Karier Evan Dimas Semakin Tak Jelas, Era Trio Emas Indra Sjafri Berakhir di Luar Harapan

Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Karier Evan Dimas Semakin Tak Jelas, Era Trio Emas Indra Sjafri Berakhir di Luar Harapan
Evan Dimas di laga melawan Taiwan pada play off kualifikasi Piala Asia 2023 7 Oktober lalu (dok. pssi.org)

Lanjutan karier sepak bola profesional Evan Dimas belakangan ini semakin tak jelas. Setelah dilepas oleh Persik Kediri beberapa waktu lalu, mantan pemain tengah andalan Timnas Indonesia tersebut tak kunjung juga mendapatkan klub baru untuk pelabuhan karirnya.

Bahkan, laman Suara.com (17/1/2025) menuliskan, pemain yang menjadi kapten Timnas Indonesia U-19 saat menjuarai Piala AFF U-19 di tahun 2013 lalu itu memilih untuk menjadi stakeholder klub yang berlaga di Liga 3 Indonesia, sembari menunggu tawaran datang kepadanya.

Hal ini tentunya menjadi sebuah akhir yang cukup ironis. Seolah menyusul kedua kompatriotnya di lini tengah Timnas Indonesia U-19 yang lebih dahulu meredup kariernya, kini nasib Evan Dimas, sang pemimpin lini tengah yang pernah berjaya di era kepelatihan Indra Sjafri tersebut juga harus perlahan padam.

Sekadar mengingatkan, di era kejayaan Timnas Indonesia U-19 hingga Timnas U-23 yang diasuh oleh Indra Sjafri pada pertengahan dekade 2010an, lini tengah Timnas Indonesia berisikan 3 pemain penuh bakat. Selain Evan Dimas, dalam skema permainan 4-3-3 PePePa (Pendek-Pendek-Panjang) khas Indra Sjafri kala itu juga memasang Muhammad Hargianto dan Zulfiandi sebagai tandem dari Evan Dimas di lapangan tengah. 

Kala itu, trio Evan-Hargi-Zul, digadang-gadang akan menjadi masa depan lini tengah Timnas Indonesia dengan kelebihan masing-masing. Evan yang memiliki naluri lebih menyerang dan pengatur permainan, dibebaskan untuk berkreasi.

Sementara Muhammad Hargianto yang bertipikal petarung, diserahi tugas untuk menghancurkan skema serangan lawan, dan Zulfiandi yang lebih kalem dalam bermain, bertugas untuk menjaga kedalaman dan menjadi opsi pengatur serangan kedua di lini tengah Indonesia.

Kolaborasi permainan ketiganya bahkan disamakan dengan trio Iniesta, Xavi dan Busquets yang saat itu membawa kejayaan di klub Barcelona. Dan harapan publik pun meninggi, ingin melihat ketiganya bermain di level yang jauh lebih tinggi lagi bersama Timnas Indonesia, bukan Timnas Indonesia kelompok umur.

Namun sayangnya, harapan tinggi publik sepak bola nasional kala itu justru terjawab dengan sebuah ironi. Trio emas era Indra Sjafri ini justru harus menapaki karier yang tak menyenangkan.

Evan, Hargi dan Zul yang sedianya diharapkan mampu mengakhiri karier profesionalnya sebagai legenda sepak bola Indonesia, justru kini harus menepi dan terancam mengakhiri kiprahnya di sepak bola nasional tak seperti yang diharapkan.

Ketika Evan Dimas tak kunjung mendapatkan pelabuhan baru untuk kelanjutan kariernya, Zulfiandi justru sudah beristirahat dari sepak bola profesional sejak pertengahan tahun 2023 lalu. Sementara Hargianto sang petarung, kini harus tertatih bersama Bhayangkara FC, di mana dalam catatan transfermarkt, dirinya harus terjerembab bersama klub di kompetisi tier kedua negeri ini.

Sangat disayangkan memang, trio gelandang emas yang diharapkan pensiun sebagai legenda, justru harus menapaki pahitnya karier bahkan sebelum usia emasnya berakhir.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak