Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong telah menetapkan 23 nama untuk gelaran Piala Asia U-23. Melalui laman assets.the-afc.com pada Rabu (10/4/2024), mantan pelatih Timnas Korea Selatan di PIala Dunia 2018 Rusia tersebut telah memilih pemain yang akan diangkutnya ke Qatar.
Dalam rilisan daftar skuat tersebut, sebuah kejutan besar terjadi di sektor kanan pertahanan. Bagaimana tidak, seorang Bagas Kaffa yang selama ini menjadi andalan di sektor kanan pertahanan Pasukan Garuda Muda, harus dicoret.
Bahkan jika kita lihat dalam daftar rilis nama pemain, coach Shin justru memasukkan nama seorang Dzaky Asraf untuk mengcover seorang Ilham Rio Fahmi yang beroperasi di sektor kanan permainan Skuat Garuda Muda. Kira-kira apa ya alasan yang mendasari coach Shin lebih memilih Dzaky Asraf daripada Bagas Kaffa? Mari kita ulik!
1. Faktor Usia
Alasan pertama mengapa STY lebih memilih Dzaky Asraf ketimbang Bagas Kaffa mungkin terkait dengan usia keduanya. Menyadur laman transfermarkt.com, Bagas Kaffa yang lahir pada 16 Januari 2002, saat ini berusia 22 tahun, sementara Dzaky Asraf yang kelahiran 6 Februari 2003, saat ini berusia 2 tahun.
Dengan usia yang lebih muda 1 tahun daripada Bagas Kaffa, Dzaky Asraf masih memiliki waktu yang lebih panjang di timnas kelompok umur, sehingga akan sangat mungkin menjadi proyek masa depan STY di Timnas usia muda.
2. Versatility Pemain
Faktor kedua yang mungkin mendasari pemilihan Dzaky Asraf ketimbang Bagas Kaffa adalah terkait versatility kedua pemain. Bagas Kaffa memang pemain yang berkualitas di sektor kanan pertahanan Timnas Indonesia Muda, namun sayangnya, dirinya hanya bisa bermain maksimal ketika dimainkan di posisi naturalnya sebagai bek kanan.
Berbeda halnya dengan Dzaky Asraf. Meskipun memiliki posisi natural sebagai winger kanan, namun pemain PSM Makassar ini juga bisa bermain sebagai winger kiri, dan juga ditarik untuk turun ke posisi bek kanan tim.
Jadi, STY bisa dipastikan tak akan mencoret pemain atau memasukkannya ke skuat tanpa alasan yang mendasar ya. Contohnya saja terkait Bagas Kaffa dan Dzaky Asraf. Jika dilihat-lihat, memang ada alasan yang kuat untuk membuat keputusan ini.