Sikap Carlos Sainz Bikin Pembalap Lain Kesal, Siapa yang Bisa Disalahkan?

Sekar Anindyah Lamase | Desyta Rina Marta Guritno
Sikap Carlos Sainz Bikin Pembalap Lain Kesal, Siapa yang Bisa Disalahkan?
Carlos Sainz (Instagram/carlossainz55)

Pembalap Scuderia Ferrari, Carlos Sainz, kabarnya masih akan menunda diri untuk memilih tim mana yang akan dia tempati musim depan.

Setelah mendapat tawaran dari beberapa tim seperti Williams, Audi, dan Alpine, Sainz enggan membuat kesepakatan dengan tim mana pun dengan harapan masih mendapat kesempatan untuk bergabung dengan Mercedes atau Red Bull.

Kesempatan tersebut sempat hampir tertutup beberapa waktu lalu, tapi Sainz tampaknya lebih paham dan melihat secercah cahaya sehingga berani menahan diri untuk tidak cepat-cepat mengatakan 'ya' kepada salah satu dari tiga tim tadi.

Mercedes kemungkinan tidak mempromosikan Antonelli tahun depan, sedangkan Red Bull juga masih menunggu perkembangan performa Sergio Perez untuk benar-benar mempertahankannya musim depan.

Bungkamnya Carlos Sainz ternyata berdampak cukup serius terhadap driver lain yang saat ini juga sedang mencari tim. Tim-tim yang menaruh minat pada Carlos Sainz masih bersedia menunggu lebih lama, akibatnya pembalap-pembalap yang bergantung pada tim tersebut juga harus terima nasibnya digantung.

Melansir dari laman Crash, Valtteri Bottas dan Zhou Guanyu termasuk dalam beberapa pembalap yang nasibnya belum menentu. Zhou bahkan mengakui kekesalannya terhadap penundaan yang dilakukan Sainz serta dampak yang ditimbulkan.

Sejatinya, apa yang dilakukan Sainz ini sah-sah saja. Sebagai pembalap yang memiliki potensi bagus, dia berhak memilih tim terbaik dengan kualitas mobil yang baik pula.

Melihat performa tim-tim yang mengincarnya, masuk akal bila pembalap asal Spanyol itu menunggu kesempatan yang lain untuk menyelamatkan kariernya di masa depan.

Sayangnya, tindakan ini juga punya dampak yang kurang menyenangkan, baik untuk Sainz sendiri maupun rekan sesama pembalap yang lain.

Menunda-nunda keputusan berpotensi membuat Sainz kehilangan semuanya. Bukan tidak mungkin Williams, Audi, dan Alpine memilih untuk meninggalkan Sainz dan mengontrak pembalap lain karena jangka waktu yang terlalu lama.

Atau merugikan pembalap lain seperti yang dialami oleh Bottas dan Zhou tadi, mereka yang tidak memiliki opsi sebanyak Sainz harus menghadapi kegelisahan karena nasib yang belum tentu.

Menuntut Mercedes dan Red Bull untuk buru-buru juga tidak ada gunanya, mereka adalah tim besar sehingga untuk memilih pembalap tentu ada banyak kriteria dan faktor yang harus dipertimbangkan.

Jadi, tidak ada yang bisa disalahkan dalam proses ini. Jalan satu-satunya memang harus menunggu, setidaknya masih ada waktu selama setengah musim untuk menyudahi dilema ini.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak