Timnas Indonesia U-23 akhirnya mengetahui lawan-lawan yang bakal mereka hadapi di turnamen U-23 ASEAN Championship 2025 atau yang lebih kita kenal dengan nama Piala AFF U-23.
Pada proses drawing pembagian grup yang dilaksanakan di Bali, Indonesia pada Jumat (30/5/2025) lalu, Indonesia yang berstatus sebagai tim tuan rumah ditempatkan secara otomatis di grup A, bersanding dengan lawan-lawan yang memiliki level permainan bervariasi.
Menurut lansiran laman aseanfootball.org, Pasukan Muda Merah Putih pada turnamen yang bakal dimulai pada pertengahan bulan Juli tersebut akan berjibaku melawan tim lemah Brunei Darussalam, tim Kuda Hitam Filipina dan sang musuh bebuyutan yang selalu meningkatkan tensi pertandingan, Malaysia.
Bagi para pendukung Timnas Indonesia dan para penggemar sepak bola kawasan Asia Tenggara, fokus perhatian di grup A ini tentunya akan langsung tertuju pada pertemuan antara Skuat Garuda Muda melawan tim Harimau Muda.
Pasalnya, bagi para pemerhati sepak bola kawasan, pertemuan kedua negara di ajang apapun akan selalu memantik aroma panas yang tak hanya melibatkan para pemain yang bertanding.
Bisa dipastikan, pertandingan yang menurut jadwal dari AFF akan dilangsungkan pada 21 Juli 2025 tersebut akan menjadi puncak pertarungan di grup A, dan bahkan bisa menjadi sebuah final yang kepagian.
Hal ini tentunya tak lepas dari besarnya gengsi yang harus dipertaruhkan oleh kedua kesebelasan. Karena kita ketahui bersama, meskipun keduanya hidup berdampingan sebagai sebuah negara, namun selalu saja ada intrik yang membuat hubungan kedua kubu memanas.
Pasukan Garuda Muda Jangan Hanya Terfokus pada Laga Melawan Malaysia
Namun demikian, meskipun laga melawan Malaysia akan menjadi sebuah laga yang sangat panas dan penuh gengsi, Pasukan Muda Merah Putih jangan lantas hanya berfokus pada pertandingan ini saja.
Pasalnya, masih ada dua pertandingan yang harus dijalani sebelum mereka menantang Malaysia di pertarungan pamungkas fase penyisihan grup A.
Memang, jika melihat lawan yang akan dihadapi, yakni Brunei Darussalam dan Filipina, keduanya dapat dikatakan masih memiliki kualitas yang berada di bawah Timnas Indonesia.
Namun permasalahannya tentu bukan itu. Yang menjadi sebuah masalah adalah, kesiapan mental dari anak-anak muda ini untuk bisa menghandle rasa overpower yang pasti sudah tertanam di benak masing-masing.
Pasalnya, melawan tim sekelas Brunei Darussalam, kemudian melawan tim seperti Filipina, pastinya sudah banyak yang memprediksikan hasilnya bukan? Sudah pasti, hasil yang tertanam di benak para pendukung Timnas Indonesia dan bahkan para pemain adalah kemenangan dan meraih poin sempurna atas kedua lawannya tersebut.
Terlebih lagi, dari data yang ada di laman history AFF, baik Brunei Darussalam maupun Filipina, selalu saja terhenti langkah mereka di fase penyisihan grup di setiap keikutsertaan mereka di turnamen. Sehingga, secara perhitungan kasar, akan cukup mudah bagi Indonesia untuk bisa memenangi laga melawan kedua kesebelasan tersebut.
Akan tetapi, rasa overconfidence lah yang harus dijadikan permasalahan. Dengan segala keunggulan dan semua prediksi yang menyatakan superioritas Timnas Indonesia atas dua tim tersebut, mental mereka riskan untuk terganggu jika nantinya di lapangan, mereka kesulitan untuk sekadar menjebol gawang sang lawan.
Dan hal inilah yang harus benar-benar diwaspadai. Ketika anak-anak muda ini menemukan kesulitan besar untuk menaklukkan Brunei Darussalam dan Filipina, maka sudah pasti permasalahan mental akan menghinggapi mereka.
Kematangan bermain dan kemampuan untuk mengolah emosi bertanding mutlak diperlukan, karena jika sampai mental ini terganggu imbas tak sesuainya harapan dengan realita di lapangan, maka bisa dipastikan persiapan untuk menjalani laga melawan Malaysia juga akan terganggu.
Jadi, Timnas Indonesia U-23 jangan hanya fokus di laga melawan Malaysia saja, namun juga harus mulai fokus sedari laga awal melawan Brunei Darussalam dan Filipina.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS