Belakangan ini, timnas Indonesia semakin menarik perhatian para pemain keturunan yang berada di luar negeri. Selama beberapa waktu terakhir, para pemain yang kebanyakan berkiprah di benua Eropa, menyatakan keinginannya untuk bisa berbaju timnas, dan bermain bagi tanah leluhur mereka. Bahkan, sebagian dari talenta-talenta tersebut telah berpindah kewarganegaraan dan bermain bagi skuat Garuda.
Terbaru, seorang pemain AFC Amsterdam, Dayen Gentenaar menyatakan secara gamblang bahwa dirinya sangat ingin bermain untuk skuat Garuda suatu saat nanti. Bahkan, disadur dari laman suara.com (28/1/2023), pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang ini juga masuk dalam deretan pemain yang diinginkan oleh coach Shin Tae Yong untuk dinaturalisasi.
Namun, tentu saja ada plus dan minus dalam setiap hal yang dilakukan, termasuk jika Indonesia melakukan naturalisasi terhadap pemain yang satu ini. Coba kita ulas secara singkat, plus-minus jika timnas Indonesia melakukan naturalisasi pemain berdarah Sunda tersebut.
BACA JUGA: Polisi Tangerang Selatan Tangkap 7 Terduga Pelaku Pelemparan Bus Persis Solo
Yang pertama, tentu kita bahas hal-hal yang positif dulu. Jika Indonesia benar-benar melakukan naturalisasi, maka setidaknya ada dua hal positif yang akan didapatkan. Yang pertama, tentu berkesesuaian dengan posisinya. Dengan tinggi badan yang mencapai 180 cm, tentu Dayen merupakan sosok yang ideal untuk mengawal gawang skuat Garuda muda. Kehadiran Dayen, tentu akan semakin memanaskan persaingan di posisi kiper timnas Indonesia.
Hal positif yang kedua, berkaitan dengan usia. Disadur dari laman transfermarkt, Dayen terlahir di Nijmegen, Belanda pada 18 Juni 2001. Dengan demikian, pemain yang satu ini baru akan menginjak usia 22 tahun pada bulan Juni 2023 mendatang. Itu artinya, Dayen akan menjadi sebuah investasi jangka panjang untuk timnas Indonesia, jika dia benar-benar beralih kewarganegaraan.
Adapun dampak negatifnya adalah, kehadiran Dayen tentu akan semakin membuat talenta-talenta lokal menjadi tersisih. Di posisi penjaga gawang, kita masih memiliki seorang Ernando Ari Sutaryadi, Adi Satryo, hingga Nadeo Argawinata, Muhammad Riyandi dan Syahrul Trisna di level senior. Bisa saja seiring kehadiran Dayen, mereka akan tersisih jika tak meningkatkan skill bermainnya.
BACA JUGA: Piala FA: Gocekan Son Heung-min Antar Tottenham Hotspur vs Preston 3-0, Harry Kane Absen
Dampak negatif kedua, hingga memasuki usia 21 tahun ini, Dayen belum benar-benar teruji kualitasnya di persepakbolaan profesional. Disadur dari laman transfermarkt.com, pemain yang merupakan putera dari Dennis Gentenaar tersebut memang telah bermain di level junior tim Amsterdam, dan pernah pula bermain di tim reserve Al Wahda, namun tentu saja hal tersebut tak bisa dijadikan patokan, karena bagaimanapun skill dan mental seorang pemain sepak bola baru benar-benar akan teruji jika bermain di level profesional.
Nah, kira-kira bagaimana nih teman-teman? Naturalisasi atau tidak nih?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS