Termasuk Timnas Indonesia, empat negara di Grup A Piala Dunia U-17 2023 masing-masing sudah memainkan 2 pertandingan. Pertandingan terakhir Grup A, Timnas Indonesia U-17 akan menghadapi lawan yang cukup berat, yakni Maroko U-17 yang ternyata punya 6 pemain yang membela klub-klub top Eropa.
Maroko, merupakan negara asal Afrika Utara yang sedang disorot dunia sepak bola usai tampil mengejutkan dengan menembus semifinal Piala Dunia 2022 Qatar lalu. Prancis yang kalah di final oleh Argentina yang menghentikan langkah Maroko di babak empat besar.
Meski yang tampil di Piala Dunia U-17 Indonesia yang bermain adalah level usia 17 tahun, tentu saja Maroko tetap disorot oleh banyak pihak. Apalagi mereka tergabung bersama tuan rumah Timnas Indonesia U-17, dan sudah mengemas tiga poin dari dua pertandingan melihat tabel klasemen babak grup Piala Dunia U-17 2023 di laman resmi fifa.com.
Mereka berhasil menggulung Panama U-17 dengan skor 0-2 berkat gol-gol dari Saifdine Chlaghmo dan Aymann Ennair. Namun sangat disayangkan, anak-anak asuh Said Chiba tersandung kekalahan menghadapi Ekuador dengan skor 0-2.
Kekalahan tersebut diperkirakan akan membuat Maroko U-17 untuk tampil all-out di partai terakhir Grup A Piala Dunia U-17 2023. Yang mana pertandingan pamungkas tersebut, mereka akan menghadapi tuan rumah Timnas Indonesia U-17.
Di kubu tuan rumah, Indonesia U-17 juga memerlukan tiga poin alias kemenangan untuk bisa lolos ke babak selanjutnya. Yang mana tidak mudah, karena selain Maroko juga akan tampil dengan kekuatan penuh, lawan terakhir Garuda Muda ini memiliki dua pemain yang sekarang tergabung di akademik tersohor dunia, Ajax Amsterdam.
Duo Ajax Amsterdam ini akan membuat sisi kiri formasi Maroko U-17 terlihat mengerikan untuk anak-anak asuh Bima Sakti. Mereka adalah Yasser El Aissati di pos bek kiri dan Zakaria Ouazane sebagai left winger.
Zakaria Ouazane bergabung dengan akademik Ajax Amsterdam yang terkenal di seluruh dunia sejak musim panas 2016 lalu. Menurut Transfermarkt, Ouazane menembus skuat Ajax U-17 pada Juli 2022 dan cukup diandalkan di kompetisi U-18 Belanda musim ini.
Sementara Aissati bergabung dengan Ajax Amsterdam pada Juli 2019 dan hanya butuh tiga tahun saja untuk membela Ajax U-17. Sama seperti Ouazane, Aissati juga masuk ke dalam skuat Ajax U-18 yang mengikuti kompetisi U-18 di Belanda.
Di Piala Dunia U-17 2023 Indonesia, baik Aissati dan Ouazane sama-sama bermain sebagai pemain pengganti di dua pertandingan Grup A sebelumnya, menghadapi Panama dan Ekuador.
Jika ada rotasi pemain yang akan dilakukan pelatih Maroko U-17, kedua pemain ini mungkin bisa dipasang sebagai starter di partai pamungkas menghadapi Indonesia U-17. Skuat Indonesia U-17 tentu harus waspada siapa tahu Aissati dan Ouazane memang senjata yang dipersiapkan oleh Maroko U-17.
Dengan bekal pengetahuan dan skill berkat didikan salah satu akademik sepak bola terbaik dunia seperti Ajax Amsterdam, Indonesia U-17 harus mewaspadai pergerakan Aissati dan Ouazane di sisi kiri Maroko pada laga nanti.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.