Ketua umum PSSI, Erick Thohir mengatakan bahwa standarisasi sesuai anjuran FIFA di stadion-stadion klub Liga 1 musim depan menjadi sebuah tolak ukur lolos tidaknya verifikasi stadion tersebut untuk dapat digunakan menggelar pertandingan Liga 1 musim depan.
Melansir dari kanal berita suara.com, Erick Thohir ketika mengunjungi Stadion Haji Agus Salim, Padang kemarin menyebutkan bahwa masih banyak stadion yang perlu mendapatkan renovasi guna memenuhi standar FIFA.
Lebih lanjut lagi, Erick Thohir juga mengomentari markas dari klub Semen Padang FC tersebut yang memang menjadi salah satu klub yang lolos ke Liga 1 musim depan melalui jalur promosi dari Liga 2.
Erick Thohir juga menyebut kondisi ruang ganti dan loker pemain menjadi sorotan utama yang perlu diperbaiki dari stadion kebanggaan warga Padang tersebut.
“Sulit ya untuk masuk standar Liga 1. Tadi saya mengecek lokernya dan ternyata harus direnovasi,” ujar Erick Thohir, dikutip dari kanal berita suara.com pada Rabu (06/03/2024) lalu.
Menanggapi komentar dari Erick Thohir tersebut, penasehat klub Semen Padang FC, yakni Andre Rosiade akan meminta manajemen klub untuk segera mengebut proses renovasi stadion yang memang akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Pemerintah kota Padang sendiri menargetkan renovasi stadion Haji Agus Salim akan rampung pada bulan Juli 2024 ini atau sebelum batas verifikasi akhir jelang musim Liga 1 2024/2025.
Namun, apabilan stadion tersebut penyelesaiannya molor dari target, maka dipastikan Semen Padang harus menjadi tim musafir di Liga 1 musim depan untuk sementara waktu sembari menunggu penyelesaian renovasi stadion.
“Mendengar keterangan Ketua PSSI sudah jelas Gor Haji Agus Salim ini tidak lolos verifikasi di Liga 1. Artinya, kemungkinan Semen Padang akan menjadi tim musafir atau bermain di luar Sumatera Barat,” ujar Andre Rosiade.
Standarisasi Stadion di Indonesia Menjadi Permasalahan Lama
Standarisasi stadion di Indonesia, khususnya yang menjadi markas dari tim-tim yang berkompetisi di Liga 1 memang menjadi permasalahan menahun yang tak kunjung selesai.
PSSI sendiri memang mendorong banyak manajemen klub dan pemerintah daerah untuk memperbaiki kondisi stadion yang dirasa belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh FIFA.
Tak hanya itu, bahkan tidak jarang pula PSSI juga membantu dengan menggelontorkan dana guna melakukan renovasi di stadion-stadion tersebut.
Namun, permasalahan utama dari kelayakan stadion tersebut memang dari segi perawatan berkelanjutan. Umumnya beberapa stadion yang sejatinya sudah memenuhi standar FIFA akan mengalami kekurangan dana perawatan yang menyebabkan terbengkalainya fasilitas stadion.
Hal tersebut cukup rawan apabila tidak ada klub atau tim yang menggunakan stadion tersebut untuk sebuah pertandingan yang menjadi kendala dari sektor pemasukan dana.