Derai hujan baru saja berhenti
Ketika Rara selesai memanggang roti
Menata roti berderet dalam etalase kaca
Dengan aksara terang yang mudah terbaca
Roti-roti panggang aneka bentuk dan rasa
Yang tetap bisa dimakan walau sampai lusa
Bentuk beragam panjang, persegi atau bulat
Dengan isian keju, kacang atau lelehan coklat
Rara tersenyum puas pada barisan kue cantik
Bermacam hiasan meggoda bagai bulu mata lentik
Tumpukan kroisan renyah berwarna kuning keemasan
Bersanding dengan kue-kue kering dalam kemasan
Donat-donat gemuk aneka rupa berbentuk cincin
Ada yang berlapis lelehan coklat yang tampak licin
Ada yang bertabur butiran kuning, hijau juga merah
Ada yang berselimut gula halus berwarna putih cerah
Di sebelah kanan bertengger puding licin dan mulus
Menduduki piring marmer dengan permukaan halus
Di belakangnya berdiri angkuh kue besar berwarna coklat
Dengan lapisan selai putih dan hiasan ceri merah mengkilat
Rara memeriksa meja di ujung sebelah kanan
Aneka bentuk kue disusun rapi dalam nampan
Bulatan-bulatan onde kuning kecil bertabur wijen
Ketan persegi lengket berwarna coklat gula aren
Bulatan-bulatan hijau kelepon berlapis kelapa parut
Jagung manis dalam mangkok mini bertabur keju serut
Lemper berisi abon dengan daun pisang sebagai bungkus
Kue apam berwarna cerah menyebar aroma makanan kukus
Bel berdenting ringan ketika pintu kaca terbuka
Rara tersenyum pada seorang ibu yang penuh suka
Memandangi pilihan kue yang bermacam-macam
Tanpa takut isi dompetnya akan terancam
Satu dua dan seterusnya kue masuk keranjang
Tanpa terasa antrian sudah menjadi panjang
Rara menghitung, membungkus dan tersenyum senang
Para pembeli pergi dengan rasa puas yang akan selalu terkenang
Semakin siang Rara lelah namun hatinya gembira
Rasa bahagia yang didapat sungguh tak terkira
Toko kue di ujung jalan ini adalah impiannya yang menjadi nyata
Didapat dengan pengorbanan keringat dan kadang airmata
Borneo, November 2021