Anomali Timnas: Banyak Opsi di Bek Kiri, Kekurangan Pemain di Bek Kanan

Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Anomali Timnas: Banyak Opsi di Bek Kiri, Kekurangan Pemain di Bek Kanan
Bek Kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan. (Instagram/pratamaarhan8)

Timnas Indonesia senior kini memang tengah mengalami salah satu masa perkembangan yang cukup signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), sejak resmi ditangani oleh Shin Tae-yong sejak akhir tahun 2019 silam, timnas Indonesia dianggap mengalami perkembangan positif dalam kurang lebih 4 tahun masa kepelatihan pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Mulai banyaknya pemain keturunan yang dipanggil memperkuat timnas Indonesia, kualitas pemain di skuad timnas yang dianggap merata, hingga prospek regenerasi pemain yang juga dinilai cukup berjalan dengan baik. Tidak heran kini timnas Indonesia dianggap mampu bersaing dengan tim-tim kuat Asia semacam Jepang, Australia, Iran dan Arab Saudi. Bahkan, kini timnas Indonesia menjadi satu-satunya wakil ASEAN yang lolos ke babak round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Namun, dibalik perkembangan positif yang dialami oleh timnas Indonesia saat ini, ternyata ada salah satu anomali atau keanehan yang ada di skuad timnas Indonesia, yakni adalah ketimpangan kualitas pemain di sektor bek kiri dan bek kanan. Kendati cukup jarang diulas atau disadari, kedua posisi di sektor pertahanan ini memang memiliki ketimpangan yang cukup jauh dari segi kualitas maupun kuantitas pemain.

Bek Kiri Dipenuhi Pemain Berkualitas, Di Bek Kanan Hanya Andalkan 2 Pemain

Bek Kanan Timnas Indonesia, Sandy Walsh. (instagram.com/sandywalsh)
Bek Kanan Timnas Indonesia, Sandy Walsh. (instagram.com/sandywalsh)

Melansir dari laman transfermarkt.co.id, sektor bek kanan timnas Indonesia saat ini hampir pasti dikuasai oleh 2 nama andalan, yakni Asnawi Mangkualam dan Sandy Walsh. Asnawi Mangkualam yang sudah dipercaya oleh Shin Tae-yong sejak tahun 2020 memang hampir tidak tergantikan di sektor bek kanan. Bahkan, pemain yang merupakan jebolan akademi PSM Makassar tersebut juga menjabat kapten tim nasional.

Senada dengan Asnawi Mangkualan, Sandy Walsh yang merupakan salah satu talenta keturunan yang dimiliki oleh timnas Indonesia saat ini memang menjadi bek kanan yang cukup diandalkan oleh Shin Tae-yong. Lama berkarir di Eropa tentu membuat bek berusia 29 tahun ini cukup kenyang pengalaman.

Akan tetapi, hingga saat ini kedua pemain tersebut menjadi satu-satunya andalan Shin Tae-yong di sektor bek kanan. Berbeda di sektor bek kiri yang memiliki banyak nama seperti Pratama Arhan, Shayne Pattynama, Calvin Verdonk, Nathan Tjoe-A-On dan Edo Febriansyah, sektor bek kanan hanya memiliki Asnawi Mangkualam dan Sandy Walsh yang memang selalu menjadi andalan di posisi tersebut.

Bahkan, para pemain muda di sektor bek kanan semacam Ilham Rio Fahmi dan Kakang Rudianto juga belum bisa mengejar performa para seniornya tersebut. Keduanya juga belum pernah mendapatkan pemanggilan dari timnas senior. Berbeda di sektor bek kiri yang ada nama Dony Tri Pamungkas yang sudah pernah merasakan pemanggilan ke timnas senior. Hal ini kian menegaskan anomali dan ketimpangan di sektor full-back atau bek sayap timnas Indonesia.

Tentunya hal ini bisa dianggap keunikan dan anomali di tubuh timnas Indonesia. Banyaknya pemain dengan talenta luar biasa di sektor bek kiri justru berbanding terbalik dengan sedikitnya pemain berkualitas di sektor bek kanan. Namun, hal ini tentu mampu diakali oleh Shin Tae-yong dengan menjadikan beberapa pemain sebagai bek kanan seperti Witan Sulaeman dan Yakob Sayuri.

Namun, tentunya di masa depan dapat muncul pemain-pemain berbakat yang bisa mengisi posisi bek kanan tersebut agar tetap berjalannya progress regenerasi di timnas Indonesia.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak