Dalam beberapa hari terakhir ini buka media sosial rasanya kayak lagi nonton film horor. Timeline kita, dari TikTok sampai X (dulu Twitter), isinya penuh sama video demo yang chaos, teriakan, asap, sampai penjarahan. Niatnya mau cari hiburan, eh malah disuguhi pemandangan yang bikin hati auto nggak tenang.
Kalau kamu merasa jadi lebih cemas, gampang panik, atau overthinking setelah nonstop scrolling berita-berita ini, kamu nggak sendirian. Itu adalah reaksi yang sangat wajar. Tapi, di tengah situasi luar yang lagi nggak menentu, menjaga "kewarasan" di dalam kepala kita itu jadi prioritas nomor satu.
Jadi, gimana caranya biar kita tetap waras dan nggak ikut "terbakar" secara mental? Yuk, kita bedah bareng-bareng.
Kenapa Sih Nonton Ginian Bikin Hati Nggak Tenang?
Melansir berbagai sumber, kita perlu tahu dulu kenapa berita kerusuhan ini punya efek sekuat itu ke psikologis kita. Simpelnya, otak kita itu dirancang untuk bereaksi terhadap ancaman.
Ketika kita melihat video kekerasan, mendengar suara tembakan atau sirene, otak kita secara otomatis menganggap itu sebagai bahaya nyata. Muncul pikiran, "Ini bisa terjadi sama gue," atau "Gimana kalau ini terjadi di dekat rumah gue?"
Bagi sebagian orang, terutama yang sudah punya riwayat gangguan cemas atau trauma, tontonan ini bisa jadi pemicu yang sangat kuat. Adegan di layar bisa sama persis dengan kejadian yang pernah mereka alami, membuat luka lama terbuka kembali.
Tanda-tanda Kamu Udah 'Keracunan' Berita Negatif
Kadang kita nggak sadar kalau mental kita sudah mulai terpengaruh. Coba cek, apakah kamu mengalami beberapa gejala ini setelah terlalu banyak nonton berita rusuh?
- Jantung tiba-tiba deg-degan kencang tanpa sebab.
- Badan lemas, pusing, atau rasanya kayak mau pingsan.
- Tangan atau jari terasa kesemutan.
- Muncul rasa takut yang berlebihan, bahkan sampai takut mati.
- Badan tiba-tiba menggigil atau keringat dingin.
- Napas terasa sesak dan merasa kehilangan kendali.
Kalau kamu merasakan beberapa di antaranya, itu tandanya kamu butuh jeda. Itu adalah sinyal dari tubuhmu yang bilang, "Woi, udah cukup!"
Panduan Bertahan Hidup di Tengah Badai Informasi
Oke, sekarang bagian terpentingnya. Apa yang harus kita lakukan? Ini dia beberapa langkah praktis yang bisa kamu coba:
1. Puasa Medsos Dulu, Nggak Dosa Kok!
Nggak ada yang salah dengan jadi orang yang well-informed, tapi kamu juga nggak wajib tahu setiap update detik per detik. Coba batasi waktumu di media sosial. Mungkin cukup cek berita di pagi dan sore hari saja. Sisanya? Gunakan waktumu untuk hal lain. Mute beberapa akun atau kata kunci yang bikin kamu cemas juga bisa sangat membantu.
2. Jadi Detektif Hoaks Dadakan
Di tengah chaos, hoaks dan konten provokatif itu menyebar lebih cepat dari virus. Sebelum kamu panik atau ikut-ikutan nge-share, coba berhenti sejenak. Cek dulu kebenarannya dari sumber berita yang terpercaya. Jangan biarkan emosimu dikendalikan oleh informasi yang belum tentu benar.
3. Jurus Ampuh Tarik Napas Dalam-dalam
Kalau rasa cemas atau panik tiba-tiba datang, coba lakukan teknik relaksasi paling sederhana ini. Cari posisi nyaman, pejamkan mata, lalu tarik napas perlahan lewat hidung (hitung sampai 4), tahan sebentar (hitung sampai 4), lalu hembuskan pelan-pelan lewat mulut (hitung sampai 6). Ulangi beberapa kali sampai kamu merasa lebih tenang.
4. Balik ke Dunia Nyata, Lakuin yang Bikin Seneng
Jangan biarkan hidupmu cuma berputar di berita kerusuhan. Coba alihkan perhatianmu. Lakukan aktivitas normal seperti biasa. Nonton drakor, main game, ngobrol sama teman (tapi jangan ngobrolin kerusuhan!), dengerin musik, atau apa pun hobi yang bisa bikin kamu lupa sejenak sama ketegangan di luar sana.
5. Kalau Udah Nggak Kuat, Jangan Ragu Minta Tolong Profesional
Ini yang paling penting. Kalau rasa cemas dan panikmu sudah sangat mengganggu dan tips-tips di atas nggak mempan, jangan pernah ragu untuk mencari bantuan profesional. Menghubungi psikolog atau psikiater itu bukan tanda kelemahan, justru itu adalah tanda bahwa kamu kuat dan peduli sama dirimu sendiri.
Ingat, menjaga kesehatan mental di tengah situasi seperti ini adalah sebuah perjuangan. Jadi, jaga dirimu baik-baik, ya!