Dari lanjutan Liga Premier Inggris yang berlangsung kamis dini hari (01/09/22) terdapat beberapa game yang seru antara lain game yang mempertandingkan The Reds, Liverpool, sang runner up musim lalu dengan Newcastle United, klub kaya raya baru yang sedang membangun kekuatannya. Liverpool tertinggal terlebih dahulu di babak pertama tepatnya pada menit ke-38 oleh Alexander Isak, dan baru bisa dibalas oleh Roberto Firmino pada menit 61. Skor sama kuat nyaris terjadi karena hingga menjelang peluit terakhir tidak tampak tanda tanda akan terjadi penambahan gol, sampai akhirnya di menit ke 90 + 8” Fabio Carvalho, gelandang asal Portugal yang baru diboyong dari Fulham menunjukkan kelasnya.
Gelandang asal Portugal itu memanfaatkan kemelut di dalam kotak penalti The Magpies dan melepaskan tembakan kaki kanan yang sukses mengoyak jala gawang Newcastle. Segenap Anfield pun bergemuruh seolah olah mau pecah . Dengan gol tersebut Liverpool sukses meraih 3 point secara beruntun yang ikut menaikkan moral para pemain dan pendukung the Reds setelah di tiga game awal, penampilan Liverpool tidak begitu beruntung, yaitu ditahan seri oleh Fulham dan Crystal Palace dan dikalahkan oleh musuh abadinya Manchester United.
Selepas pertandingan, pelatih Juergen Klopp menyanjung habis habisan pemain anyarnya tersebut. Dramatis, begitulah kira kira kata yang tepat untuk menggambarkan perlawanan Liverpool terhadap Newcastle United pada Kamis (01/09/22) dini hari tadi. Momen dramatis yang terjadi pada menit 90 + 8’ itu sempat memicu keributan di pinggir lapangan, karena para pemain yang berada di bench the Reds berselebrasi sehingga situasi di pinggir lapangan terlihat kacau. Sementara beberapa staf dari kedua kubu terlibat cekcok mulut. Bahkan salah seorang staf dari The Magpies melempar botol air mineral ke area teknis The Reds.
Kericuhan ini dipicu karena pihak Newcastle beranggapan tambahan waktu untuk injury time begitu berlarut-larut melebihi batas waktu normal yang ditetapkan official pertandingan. Sementara dari pihak pengadil memang tidak mau untuk secepatnya meniup peluit akhir karena Liverpool dalam posisi menekan. Tapi sekali lagi, apapun hasil pertandingan ini, Fabio Carvalho telah membuktikan kebintangannya.