Ironi Perjuangan PSS Sleman, Tetap Turun Kasta Meski Hajar Madura United

Ayu Nabila | Rana Fayola R.
Ironi Perjuangan PSS Sleman, Tetap Turun Kasta Meski Hajar Madura United
Cuplikan duel Madura United vs PSS Sleman di pekan terakhir BRI Liga 1, Super Elang Jawa terdegradasi. (ligaindonesiabaru.com)

Finis di urutan ke-16 klasemen akhir BRI Liga 1 2024/2025, PSS Sleman mau tak mau harus menerima kenyataan pahit bahwa mereka terdegradasi. Kepastian tersebut diperoleh setelah mereka menang meyakinkan atas Madura United dalam partai penutup.

Kemenangan tiga gol tanpa balas di Stadion Bangkalan pada Sabtu (24/5/2025) tak cukup untuk untuk membuat Super Elang Jawa menjaga eksistensinya di kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim depan.

Pertandingan pekan ke-34 ini berjalan sengit sejak dimulai. Skuad asuhan Pieter Huistra yang didorong semangat membara tampil agresif, dan usaha keras mereka tak sia-sia karena gol berhasil tercipta pada menit ke-33. Betinho membawa PSS unggul lebih dulu.

Kemudian tujuh menit berselang, Gustavo Tocantins menambah pundi-pundi gol timnya setelah menyambar assist Vico Duarte. Gol penutup PSS Sleman dicetak oleh Marcelo Cirino sehingga duel sengit tersebut berakhir dengan skor 3-0 dan kesebelasan asal Jawa Tengah itu menang telak.

Ironisnya, Super Elang Jawa tetap terdegradasi meskipun mereka mendapatkan tiga poin sempurna dari Stadion Gelora Bangkalan, Madura. Sebab PSS finis di urutan ke-16 dengan 34 poin, selisih dua angka dari tuan rumah Laskar Sappe Kerab.

Mengoleksi 36 angka dan duduk di urutan ke-15, Madura United justru dipastikan bertahan di Liga 1 musim 2025/2026 mendatang. Lebih lanjut, PS Barito Putera yang menang 2-1 atas PSIS Semarang juga bernasib serupa. Melansir Antara News, keduanya menemani PSIS Semarang untuk kembali berjuang dari Liga 2.

Permohonan Maaf Paling Tulus dari PSS Sleman, dan Keharusan Bangkit di Musim Depan

Kenyataan yang dihadapi PSS Sleman tentu menimbulkan kekecewaan mendalam, tak terkecuali bagi Cleberson Martins de Souza. Pemain berpaspor Brasil yang jadi salah satu pilar Super Elang Jawa itu menyampaikan permintaan maaf, serta penyesalan terdalam.

“Pertama-tama, saya memohon maaf atas nama pribadi dan seluruh tim PSS Sleman yang datang ke Bangkalan Madura dan saya memohon maaf kepada seluruh suporter. PSS Sleman adalah klub besar dengan dukungan yang luar biasa harapannya segera kembali berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia yang semestinya tidak harus turun,” lirih Souza usai pertandingan, dikutip dari pssleman.id.

Bermain sebagai tim musafir yang harus bermarkas di stadion kota lain, PSS Sleman disebut-sebut telah menjalani kompetisi yang berat di musim ini. Perjalanan Souza dan rekan-rekannya tak mudah.

Namun, ia mengucapkan terima kasih kepada pihak manajemen yang telah mengusahakan agar mereka bisa kembali merasakan atmosfer markas besar Stadion Maguwoharjo. Saat momen tersebut tiba, terasa jelas perbedaannya.

Ia menambahkan, “Harapannya di musim depan PSS dapat menjadi lebih kuat. Harapan besar bagi PSS untuk segera kembali ke Liga dan semua komponen di dalamnya kembali lebih kuat.”

Melansir ligaindonesiabaru.com, sejatinya performa PSS Sleman sudah membaik dalam beberapa pekan terakhir. Tangan dingin Pieter Huistra membawa mereka untuk menyapu bersih empat pertandingan penghujung dengan kemenangan beruntun yang gemilang.

Salah satu kunci konsitensi yang ditunjukkan Super Elang Jawa adalah performa brilian Gustavo Tocantins. Ia mencetak satu gol pada masing-masing pertandingan itu. Total sudah ada 15 gol dari 33 laga yang dijalani. Catatan tersebut membuatnya jadi pemain keempat tersubur di musim 2024/2025 setelah Tyronne del Pino dan Gustavo Almeida (18 gol), serta Alex Martins (26 gol).

Kendati harus turun kasta di musim 2025/2026, ini tentu akan menjadi suntikan tambahan bagi PSS Sleman untuk bangkit dan kembali ke Liga 1 pada musim berikutnya.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI SINI

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak