Pandangan Jadi Gelap saat Baru Berdiri? Kenali Hipotensi Ortostatik

Hikmawan Firdaus | Desyta Rina Marta Guritno
Pandangan Jadi Gelap saat Baru Berdiri? Kenali Hipotensi Ortostatik
Ilustrasi Orang Mengalami Hipotensi Ortostatik (Pixabay/Robin Higgins)

Pernah nggak kamu mengalami kondisi dimana pandangan tiba-tiba jadi gelap saat baru berdiri? Biasanya nggak cuma gelap saja, tapi kepala juga terasa pusing dan berputar-putar seperti mau pingsan.

Kondisi ini dinamakan Hipotensi Ortostatik, yakni tekanan darah rendah yang terjadi akibat perubahan posisi tubuh, misalnya berdiri setelah jongkok, duduk, atau tidur. Lebih tepatnya, Hipotensi Ortostatik disebabkan oleh keterlambatan respon alami tubuh dalam mengatur tekanan darah.

Ternyata kondisi ini nggak bisa dianggap remeh lho, Hipotensi Ortostatik umumnya terjadi selama beberapa menit saja, tapi kalau berlangsung cukup lama bisa jadi tanda adanya penyakit yang serius, bahkan bisa menyebabkan stroke dan gagal jantung kalau tidak segera ditangani.

Supaya bisa lebih berhati-hati, yuk simak ulasan tentang Hipotensi Ortostatik yang dilansir dari laman Alodokter berikut ini:

1. Penyebab Hipotensi Ortostatik

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa Hipotensi Ortostatik ini disebabkan oleh keterlambatan respon alami tubuh dalam mengatur tekanan darah, saat berdiri setelah duduk atau tidur, darah akan turun ke kaki karena pengaruh gaya gravitasi.

Nah pada kondisi ini, sirkulasi darah ke jantung berkurang yang mengakibatkan tekanan darah pun juga menurun. Pada orang normal, tubuh akan secara alami merespon dan mengatur tekanan darah agar kembali normal.

Tapi, hal ini tidak terjadi pada penderita Hipotensi Ortostatik, karena mengalami gangguan, maka tekanan darah tetap rendah.

Hipotensi Ortostatik ringan biasanya disebabkan oleh kurang tidur, kurang minum, kurang tidur, suhu panas, atau kadar gula dalam tubuh yang rendah.

Sedangkan Hipotensi Ortostatik yang terlalu sering bisa disebabkan oleh penyakit serius seperti gangguan fungsi jantung, kurang darah, gangguan sistem saraf, serta dehidrasi.

2. Yang Berisiko Terkena Hipotensi Ortostatik

- Lansia yang usianya 65 tahun keatas.

- Punya anggota keluarga yang juga menderita Hipotensi Ortostatik.

- Lingkungan yang suhunya panas.

- Bed rest dalam waktu yang lama.

- Ibu hamil.

- Minum minuman beralkohol.

3. Apa Perlu Pemeriksaan?

Kalau hanya sesekali mengalami Hipotensi Ortostatik, pemeriksaan tidak terlalu dibutuhkan. Kamu perlu ke dokter apabila terjadi terlalu sering, terutama jika disertai dengan gejala yang serius seperti: pingsan, nyeri pada dada, sulit berjalan, keseimbangan tubuh hilang, sering lelah, pucat, telinga berdengung, keringat dingin disertai dengan nadi yang lemah serta napas yang cepat,

Itu tadi ulasan tentang Hipotensi Ortostatik, semoga bisa menambah pengetahuan kita sehingga bisa lebih berhati-hati, ya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak