Belakangan ini, para pencinta Timnas Indonesia sedikit terusik dengan beredarnya komentar dari mantan pemain Timnas Indonesia, Anjas Asmara.
Dalam sebuah komentarnya sepertimana menyadur unggahan akun TikTok @garuda_timnas45, pemain sepak bola yang menjadi salah satu penggawa Timnas Indonesia di era 1970an tersebut menyatakan bahwa PSSI seharusnya memecat Shin Tae Yong dari kursi kepelatihan Timnas.
"Apa yang dikerjakan STY selama empat tahun ini? Minta naturalisasi, sudah diberikan, tapi permainan membosankan. Malah parkir bus. Dia enggak bisa membuat anak-anak kita bikin gol. Malah kebobolan gol yang banyak," ujar Anjas dikutip pada Rabu (07/02/2024).
Sebagai mantan pemain Timnas Indonesia, tentu pendapat dari Anjas ini sangat disayangkan. Pasalnya, meskipun dalam pandangan eks pemain Timnas tersebut STY tak memberikan perkembangan apa-apa, namun di mata para pencinta sepak bola nasional terutama penggemar Timnas, kehadiran STY mampu memberikan warna yang berbeda dari era sebelumnya.
Memang benar, saat berada di bawah kendali STY, Timnas Indonesia sering kebobolan dengan margin gol yang cukup besar. Namun jangan salah, itu terjadi ketika berhadapan dengan tim-tim sekelas Libya, Irak, Iran dan Australia.
Tim-tim tersebut secara sejarah juga sering pesta gol ke gawang Indonesia, bahkan jauh sebelum Indonesia ditangani oleh coach Shin. Seperti contoh, menyadur laman 11v11.com, di tahun 1973, ketika Anjas masih aktif sebagai pemain Timnas Indonesia, Pasukan Garuda pernah dicukur 0-6 oleh Australia.
Atau saat kontra Iran, Indonesia pernah dibabat oleh tim Asia Barat tersebut dengan skor 0-3 dan 1-4 di tahun 2011 lalu. Masih kurang lagi? Coba lihat data pertemuan antara Indonesia melawan Irak, Pasukan Garuda pernah dihempaskan 0-4 di tahun 1978 dan 1996.
Untuk Libya? Sama saja kok, Indonesia juga pernah dibabat habis oleh Libya empat gol tanpa balas di tahun 1977 lalu. Lantas, apa yang salah dengan kekalahan yang diderita oleh Timnas Indonesia dari lawan-lawannya tersebut? Tak ada yang salah, karena memang kekuatan mereka secara matematis berada di atas Pasukan Garuda.
Terkait masalah mencetak gol, tentu kita tak bisa menyalahkan STY. Pasalnya, di kompetisi Liga 1 Indonesia saja posisi ini didominasi oleh para pemain asing, sehingga sangat jarang striker lokal yang bisa muncul dan menunjukkan kegarangannya.
Sepertinya akan ada banyak bantahan yang bisa diberikan untuk statemen Anjas Asmara tersebut, namun yang jelas, sekali lagi apa yang diucapkan oleh Anjas Asmara sangatlah kurang valid, dan bahkan cenderung sarat dengan tendensi personal.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS