5 Fakta Rogerio Ceni, Kiper Spesialis Bola Mati yang Jarang Orang Ketahui

Candra Kartiko | Calvin Vadero
5 Fakta Rogerio Ceni, Kiper Spesialis Bola Mati yang Jarang Orang Ketahui
Rogerio Ceni ( Instagram : rogerio.ceni.01)

Terkadang dalam pertandingan sepak bola kita melihat kasus-kasus aneh dimana penjaga gawang  dapat melakukan gol gol jarak jauh atau terkadang melalui bola mati di menit-menit terakhir.

Namun diantara deretan gol yang dicetak oleh kiper kebanyakan terjadi karena tendangan spekulasi atau karena kebutuhan mendesak dimana kiper biasanya maju di menit-menit akhir pertandingan karena timnya dalam kondisi kritis dan sangat membutuhkan gol dan tentunya momen itu bersifat langka.

Kiper legenda yang satu ini sangatlah berbeda. Dia terbiasa mencetak gol dengan rutin melakukan tendangan bebas ataupun tendangan penalti. Lebih mencengangkan lagi dia mencetak lebih dari 100 gol sepanjang karirnya sebagai penjaga gawang.

Hanya ada satu kiper yang mampu melakukannya dia adalah sang legenda Rogerio Ceni.

Berikut 5 fakta Rogerio Ceni, kiper legenda Sao Paulo yang jarang orang ketahui:

1.Tercatat dalam buku rekor dunia

Legenda hidup klub Sao Paulo Brazil, Rogerio Ceni merupakan pemegang rekor dunia sebagai penjaga gawang dengan gol terbanyak di dunia. Disadur dari goal.com, Rogerio Ceni tercatat sudah melesatkan 131 gol sepanjang karirnya sebagai penjaga gawang.

Torehan gol sebanyak ini merupakan hal yang luar biasa dan mungkin mustahil bagi seorang penjaga gawang. Namun bagi mantan kiper Sao Paulo ini merupakan hal yang mungkin. Spesialisasinya mengeksekusi bola bola mati dan tendangan pinalti sudah tidak perlu diragukan lagi.

2. Awal karir yang berat

Rogerio Ceni tercatat menghabiskan 25 tahun dalam masa pengabdiannya di klub Sao Paulo,  sebuah klub besar di Brazil yang merupakan salah satu klub tersukses di benua Amerika Selatan dengan segudang prestasi. Mereka dan Ceni banyak berkontribusi bagi kejayaan Sao Paulo.

Disadur dari goal.com, bersama Sao Paulo, Ceni Meraih serie-a Brazil,  Copa Sudamericana,  Copa libertadores,  Intercontinental Cup,  hingga Piala Dunia antar klub.  Namun perjalanannya untuk menjadi legenda di sana tidaklah mudah.

Rogerio Ceni memulai karir sepakbolanya dengan memperkuat klub lokal Brazil sinofsky hingga pada musim berikutnya dia berhasil menginjakkan kakinya di klub Sao Paulo. Rogerio Ceni berhasil membuat pelatih tim Akademi U-20 pelatihnya terkesan dengan kemampuannya dan perlu diketahui pada saat itu Academy Sao Paulo adalah salah satu yang terbaik di Amerika Selatan.  

Namun Meskipun begitu ia masih butuh waktu untuk berkembang dan harus puas menjadi kiper cadangan di tim Akademi karena pada waktu itu Academy Sao Paulo memiliki kiper hebat lainnya yakni Alexander.  Selama empat tahun pertamanya di Sao Paulo, Ceny menghabiskan waktunya menjadi kiper akademi dan tinggal di dalam stadion Sao Paulo yang bernama morumbi bersama dengan para pemain akademi lainnya.  

3. Dilatih mengeksekusi bola mati

Setelah tragedi kecelakaan yang menimpa salah satu kiper Sao Paulo yakni Alexander,  Ceni secara default menjadi penjaga gawang pilihan ketiga Sao Paulo dan pindah untuk berlatih bersama tim utama saat itu mereka memenangkan piala interkontinental melawan Barcelona pada Desember 1962,  Libertadores lagi pada 1963,  dan piala Interkontinental kedua berturut-turut mengalahkan AC Milan.

Pada akhir 1963.  Namun setelah kejayaan itu Sao Paulo mengalami kemunduran banyak bintang mereka yang kemudian hengkang namun dibalik kemunduran Sao Paulo ini Ceni perlahan berkembang dan mulai menjadi pilihan utama di skuad Sao Paulo.

Disadur dari besoccer.com,  Sao Paulo kemudian mengganti pelatih dan pelatih baru mereka adalah Murchi Ramalho orang yang menemukan bakat Ceni dalam urusan mencetak gol. Saat pertama kali datang kesal Paulo ia melihat sesuatu yang berbeda ada pada diri Ceni.

Bukan hanya dalam urusan menjaga gawang tapi lebih dari itu, yakni dalam urusan akurasi tendangan bebas. Ramalho mendorong Ceni untuk meningkatkan tendangan bebasnya dengan berlatih freekick selama enam bulan dengan melesatkan  15.000 tendangan di tempat latihan.

Ramalho kemudian membuat keputusan berani untuk menunjuk kiper sebagai spesialis bola mati nya dan mulai sejak saat itu puluhan gol lahir dari kaki Ceni baik dari tendangan bebas maupun dari tendangan penalti. Sejak tahun 2011 dia mulai diberi ban Kapten Sao Paulo dan memenangkan banyak gelar di sana bersama dengan pemain hebat lainnya yakni Luis Fabiano dan pemain muda berbakat Kaka.  

4. Dijuluki O’Mito

Dalam dokumenter TV Globo yang dibuat untuk menandai pensiunnya Rogerio Ceni Kaka pernah mengatakan Rogerio dijuluki O’Mito. Dia disebut dengan nama ini di Brazil yang berarti mitos atau legenda untuk daya saingnya dan kemampuannya untuk tetap termotivasi.

Bagaimana pun dia telah memenangkan banyak hal baik secara kolektif maupun secara individual dia berlatih dengan senang hati karena dia benar-benar ingin memenangkan setiap pertandingan.

Pada tahun 2005, dia membawa Sao Paulo menjuarai Copa libertadores yang otomatis membawa klub itu juga pergi ke Tokyo Jepang untuk berhadapan dengan para penguasa liga antar benua dalam kompetisi piala dunia antar klub dan lagi-lagi dia berhasil unjuk gigi di sana.

Di semifinal melawan al-ittihad, Ceni kembali mencetak gol penentu dari titik putih memberi timnya keunggulan dalam kemenangan 3-2 sekaligus menantang raksasa Eropa Liverpool di laga final.  Dia bermain luar biasa di final berhasil mengalahkan Liverpool dengan skor 1-0 dan membawa pulang piala dunia antarklub adalah momen yang luar biasa bagi Ceni.

5. Top skor bagi klub Sao Paulo

Musim 2005 adalah salah satu musim terbaiknya sebagai pesepakbola dia mencetak 21 gol di semua kompetisi dan menjadi Topskor bagi klub Sao Paulo.  

Catatan yang gila untuk seorang kiper. Gelar Copa libertadores,  dan Piala Dunia antarklub inilah yang kemudian menjadikannya legenda di Sao Paulo dan mencatatkan namanya sebagai pemain terbesar di Sao Paulo yang pernah ada dalam sejarah klub itu.

Musim berikutnya mereka sampai ke final Copa libertadores namun gagal disana. Meskipun gagal di Copa Libertadores, Sao Paulo berhasil menjuarai Liga Brazil dan lagi-lagi Ceni sangat produktif mencetak gol.  Kali ini dia menyumbangkan 16 gol di semua kompetisi.

Ceni mulai menjadikan mencetak gol sebagai rutinitas pada tahun 2006 dan 2007. Ceni dianugrahi penghargaan pemain terbaik di liga Brazil dan pada tahun 2008 Ia juga dianugrahi Bola De ouro oleh majalah pelakar sebagai pemain terbaik tahun itu di Brazil. Sebuah prestasi yang langka lebih seorang penjaga gawang.

Itulah beberapa fakta Rogerio Ceni, kiper legenda yang terkenal dengan kemampuan mengeksekusi bola mati. Adakah yang mengenal kiper satu ini?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak