ini berpotensi mengalami kemandulan.
- Kelahiran prematur. Sebuah jurnal Sebuah Jurnal Internasional Kebidanan & Ginekologi menjelaskan bahwa wanita kurus berisiko lebih tinggi mengalami kelahiran prematur.
- Pertumbuhan lambat atau terganggu. Tumbuh kembang manusia dipengaruhi oleh nutrisi. Mereka yang kurus, pertumbuhannya akan lambat bahkan terganggu sebab tubuh mereka tidak terisi nutrisi dan gizi yang dibutuhkan.
- Kematian. Penelitian dalam jurnal BMC Public Health menjelaskan bahwa kekurangan berat badan berkaitan meningkatkan risiko kematian. Selain itu, proses penyembuhan korban kecelakaan atau trauma akan terhambat jika berat badan mereka kurang.
Jadi, berat badan tak ideal seperti kurus jelas bukanlah kondisi yang baik dari segi kesehatan. Itulah sebabnya penting sekali untuk mencukupi nutrisi dan gizi dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin dan serat. Selain itu, perhatikan jam tidur sebab istirahat yang cukup dapat membantu seseorang mencapai berat badan ideal.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS