Pemain naturalisasi baru timnas Indonesia, Calvin Verdonk, berpeluang besar untuk melakoni laga debutnya bersama skuad garuda saat jumpa Filipina pada Selasa (11/6/2024) nanti.
Dilansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), sebelumnya, pemain berusia 27 tahun tersebut telah menyelesaikan rentetan proses naturalisasinya, mulai dari sidang pemberian status WNI, sumpah WNI dan yang terakhir perpindahan federasi pada Rabu (5/6/2024) kemarin. Hal ini membuat dirinya bisa bermain untuk timnas Indonesia dalam laga kontra Filipina nanti.
Di sisi lain, apabila Shin Tae-yong selaku pelatih timnas Indonesia akan memainkan Calvin Verdonk di laga melawan Filipina nanti, otomatis dirinya harus mencadangkan 2 bek kiri andalannya saat ini, yakni Pratama Arhan dan Shayne Pattynama. Tentunya hal ini guna memberikan slot posisi bek kiri untuk pemain asal klub Belanda, NEC Nijmegen tersebut.
Saat ini timnas Indonesia memang memiliki 3 pemain yang bisa bermain di posisi bek kiri, yakni Pratama Arhan, Shayne Pattynama, dan Nathan Tjoe-A-On.
Namun, sepertinya Nathan Tjoe-A-On akan dimainkan di posisi gelandang tengah mengingat dirinya lebih sering dimainkan di posisi tersebut saat membela timnas Indonesia.
Dua nama yang tersisa, yakni Pratama Arhan dan Shayne Pattynama yang tentunya berpeluang besar akan disimpan oleh Shin Tae-yong apabila Calvin Verdonk nanti bermain. Kedua pemain tersebut kemungkinan terbesar salah satunya akan bermain dari bangku cadangan di pertengahan pertandingan melawan Filipina nanti.
Melihat perbandingan keduanya, nama Shayne Pattynama kemungkinan masih berpeluang dimainkan oleh Shin Tae-yong saat jumpa Filipina nanti.
Dilansir dari laman transfermarkt.co.id, pemain berusia 26 tahun tersebut memang berpeluang tampil di laga kontra Filipina. Belum lagi saat laga kontra Irak pada Kamis (6/6/2024) kemarin dirinya juga menunjukkan permainan yang cukup baik dan sempat memberkan ancaman kepada Irak.
Namun, kendati Shayne Pattynama berpeluang tampil dibandingkan Pratama Arhan, sejauh ini taktik yang diterapkan oleh Shin Tae-yong memang cukup sulit ditebak. Bisa saja seorang Pratama Arhan dimainkan sebagai starting line-up dan digantikan di pertengahan laga guna kepentingan strategi.
Belum lagi Pratama Arhan memiliki keunggulan dari segi kemampuan lemparan jauh yang kerap kali menjadi senjata bagi timnas Indonesia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS