Pembalap Ducati, Pecco Bagnaia, baru saja menyelesaikan balapan di Qatar dengan hasil yang terbilang cukup baik. Dua kali juara dunia MotoGP ini finis di P8 pada balapan sprint dan P3 di balapan hari Minggu, Pecco mendapat keuntungan naik 1 posisi menjadi P2 setelah Maverick Vinales dijatuhi penalti 16 detik akibat tekanan ban rendah.
Kendati demikian, Pecco tampaknya masih 'kurang puas' dengan hasil yang dia peroleh di akhir pekan kemarin. Terutama dengan adanya kesalahan yang dia alami sesi kualifikasi, Pecco jatuh di sesi Q2 yang menyebabkan dirinya harus start dari P11 di GP Qatar 2025.
Terkait dengan hasil yang dia peroleh kemarin, Pecco mengidentifikasi beberapa kesalahan yang tidak boleh dia ulang kembali.
"Pertama, saya tidak boleh membuat kesalahan lagi seperti yang saya lakukan di kualifikasi karenna saya tidak boleh memulai dari baris keempat. Maksimal itu yang kedua dan itu sudah hasil terburuk," ujar Pecco, dilansir dari laman Crash.
Posisi start yang terlalu belakang membuatnya kesulitan untuk mengejar, hal ini terkait dengan kondisi ban yang aus jika digunakan dengan maksimal sepanjang balapan.
Hal ini terjadi saat dirinya berduel dengan Franco Morbidelli, saat mencoba untuk mendekati Vinales dan Marc Marquez dia mulai merasakan getaran dan tidak bisa lagi melaju cepat di tikungan tertentu.
"Ketika Anda memulai dari posisi yang sangat jauh di belakang, Anda harus lebih banyak menggunakan ban untuk keluar dan menyalip pembalap di depan Anda," katanya, dilansir dari laman GPOne.
Di samping itu, Pecco yakin dengan memperoleh hasil yang baik di sesi kualifikasi akan memberinya peluang lebih baik pula untuk bersaing dengan rekan setimnya, Marc Marquez.
Pecco menganggap kecepatannya dengan Marc tidak jauh berbeda, dengan start di dekat Marc dia tidak perlu terlalu memaksa di putaran-putaran awal. Sedangkan di balapan kemarin, dia tiba di dekat Marc dengan kondisi ban yang sudah tidak memungkinkan untuk digunakan bertarung lebih keras.
Satu lagi PR yang harus dituntaskan Pecco adalah sprint, seperti yang kita ketahui bahwa pembalap satu ini selalu lemah di balapan hari Sabtu. Dia mengeluhkan masalah keseimbangan akibat tangki bahan bakar yang lebih kecil.
Dia sangat menyayangkan kesempatan yang terbuang karena tidak bisa berjuang untuk podium, seperti yang dia lakukan di hari Minggu.
"Saya harus mampi melakukan hal yang sama pada hari Sabtu seperti yang saya lakukan pada hari Minggu, itulah penyesalan terbesarnya. Kemarin, di Sprint, saya tidak mampu bersikapagresif dan menyalip, sementara hari ini (Minggu) saya mampu. Saya bisa dan harus meningkatkan kemampuan, karena ini (sprint) adalah titik lemah saya," katanya.
Losail mungkin memang trek yang kurang cocok denganna, tapi di seri berikutnya, yakni GP Jerez, menjadi kesempatan bagi Pecco untuk tampil lebih baik lagi karena tiga tahun sebelumnya dia tak terkalahkan di sana.
Namun, Pecco sendiri tidak ingin terlalu percaya diri. Dia menyadari bahwa di Jerez dia selalu kuat dan mungkin akan tampil lebih baik, di sisi lain dia juga ingat bahwa Marc juga sering kali tampil bagus di sana, sehingga dia memprediksi akan terjadi lebih banyak pertarungan di Jerez.
Lantas, sanggupkah Pecco menuntaskan dua masalah yang terjadi di Qatar kemarin untuk bisa tampil maksimal di Jerez? Mari kita nantikan kelanjutan seri MotoGP berikutnya pada 25-27 April 2025.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS