Sektor ganda putra Indonesia kali ini sedikit punya harapan gelar. Meskipun The Daddies gagal dikalahkan ganda putra Malaysia, Fajar/Rian dan Bagas/Fikri justru bisa melaju.
Dengan masih tersisanya Fajar/Rian dan Bagas/Fikri paling tidak bisa memberikan jawaban bahwa ganda putra Indonesia masih ada. Sebab dalam beberapa ajang mereka jarang berprestasi.
Dari 2 ganda putra ini, Bagas/Fikri menjadi pasangan yang mengejutkan. Sebab lawan yang mereka hadapi bukan kaleng-kaleng. Lawan tersebut adalah Kang Min Hyuk/Seo Ssung Jae.
Pasangan ganda putra Korea Selatan ini adalab pemegang gelar juara dunia, maka tidak heran jika Bagas/Fikri tidak diunggulkan sama sekali. Nasib pasangan muda Indonesia ini dipastikan akan menyusul nasib Ahsan/Hendra.
Namun, kenyataan berbicara lain. Bagas/Fikri justru membuat pasangan nomor 1 Korea Selatan 'mati angin'. Bagas/Fikri menggulung Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dengan 2 gim langsung.
"Alhamdulillah kami bisa revans dari mereka, senang juga dengan apa yang kami tampilkan hari ini," ungkap Bagas Maulana di laman resmi PBSI, pbsi.id (20/10).
Di babak 8 besar, Bagas/Fikri akan berhadapan dengan Lee Jhe Huei/Yang Po-hsuan dari China Taipei. Pertandingan kedua pasangan dipastikan ramai karena rekor pertemuan keduanya 2-2.
Pasangan ganda putra kedua, Fajar/Rian secara hitungan akan mampu lolos ke babak semifinal. Lawan yang akan dihadapi adalah Jin Yong/Nang Sung Seung dari Korea Selatan.
Pasangan ini secara kualitas di bawah Fajar/Rian. Dalam pertemuan yang terjadi rekor 1-0 dipegang oleh Fajar/Rian. Sehingga layak jika lebih diunggulkan dengan catatan bermain dengan konsisten.
Selain 2 pasangan ganda putra, Indonesia juga diwakili oleh Anthony Ginting dan pasangan ganda putri Febi/Iwi. Ginting pada babak 8 besar akan menghadapi tunggal putra China, Weng Hong Yang.
Ganda putri Indonesia sendiri akan berhadapan dengan ganda putri Jepang Matsumoto/Nagahara. Rekor pertemuan keduanya adalah 1-0 untuk pasangan Jepang.
Kemenangan jelas sangat diharapkan. Karena penampilan 4 wakil Indonesia akan menjadi bukti keberadaan Indonesia di dunia bulutangkis.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS