Nasib tragis harus dialami oleh Timnas Malaysia U-20 di babak kualifikasi Piala Asi U-20. Menjalani pertarungan ketiga melawan wakil Asia Tengah, Tajikistan, Skuat Harimau Muda harus tertunduk lesu pasca mengalami kekalahan satu gol tanpa balas.
Dilansir laman AFC pada 27 September 2024, Malaysia yang berhadapan dengan Tajikistan harus menelan kekalahan satu gol tanpa balas, di mana gol kemenangan dari tim tuan rumah dilesakkan oleh Dzovidhon Khushvakhtov pada menit ke-90+5.
Tak hanya kehilangan tiga poin, kekalahan dari Tajikistan ini juga sekaligus membuat langkah Malaysia untuk melaju ke putaran final Piala Asia U-20 di China tahun depan pupus. Mungkin di antara teman-teman pembaca masih bingung dengan fakta ini.
Terlebih, jika melihat jadwal yang ada di laman AFC, Malaysia sendiri masih menyisakan satu laga melawan Sri Lanka pada 29 September 2024 ini. Dengan sisa satu laga melawan Sri Lanka, Malaysia yang saat ini memiliki poin 4 di tabel klasemen, berpotensi untuk mengemas 7 poin, dan bisa bersaing ke putaran final gelaran melalui jalur runner-up terbaik.
Bagi yang masih bingung mengapa Malaysia sudah dipastikan gagal melaju ke putaran final Piala Asia U-20 meskipun masih memiliki satu laga sisa, jawabannya karena berdasarkan aturan dari AFC, poin yang didapatkan oleh sebuah tim saat melawan negara penghuni peringkat terakhir dalam grup yang berisikan lima tim, tak akan masuk dalam perhitungan.
Dan seperti yang kita ketahui bersama, grup E yang dihuni oleh Malaysia berisikan lima negara, yakni Korea Utara, Tajikistan, Malaysia, Oman dan Sri Lanka. Dengan demikian, maka poin yang dihitung AFC untuk Malaysia jika nantinya Sri Lanka finish di posisi buncit adalah ketika mereka bertanding melawan Korea Utara, Tajikistan dan Oman, di mana dari tiga laga tersebut tim negeri jiran hanya mendapatkan total 4 poin saja.
Dan jika nantinya Malaysia menang melawan Sri Lanka, maka tak ada penambahan poin maupun gol yang dihitung oleh AFC sesuai dengan rules yang mereka rilis di laman assets.the-afc.com. Jadi, sekarang sudah jelas bukan, mengapa Malaysia dipastikan gagal lolos ke putaran final meskipun masih memiliki satu laga tersisa?