Dalam berbagai bidang, rivalitas yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia memang sudah bukan sebuah hal yang menjadi rahasia. Termasuk dalam bidang sepak bola, persaingan yang terbangun di antara dua negara membuat setiap pertemuan yang melibatkan mereka selalu menghadirkan kekhawatiran tersendiri.
Pun demikian halnya dengan gelaran Piala AFF U-23 yang sekira dua pekan lagi bakal berlangsung di Indonesia. Induk sepak bola Malaysia, FAM terang-terangan menyatakan kekhawatiran mereka terhadap keselamatan dari Harimau Malaya yang akan bertanding di Indonesia.
Dalam sebuah pernyataannya beberapa waktu lalu, salah satu anggota eksekutif komite FAM, Datuk Noor Azman Rahman menyatakan bahwa dirinya merasa khawatir dengan keselamatan tim muda Malaysia di Piala AFF U-23 kali ini. Bahkan dirinya meminta kepada PSSI untuk memprioritaskan keselamatan Timnas Malaysia, mengingat rivalitas tinggi antara kedua negara yang bisa saja memicu sentimen negatif kepada pasukan Harimau Muda di turnamen.
"FAM juga sudah membuat persiapan matang dengan PSSI untuk bekerjasama guna memastikan turnamen ini berjalan dengan baik, mengingkat kita berada dalam satu grup pada edisi kali ini," ujar Datuk Noor Azman Rahman sepertimana dilansir media Malaysia, bharian (26/6/2025).
"Namun pasukan kita juga sudah mendapat jaminan keselamatan sepanjang berada di sana," tambahnya.
Sejatinya, memang apa yang disampaikan oleh salah satu anggota komite eksekutif federasi sepak bola Malaysia tersebut memiliki dasar yang kuat. Terlepas dari turnamen Piala AFF U-23 yang kali ini dimainkan di Indonesia dan kedua negara juga berada dalam grup yang sama, sejarah pertemuan antara Malaysia dan Indonesia juga menjadi sebuah warning akan keselamatan para pemain.
Bukan hanya di level senior, di level junior pun kehadiran Timnas Malaysia di Indonesia kerap mendapatkan ancaman keselamatan dari para oknum suporter yang tak bertanggung jawab, sehingga seringkali mereka harus mendapatkan pengawalan yang ekstra dari pihak berwajib, termasuk di antaranya dengan menggunakan barakuda, alih-alih bus sebagai sarana transportasi mereka saat menjelang dan sesudah pertandingan.
Namun jika dipikir-pikir lagi, apa yang dikhawatirkan oleh kubu Malaysia tersebut tentunya terlalu berlebihan. Pasalnya, kondisi yang ada di Indonesia sudah jauh berubah jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Selain karena tingkat kedewasaan suporter Timnas Indonesia sudah lebih terupgrade daripada tahun-tahun sebelumnya, induk sepak bola Indonesia, alias PSSI sendiri juga sudah melakukan banyak pembenahan, termasuk di antaranya dalam hal memperlakukan tim-tim lawan.
Rasa tanggung jawab yang kini dimiliki oleh para pejabat di PSSI, tentunya sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan era-era sebelumnya. Sehingga, keselamatan setiap tim yang bertanding di Indonesia merupakan prioritas utama mereka yang dipercaya sebagai tuan rumah gelaran.
Para petinggi FAM tentunya harus menyadari, jika dibandingkan dengan kehadiran Malaysia U-23, tensi "kekesalan" para pendukung setia Timnas Indonesia tentunya lebih tinggi terhadap kehadiran Timnas Bahrain ke SUGBK pada bulan Maret 2025 lalu.
Namun, apa yang terjadi? Tentunya semua melihat dan membuktikan bahwa "dendam" yang disimpan oleh barisan pendukung Timnas Indonesia semenjak tahun 2024 lalu, tak mereka wujudkan dalam bentuk anarkis yang membuat para pemain Bahrain merasa terancam keberadaannya.
Bahkan, media-media dunia pun mengakui bahwa selama berada di Indonesia, para pemain Bahrain juga sangat aman untuk beraktifitas, berlatih, bahkan berjalan-jalan menikmati keindahan suasana Jakarta.
Jadi, sejatinya FAM tak perlu ketakutan secara berlebihan, karena Indonesia saat ini sudah jauh berubah, dan jauh lebih dewasa dalam memperlakukan tim-tim lawan, sekesal apapun mereka terhadapnya.
Terlepas dari kegundahan FAM terkait keselamatan Timnas Malaysia U-23, tim Harimau Muda sendiri saat ini tengah disibukkan dengan agenda persiapan. Menyadur laman Suara.com (30/6/2025), anak asuh Nafuzi Zain tersebut saat ini melakukan pemusatan latihan di Lapangan Sime Darby, Bukit Jelutong sebelum mereka terbang ke Indonesia jelang bergulirnya turnamen pada 15 Juli 2025 mendatang.