Pernahkah kamu merasa seperti ditindih dan tidak bisa menggerakkan tubuhmu saat terjaga dari tidur? Atau malah merasa melihat penampakan hantu dan hal mistis lainnya? Jika iya, itu artinya kamu sedang mengalami Sleep Paralysis. Sebagian orang sering menganggap kejadian ini sebagai fenomena mistis dari alam ghaib. Padahal jika dilihat dari sisi medis, tentu hal ini bisa dijelaskan dengan logika yang lebih masuk akal.
Menurut penelitian dari The American Sleep Disorder Association, menjelaskan bahwa sleep paralysis merupakan suatu keadaan transisi yang terjadi saat seseorang mengalami kelumpuhan sementara untuk bereaksi, bergerak atau berbicara dalam keadaan tertidur (hypnagogic) atau saat bangun dari tidur (hypnopompic).
BACA JUGA: Ada Enggak Sih Bentuk Miss V yang Sempurna? Ternyata Begini 7 Tampilannya
Dalam bahasa sederhananya, seseorang yang mengalami sleep paralysis tidak bisa menggerakkan tubuhnya untuk beberapa saat, karena otak masih belum siap memberikan sinyal kepada tubuh untuk terbangun dari tidur. Selain tidak bisa bergerak, seseorang yang mengalami sleep paralysis juga akan berhalusinasi yang sering dikaitkan dengan hal-hal mistis.
Penyebab terjadinya sleep paralysis juga bisa dijelaskan secara ilmiah. Melansir dari Medical News Today, berikut empat diantaranya.
1. Kurang Tidur
Waktu tidur harian yang sering berubah-ubah akibat begadang ataupun jet lag setelah melakukan perjalanan panjang, ataupun akibat konsumsi kafein dalam jumlah tinggi akan membuat seseorang mudah mengalami sleep paralysis.
2. Posisi Tidur yang Salah
Posisi tidur juga menjadi salah satu penyebab sleep paralysis. Jika kamu memiliki kebiasaan tidur dengan posisi terlentang maka risiko terjadinya sleep paralysis juga akan ikut meningkat.
BACA JUGA: Mengapa Ada Benjolan di Miss V, Bolehkah Berhubungan Seks?
3. Gangguan Mental
Kondisi mental yang tidak stabil, misalnya saat sedang mengalami stres juga berpotensi mengakibatkan terjadinya sleep paralysis.
4. Gangguan Tidur Lainnya
Ada beberapa jenis gangguan tidur yang ikut berkontribusi terhadap kejadian sleep paralysis, seperti kram kaki yang mengganggu fase REM, narkolepsi, serta obstructive sleep apnea.
Seseorang yang sering mengalami sleep paralysis maka kualitas tidurnya akan terganggu serta menimbulkan rasa takut dan cemas untuk tidur, terutama di waktu malam hari.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah serta mengatasi terjadinya sleep paralysis. Melansir dari Verywell health, berikut enam di antaranya :
1. Atur Waktu Tidur harian dengan jadwal yang teratur
2. Melakukan meditasi untuk menenangkan pikiran dan melepaskan stres
3. Perbaiki posisi tidur dengan menghadap ke samping kanan
4. Hindari konsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh, dan softdrink sebelum tidur
5. Hindari konsumsi minuman beralkohol
6. Ciptakan suasana tidur yang nyaman, seperti mematikan lampu, menggunakan wewangian aromatik, ataupun menggunakan musik pengantar tidur.
Itulah tadi pembahasan mengenai sleep paralysis. Jika keluhan dirasa semakin kuat, ada baiknya berkonsultasi kepada para ahli yang kompeten untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS