Marselino Ferdinan Debut Manis Bersama Oxford United, tapi Sejatinya Bukan Itu yang Dibutuhkan Olehnya

Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Marselino Ferdinan Debut Manis Bersama Oxford United, tapi Sejatinya Bukan Itu yang Dibutuhkan Olehnya
Marselino Ferdinan (kiri) saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Bahrain (pssi.org)

Debut manis dilakukan oleh pemain muda Indonesia, Marselino Ferdinan. Menyadur laman Suara.com, mantan pemain Persebaya Surabaya tersebut sukses mengantarkan Oxford United U-21 memenangi laga saat bersua Notts County pada Selasa (29/10/2024).

Tak hanya bermain apik, pemain yang menjadi langganan pemanggilan ke Timnas Indonesia tersebut juga mencatatkan sebuah momen impresif lain. Menyadur laman Suara.com pada Rabu (30/10/2024), pemain yang akrab disapa dengan nama Marceng tersebut juga tercatat memberikan satu assist kepada Louis Griffiths di awal-awal laga berjalan.

Memang, jika dilihat secara performa, apa yang ditunjukkan oleh Marselino Ferdinan ini pantas untuk mendapatkan apresiasi. Namun sayangnya, di persepakbolaan Eropa yang begitu ketat persaingannya, yang dibutuhkan oleh Marceng bukan hanya sekadar tampil manis saat debut, namun sebuah konsistensi dalam tiap-tiap laga yang dijalaninya.

Dibandingkan dengan tampil manis di satu atau dua laga, penampilan impresif justru menjadi sebuah hal yang menjadi kunci bagi kelangsungan karier Marceng di persepakbolaan Eropa. Bagaimana tidak, konsistensi bermain di level tertinggi yang dia bisa, akan menjadi sebuah modal berharga bagi Marceng untuk dilirik oleh sang pelatih.

Hal ini bukanlah sebuah hal yang mengada-ada, karena sejatinya, permainan konsisten yang dimiliki oleh seorang pemain, akan menjadi sebuah modal tersendiri bagi sang pelatih untuk selalu memainkannya dalam setiap pertandingan.

Sudah bukan sebuah rahasia lagi jika seorang pelatih, akan lebih memilih pemain yang memiliki permainan konsisten, alih-alih seorang pemain yang bermain fluktuatif di mana dirinya terkadang bermain apik, namun terkadang juga bermain flop.

Terlebih lagi, berdasarkan dari dari laman Transfermarkt, Marceng sendiri sejatinya mengikat kontrak dengan Oxford United senior, bukan Oxford kelompok umur. Jika nantinya dirinya bisa bermain konsisten dan tidak fluktuatif di level U-21 ini, maka besar kemungkinan pemain yang kini berusia 20 tahun tersebut akan mendapatkan lirikan dari jajaran pelatih tim utama, sehingga bisa menariknya kembali ke skuat primer yang dimiliki klub.

Jadi, untuk saat ini, Marceng harus bisa bermain konsisten di level tertingginya, bukan hanya sekadar bermain yang kadang bagus, namun terkadang kurang bagus.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak