Timnas Indonesia U-20 pada akhirnya berhasil mengamankan satu tiket lolos otomatis ke gelaran Piala Asia U-20 di China tahun depan. Menyadur laman Suara.com (29/9/2024), kepastian kelolosan Pasukan Muda Merah Putih tersebut terjadi pasca hasil imbang satu sama di pertarungan terakhir fase penyisihan grup melawan Yaman.
Masih dari laman yang sama diinformasikan, Indonesia U-20 yang berstatus sebagai tuan rumah, berhasil unggul terlebih dahulu pada menit ke-45+1 melalui aksi dari Jens Raven. Menerima umpan Muhammad Ragil dari sisi kanan permainan Indonesia, Jens Raven sukses melakukan keep bola, dan melepaskan tembakan menyusur tanah yang membentur tiang jauh sebelum pada akhirnya bergulir menjadi gol bagi Indonesia.
Meskipun pada akhirnya harus mengakhiri laga dengan skor 1-1 dan mencetak gol melalui Jens Raven, namun ternyata hal tersebut menyisakan sebuah ironi tersendiri. Bagaimana tidak, proses terciptanya gol dari pemain Dordrecht U-21 itu sama sekali tak memperlihatkan kolektifitas tim yang dimainkan.
Menyadur video yang diunggah oleh kanal YouTube Indosiar pada Minggu (29/9/2024), gol dari Raven kali ini terjadi tanpa adanya support yang layak dari para pemain lain. Muhammad Ragil yang mengolah bola di sebelah kiri pertahanan Yaman, sampai harus melakukan delay permainan karena tak adanya pemain lain yang mendekat, sehingga pada akhirnya, mau tak mau dirinya langsung mengirimkan bola ke area penalti Yaman.
Beruntungnya adalah, bola tersebut berhasil didapatkan oleh Jens Raven yang memiliki insting mencetak gol matang. Terlihat dalam momen tersebut, ketika Jens Raven bertarung dengan setidaknya empat pemain Yaman, para pemain second line Indonesia sama sekali tak terlihat mendekat, terlebih membantu.
Hingga pada akhirnya, Jens memutuskan untuk melepaskan tembakan, imbas tak adanya pemain lain yang menyupport pergerakannya. Iya, Jens melepaskan tembakan langsung mungkin lebih dikarenakan tak adanya bantuan dari rekan-rekannya, di samping mencoba peruntungannya saat itu.
Dan sekali lagi, beruntungnya tembakan itu menemukan sasaran dan menjadi gol. Karena jika tidak, mungkin saja Indonesia tak akan menjadi tim terbaik di grup F ini karena hanya beberapa menit saja setelah gol itu, Yaman berhasil menjebol gawang Ikram Alghiffari.
Kita harapkan, sebelum putaran final bergulir tahun depan, ironi semacam ini harus segera bisa diatasi oleh coach Indra dan para pemainnya. Karena sangat terlihat di laga melawan Yaman, harmonisasi permainan antar lini di Timnas U-20 masih sangat lemah dan belum berbentuk jelas.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS