Tak Dipungkiri, Asnawi Mangkualam adalah Bek Kanan Terbaik Indonesia Namun Muncul di Waktu Salah

Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Tak Dipungkiri, Asnawi Mangkualam adalah Bek Kanan Terbaik Indonesia Namun Muncul di Waktu Salah
Asnawi Mangkualam saat memperkuat Timnas Indonesia di laga melawan China (the-afc.com)

Gelaran Piala Presiden 2025 yang melibatkan klub asal Thailand, Port FC menjadi ajang unjuk gigi terkait kualitas salah seorang pemain abroad Indonesia, Asnawi Mangkualam Bahar.

Asnawi yang datang ke Indonesia dengan status tamu, berhasil tampil cukup menawan di laga pembuka turnamen melawan Persib Bandung (6/7/2025) lalu. Bukan hanya membawa timnya merengkuh kemenangan dua gol tanpa balas di kandang tim Maung Bandung, Asnawi juga berperan besar dalam terciptanya gol klub penghuni peringkat kelima di pentas Liga Thailand musim 2024/2025 tersebut.

Sepertimana video yang diunggah oleh kanal YouTube Indosiar (6/7/2025), gol kedua Port FC yang dicetak melalui titik penalti oleh Peeradol Chamratsamee di menit ke-68, adalah buah kerja keras dari mantan pemain PSM Makassar tersebut.

Akselerasi cepat dari Asnawi di sisi kiri pertahanan Persib Bandung, harus dijatuhkan dengan paksa oleh pemain tuan rumah, sehingga membuat wasit pemimpin pertandingan harus meniupkan peluit pelanggaran dan memberikan hadiah penalti.

Bukan hanya momen sekilas itu saja yang membuat Asnawi terlihat lebih unggul jika dibandingkan dengan para pemain Persib Bandung yang berhadapan dengannya. Hampir di sepanjang menit bermain yang didapatkannya pada laga tersebut, Asnawi menjadi tembok kokoh bagi setiap penyerangan tim juara Liga 1 Indonesia musim lalu itu, dan memberikan rasa frustrasi bagi mereka yang berusaha menebusnya.

Tak bisa dipungkiri, di pertandingan pembuka Piala Presiden tersebut, Asnawi membuktikan dirinya sebagai pemain sayap kanan terbaik milik Indonesia saat ini, dan menunjukkan kepantasannya untuk menjadi penghias dalam pemanggilan ke Timnas Indonesia semenjak tahun 2017 lalu.

Bahkan, jika melihat kualitas yang dimiliki oleh Asnawi, bisa jadi dirinya bakal menjadi pemain andalan di sektor kanan skuat Garuda, andaikata periode bermainnya tak berbarengan dengan maraknya gelombang naturalisasi pemain berdarah Indonesia yang dilakukan oleh federasi.

Jika dibandingkan dengan bek kanan lokal lainnya, nama Asnawi dapat dikatakan masih menjadi yang terdepan dalam hal kualitas bermain. Memang, dalam beberapa kesempatan bersama Pasukan Merah Putih, dirinya menampilkan permainan yang fluktuatif.

Namun hal tersebut tentu saja tak bisa menghilangkan kualitas yang dimiliki oleh Asnawi. Bahkan, kualitas yang dimiliki oleh pemain berusia 25 tahun ini juga tak hanya diakui oleh klub-klub dari Indonesia saja, namun juga diakui oleh klub yang pernah menggunakan jasanya seperti Jeonnam Dragon, Ansan Greeners dan kini Port FC.

Bukti lain terkait kualitas yang dimiliki oleh Asnawi juga tergambar dari banyaknya caps yang dia jalani bersama Timnas Indonesia. Menyadur laman transfermarkt, di usianya yang baru menginjak 25 tahun, Asnawi sudah mencatatkan 48 pertandingan bersama Timnas Indonesia dengan donasi dua gol.

Sekarang, coba kita cari, pemain mana yang berada di posisi sayap kanan seperti Asnawi, yang memiliki catatan caps sebanyak itu di Timnas Indonesia? Sudah pasti tak ada untuk saat ini.

Bahkan, Ismed Sofyan yang merupakan salah satu bek kanan legendaris Indonesia saja sepanjang karier profesionalnya di Timnas Indonesia, menurut laman transfermarkt "hanya" bermain sebanyak 53 kali saja bersama Skuat Garuda. Sebuah jumlah yang tak terpaut jauh dengan milik Asnawi, yang mana kesempatannya untuk menambah caps masih terbuka sangat lebar di waktu-waktu mendatang.

Namun sayangnya, kualitas yang dimiliki oleh Asnawi tersebut seolah tak mendapatkan lirikan dari pelatih Timnas Indonesia saat ini, imbas datangnya para pemain keturunan yang menyesaki sektor ini.

Asnawi yang sejatinya bek kanan lokal terbaik Indonesia saat ini, tertutupi dengan kualitas dari Kevin Diks, Sandy Wals, Eliano Reijnders dan nama-nama lain yang didatangkan oleh PSSI untuk mengisi skuat Garuda.

Dan andai saja Asnawi tak terlahir di periode ini, bukan tak mungkin sektor kanan permainan Garuda akan melekat padanya di pentas sepak bola internasional. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak