5 Tanaman Penangkal Polusi Udara, Bye Air Purifier!

Hayuning Ratri Hapsari | Herina Nirmala
5 Tanaman Penangkal Polusi Udara, Bye Air Purifier!
Ilustrasi sirih gading. [Unsplash/Severin Candrian]

Polusi udara merupakan hal yang akhir-akhir ini menjadi perhatian banyak pihak. Mulai dari asap kendaraan hingga asap pembakaran sampah menjadi penyumbang buruknya kualitas udara akhir-akhir ini.

Kualitas udara yang buruk tentunya akan berdampak pada kondisi kesehatan kita. Dalam jangka pendek mungkin kita hanya akan merasakan sesak napas, namun dalam jangka panjang bisa saja kita terkena penyakit paru yang kronis. Hal ini tentu saja merupakan sesuatu yang kita hindari.

Beberapa orang mulai memikirkan untuk menggunakan air purifier di dalam rumah maupun menggunakan air purifier portable ketika bepergian. Namun, bagi sebagian orang, melihat harganya saja sudah membuat dompet menangis teriris-iris.

Alternatif lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengandalkan tanaman. Tanaman hias yang selama ini banyak terdapat di sekitar kita ternyata mampu turut membersihkan udara di sekitar kita.

Kabar baiknya lagi adalah tanaman-tanaman ini juga cocok diletakkan di dalam rumah sehingga dapat berfungsi ganda untuk menambah estetika ruangan.

Berikut ini merupakan tanaman-tanaman yang dipercaya sangat ampuh untuk membersihkan udara:

1. Spider plant

Ilustrasi tanaman lili paris (Unsplash/Lucian Alexe)
Ilustrasi tanaman lili paris (Unsplash/Lucian Alexe)

Tanaman ini juga sering disebut dengan nama lili paris. Tanaman ini menyukai cahaya terang namun bukan cahaya matahari langsung. Tempat teduh merupakan tempat yang cocok bagi tumbuhnya tanaman ini.

Tempat yang terlalu banyak mendapatkan sinar matahari terlalu banyak dapat membuat daun tanaman ini menjadi kering dan layu.

Lili paris efektif membersihkan udara di dalam ruangan dengan menyerap bahan kimia seperti formaldehida, silen, benzena, dan karbon monoksida di dalam rumah.

Zat kimia tersebut sering terdapat dalam cat dinding, perabotan yang terbuat dari plastik, dan kebocoran kompor gas. Tanaman ini juga cocok untuk kaum mager alias malas gerak karena spider plant hanya perlu disiram sekali dalam jangka waktu satu minggu.

2. Aglonema

Potret Aglonema.(Freepik/kertaskering)
Potret Aglonema. (Freepik/kertaskering)

Aglonema sempat merajai dunia tanaman hias di Indonesia beberapa waktu lalu. Ada berbagai jenis aglonema yang bisa kita tanam mulai dari yang liar alias gratis hingga yang cukup membuat kita merogoh kocek lebih dalam hingga jutaan rupiah.

Sesuaikan dengan kemampuan ekonomi dan tujuan kita menanam tanaman jenis ini. Selain menyerap racun dalam udara, tanaman ini juga mampu menjaga kelembaban di dalam ruangan sehingga udara terasa sejuk dan segar.

Mirip dengan tanaman lili paris, tanaman ini juga tidak perlu disiram setiap hari, cukup 2 kali seminggu atau ketika hari terasa sangat panas dan kering, coba cek dulu kelembaban media tanamnya.

Benamkan satu ruas jari jempol ke dalam media tanam, apabila masih terasa basah, tanaman ini belum perlu disiram kembali, namun apabila sudah terasa kering segera siram kembali tanaman aglonema Anda.

3. Sirih gading

Sirih Gading: Cara Merawat, Ciri Khas Sirih Gading yang Bagus. (Envato)
Sirih Gading (Envato)

Tanaman ini tumbuh merambat dan biasanya ditanam di pekarangan rumah. Namun, dia juga terlihat menawan dalam vas bunga berisi air di dalam rumah. Pastikan untuk mengganti airnya setiap hari supaya tidak menjadi tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Tanaman yang juga populer dengan nama pothos ini sangat tangguh dan minim perawatan. Sirih gading tidak perlu terlalu sering disiram. Penggantian air dalam vas bunga bertujuan lebih ke mencegah munculnya koloni nyamuk.

Tanaman sirih gading itu sendiri sebenarnya tidak mudah mati meskipun kita lupa untuk mengganti airnya. Tanaman ini mampu menyerap kadar logam berat timbal.

Unsur timbal biasanya sangat mudah kita temukan dalam pipa air, cat rumah, baterai, kosmetik, bahkan dalam mainan anak-anak.

4. Lidah Mertua

Tanaman lidah mertua (pexels/Fabian Stroobants)
Tanaman lidah mertua (pexels/Fabian Stroobants)

Tanaman ini memiliki nama lain Sansevieria. Tumbuhan ini dipercaya mampu menyerap radiasi yang berada di dalam rumah yang seringkali berasal dari alat elektronik.

Lidah mertua juga mampu menyerap bau tidak sedap sehingga udara dalam ruangan terasa lebih segar. Tanaman ini termasuk tanaman yang tangguh karena dapat bertahan hidup meskipun dengan sedikit air dan cahaya matahari.

Tanaman ini juga dipercaya membawa keberuntungan dan menurut Feng Shui, Sansevieria lebih baik diletakkan di dekat pintu supaya mendatangkan keberuntungan.

5. Lidah Buaya

Ilustrasi lidah buaya (Unsplash/Alexandra Tran)
Ilustrasi lidah buaya (Unsplash/Alexandra Tran)

Tanaman ini memiliki banyak manfaat, mulai dari kecantikan, kesehatan, hingga olahan kuliner, bermanfaat untuk tanaman lain, juga mampu menyaring benzena dan formadehida yang berasal dari karpet. Tanaman ini juga mampu menyerap karbon monoksida yang berasal dari asap rokok.

Namun, bukan berarti penghuni rumah dapat bebas merokok di dalam rumah ya. Patut diingat bahwa merokok juga membantu menyumbangkan polusi udara yang cukup buruk dan berdampak bagi kesehatan juga kestabilan ekonomi.

Tanaman ini tidak membutuhkan perawatan yang ribet. Cukup rutin disiram dan mendapatkan cahaya matahari yang melimpah. Menyiramnya pun terbilang tidak terlalu sering. Dalam 2 minggu tanaman ini baru memerlukan tambahan air.

Pastikan tanahnya lembap namun tidak basah. Siram ketika media tanam sudah betul-betul kering. Terlalu banyak air dapat membunuh tanaman ini.

Tanaman lidah buaya memerlukan cahaya matahari yang berlimpah. Ruangan dengan jendela kaca besar merupakan rumah yang tepat untuk tanaman ini.

Bahkan dalam Feng Shui tanaman ini dipercaya memiliki energi yang kuat untuk melindungi rumah dari energi dan hal-hal negatif serta membawa keberuntungan bagi pemilik rumah.

Nah, tunggu apa lagi? Segera tambahkan tanaman hias dalam ruangan anda untuk udara yang lebih bersih dan segar. Pilihlah tanaman yang sesuai dengan kondisi ruangan dalam rumah Anda.

Pastikan juga harganya tidak terlalu berdampak terhadap kondisi keuangan supaya dapat tetap berhemat namun mendapatkan manfaat yang memang kita butuhkan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak