Dua kekalahan beruntun mewarnai dua laga awal yang dijalani oleh Timnas Indonesia U-20 di Mandiri U-20 Challenge Series 2025. Setelah harus mengakui keunggulan dari Yordania dengan skor tipis 0-1, kini Pasukan Muda Merah Putih harus terkapar setelah dihajar oleh Suriah dengan skor dua gol tanpa balas.
Dua kekalahan beruntun ini tentunya meninggalkan beban tersendiri bagi kubu Skuat Garuda Muda dan Indra Sjafri. Menyadur laman Suara.com (27/1/2024), selain dirinya dibandingkan secara personal dengan Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia yang dipecat oleh PSSI beberapa waktu lalu, permainan anak asuhnya juga dinilai tak sebagus ketika pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut menukangi Timnas Indonesia.
Sekali lagi, ini adalah sebuah beban tersendiri bagi Indra Sjafri dan anak asuhnya. Standar para penggemar Timnas Indonesia yang belakangan ini kian meninggi imbas permainan apik yang diterapkan oleh Shin Tae-yong dan sang anak asuh, membuat mereka akan selalu menilai permainan timnas di level berapapun menjadi buruk jika tak menyamai apa yang telah diperagakan oleh tim besutan Shin Tae-yong.
Padahal dalam pandangan coach Indra Sjafri sendiri, sepertimana dilansir oleh laman Suara.com (28/1/2025), permainan Dony Tri Pamungkas dan kolega di laga melawan Suriah sudahlah bagus, dan sesuai dengan apa yang dia inginkan.
Hanya saja, standar para penggemar Timnas Indonesia yang belakangan ini sudah terbiasa menyaksikan permainan yang apik dari skuat Garuda di bawah asuhan Shin Tae-yong, membuat mereka lebih kritis, dan mencap buruk jika tak mampu menyamai permainan besutan STY.
Lantas, apakah ini adalah sebuah pandangan yang salah? Tentunya tidak! Karena bagaimanapun para penggemar Timnas saat ini sudah memiliki standar yang tinggi terhadap permainan Timnas kesayangan mereka. Bagi mereka, apa yang diraih oleh Timnas Indonesia bukan hanya perkara menang dan kalah dalam sebuah pertandingan, namun lebih kepada proses dan bagaimana permainan itu berjalan.
Seperti contoh, ketika Indonesia menelan kekalahan 1-3 dari Jepang di fase grup Piala Asia 2023 lalu, atau ketika dihantam Australia 0-4 di babak 16 besar turnamen yang sama, tak sedikit para pendukung Timnas Indonesia yang memberikan pujian karena mereka merasa terpuaskan dengan permainan Witan Sulaeman dan kawan-kawan.
Bagi para pendukung, saat ini permainan yang apik dan enak untuk dilihat adalah sebuah keniscayaan, bahkan melebihi hasil akhir yang didapatkan di lapangan. Sehingga, ketika Timnas Indonesia kini bermain di bawah standar yang mereka inginkan, atau terlebih lagi mengalami kekalahan, maka cap bermain buruk pun akan lebih mudah untuk diarahkan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS