Katanya kau akan sulit mencari kerja
Tanpa nilai sekolah tinggi
Kau tidak akan dihargai
Sepanjang sekolah mengejar nilai sempurna
Harus berkorban banyak tenaga
Juga merelakan sekian biaya
Menambah kompetensi tujuannya
Terjebak arus kompetisi
Berebut sebuah posisi
Tempat tertinggi dan terhormat
Seringkali langkah menjadi tersesat
Hingga sampai semua usai
Selembar pengakuan telah tercapai
Tercetak nilai nyaris sempurna
Bukti semua usaha yang tak sia-sia
Dan detik terus berlalu
Datang juga akhirnya waktumu
Waktu untuk membuktikan
Bahwa ijazah adalah jaminan
Langkah yakin mengetuk pintu
Gerbang tinggi menuju impianmu
Tapi ternyata semua sekeras batu
Menghabiskan seluruh tenagamu
Mereka bilang kau tak cocok
Kadang kau disebut terlalu mencolok
Mereka bilang kau punya kepintaran
Pasti di luar sana banyak kesempatan
Itu bukan ketulusan pujian
Bukan pula sebuah sanjungan
Lambat laun kau pun dihantam kesadaran
Bahwa mereka sedang menyajikan penolakan
Deretan kegagalan membuatmu resah
Lelah tubuhmu menghimpit gelisah
Semua sungguh terasa sia-sia
Tak satu pun ada gunanya
Lalu kau mempertanyakan keadilanNya
Mengapa Dia tak menjawab doa
Mengapa usaha menjadi tiada guna
Semakin bertanya semakin merana
Saat kau melihat sebuah persimpangan
Di mana kau harus membuat pilihan
Pilihan yang membutuhkan banyak pengorbanan
Dengan hasil yang tak bisa dipastikan
Besar keraguan dalam hatimu
Ada ketakutan membayang di matamu
Takut pada kegagalan dan kekalahan
Akhirnya kau pun kehilangan keberanian
Sampai kau berjumpa lelaki tua
Menceritakan kisah hidupnya
Dulu dia memiliki banyak kesempatan
Namun tak cukup usaha meraih impian
Hingga semua meninggalkannya
Seorang diri menjadi nestapa
Lelaki tua punya penyesalan
Menghantui sepanjang perjalanan
Bukanlah tentang kegagalan
Bukanlah tentang kesempatan
Tetapi satu penyesalan terbesarnya
Ia tak pernah berani mencoba
Borneo, Juli 2021
